Hari berlalu begitu saja, krist merasa rasa sayangnya ke singto sudah bukan lagi dalam hal yang wajar, entah kenapa krist selalu merasa ingin didekat singto, krist merasa cemburu jika harus melihat apple dan singto.
Apakah krist sudah gila? Ia menyukai daddy-nya sendiri.
Krist melihat jam, sudah hampir jam 10 tapi singto belum juga pulang, singto pasti tengah berkencan dengan apple saat ini, krist mencoba menelpon singto dan menanyakan singto dimana, benar saja singto sedang pergi ke pesta bersama apple.
Bolehkah krist merasa cemburu? Hingga pukul 11 malam krist mendengar suara pintu terbuka, singto pulang dalam keadaan mabuk.
"Daddy kenapa mabuk?"
"Daddy tak mabuk sayang, daddy hanya minum sedikit tadi"
Krist membawa singto ke kamar, krist dengan telaten mengurus singto.
Krist memperhatikan wajah singto yang tertidur, krist tak menyangkal sebuah fakta, jika ia mencintai singto bukan sebagai anak ke daddy.
Tiba-tiba air mata krist keluar begitu saja, bagaimana bisa ia mencintai singto yang notabenya adalah daddy-nya sendiri.
Krist ikut tertidur disamping singto dengan tangannya memeluk erat tubuh singto. Dulu disaat krist memeluk singto seperti ini, krist tak merasakan apapun, tapi sekarang krist merasakan jantungnya berdebar kencang.
Hingga keesokan paginya singto terbangun dengan melihat krist tertidur pulas disampingnya, sejujurnya bukan hanya krist yang merasakan hal berbeda, tetapi singto juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasa krist.
Entah sejak kapan rasa nyaman itu tumbuh, singto merasa rasa sayangnya ke krist bukan lagi seperti dulu, malah ia menyayangi krist seperti seorang pria yang menyayangi pasangannya. Bukan lagi seperti rasa daddy untuk anaknya.
Kenapa rasa cinta bisa tumbuh begitu saja di hati singto, padahal selama ini singto memperlakukan krist sangat wajar seperti daddy ke anak.
Itulah sebab singto mendekati apple, mereka tidak berpacaran, hanya saja singto mencoba untuk berdekatan dengan apple, jika cocok singto ingin langsung menikahinya nanti, singto tak mau rasa cintanya ke krist semakin dalam.
Singto menyesal mengangkat krist menjadi anaknya, seharusnya dulu krist menjadi adiknya saja mungkin jika dengan status adik kakak singto masih bisa bersama dengan krist.
Tapi sekarang status mereka bahkan ayah dan anak, bagaimana mungkin singto menikahi krist walau krist memang bukan anak kandungnya, apa kata orang-orang nanti.
Singto memperhatikan krist yang tertidur pulas.
Pandangannya tertuju ke bibir merah krist, entah kenapa rasanya ia ingin memagut bibir tersebut.
Singto menggelengkan kepalanya dan memukulnya pelan, jangan sampai singto menjadi seorang ayah yang cabul kepada anaknya sendiri.
Hingga krist terbangun dari tidur, semua terasa berbeda sekarang dulu krist bangun tidur tak pernah merasa secanggung ini dengan singto, tapi sekarang? Krist merasa sangat canggung, begitupun dengan singto, Ia jadi tak tahu harus berkata apa.
"Sudah bangun krist? Daddy ke dapur dulu menyiapkan sarapan dan kamu langsung mandi saja"
Krist hanya mengangguk dan singto beranjak dari tempatnya ia berjalan ke dapur, singto berusaha menetralkan degup jantungnya saat ini, bagaimana bisa ia berdebar hanya dengan berdekatan dengan anaknya sendiri.
Singto mengantarkan krist ke sekolah seperti biasa, tidak ada yang memulai pembicaraan diantara mereka.
Kenapa bisa jadi canggung seperti ini? Mereka berdua seakan menjadi orang asing sekarang, apa lagi semenjak apple hadir didalam hidup singto. Krist merasa singto sudah jarang memperhatikannya lagi.
"Krist, saat pulang sekolah nanti kamu naik taksi saja. daddy sepertinya sibuk tak sempat menjemputmu".ucap singto.
"Iya dad, krist masuk dulu"
Krist masuk ke kelasnya, ia banyak melamun sepajang pelajaran, hingga jane teman krist itu menegurnya.
"Kamu kenapa krist? Tak biasanya hanya diam?"
Krist melihat jane, krist memang sudah lama kenal dengan jane, mereka bisa dibilang sahabat, walau sering bertengkar karna jane suka menggoda krist dengan menggunakan daddy-nya.
"Jane apa salah jika aku menyukai daddy?"
"Hah! Kamu tak salah bicarakan?"
"Tidak, aku mencintai daddy, jane" ucap krist.
"Kamu jangan gila krist, dia daddy mu, tak mungkin kalian bisa bersama , jangan sampai daddy mu mendengar ini, ia akan marah besar pada mu nanti" ucap jane menasehati krist.
"Aku harus bagaimana?"
"Coba kamu cari pacar, agar fokus mu teralihkan ke pacarmu"
"Kamu tahu sendirikan aku bahkan tak punya banyak teman wanita"
"Ya, kamu cari saja dulu krist. cobalah untuk menyukai seseorang"
Krist hanya mengangguk pertanda mengerti, jane benar ia tak boleh menyukai singto terlalu dalam. Ingat, singto adalah ayahnya sendiri.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
Hayran KurguBagaimana jika kamu menyukai seseorang yang sudah kamu rawat sejak kecil? Bahkan sudah kamu anggap seperti anakmu sendiri, tapi setelah ia tumbuh dewasa, perasaan berbeda mulai hadir. Itulah yang saat ini Singto rasakan, ia jatuh cinta pada anaknya...