Part 6

288 15 2
                                    

"Kebenaran apa la?"

"Kamu belum tau yang sebenarnya terjadi ke yogas ndin?" Aku hanya mengangkat bahuku dan menatap lurus hamparan luas kebun teh dan seolah2 tidak perduli dengan apa yang yola katakan, tapi sejujurnya dalam hati aku ingin sekali tau apa yang sebenarnya terjadi

"Jadi gini loh ndin, yogas itu ngerasa bersalah sama kamu, selama ini dia nyariin kamu untuk minta maaf, sebenarnya dia tau kamu suka sama dia tapi dia taunya kalo kamu itu pura2 suka sama dia karena tantangan dari teman2 kamu" aku terkejut mendengar ucapan yola tadi dan beralih memandang yola sambil menyipitkan mataku yang ingin yola melanjutkan penjelasannya tadi

"Jadi ada salah satu teman yogas yang bilang sama yogas kalo dia dikasih tau sama teman kamu kalo kamu suka sama dia karena tantangan teman2 kamu untuk dapetin yogas, nah dari situlah yogas marah dan gak perduli dengan perasaan kamu sampe dia tega nyobekin kertas didepan muka kamu dan ikut tertawa melihat kamu nangis ndin"

"Jahhhaaat jahat siapa orang itu la aku benci sama orang itu aku gakakan maafin dia la" badanku mulai resah dan emosi yang mulai memuncak dengan penjelasan yola tadi, rasanya aku ingin menampar orang itu untuk semua perbuatan yang dia lakukan dulu

"Dia firly ndin, iya sahabat kamu dulu"

"Firly? Dia yang selama ini bilang ke yogas?, dia sahabat aku la bahkan dia yang paling baik" aku mulai meneteskan air mata karena tau orang jahat selama ini adalah sahabatku sendiri, bagaimana bisa dia ngelakuin ini dan bahkan aku tidak bisa marah sama sekali kepadanya

"Selama ini kamu gatau ndin, firly suka sama yogas, tapi karena dia tau kamu suka sama yogas dia mulai gak respect sama kamu, bahkan dia mulai benci sama kamu setelah dia tau yogas ngebales rasa suka kamu, dia mulai bilang yang enggak2 tentang kamu ke yogas maupun temannya yogas, tapi didepan kamu dia selalu bersikap manis ndin untuk menutupi semua kejahatan dia" yola terus menatapku yang masih terus menangis

"Aku gak tau ndin kalo selama ini dia suka sama yogas, aku bener2 bukan sahabat yang baik, bahkan aku bahagia setelah tau yogas mulai respect denganku" aku terus menyalahkan diriku sendiri karena tidak peka dengan sekelilingku

"Sekarang dimana firly la? Aku gak perduli mau sejahat apapun dia ke aku, tapi akulah yang harusnya disalahkan karena sudah merusak kebahagian firly"

"Ndin, firly sudah meninggal 1 tahun yang lalu saat dia di jogja, orang tuanya bercerai dan dia memilih ikut ayahnya tapi setelah sampai dijogja dia malah dijadikan wanita penghibur oleh ayahnya, kehidupan dia semakin kelam hingga akhirnya dia memutuskan bunuh diri karena dia hamil dari pria hidung belang yang entah siapa ayah dari janin yang dia kandung" aku terbelalak shock mendengar semua penjelasan yola, sungguh tragis kehidupa firly bahkan setelah pindah dari bandung aku sudah tidak pernah menjalin komunikasi dengan siapapun

"Ya ampun la aku nyesel, nyesell" aku terus memukul2 kepalaku dengan semua penyesalan yang kini ada di fikiranku dan yola terus memberikanku ketenangan

"Udah ndin, tidak ada yang perlu disesalin lagi semua udah terjadi, kita doakan saja semoga firly mendapatkan tempat yang terbaik disana"

"Amiiinnn makasih ya la, semua ini karena kamu jika aku tidak bertemu kamu mungkin aku masih tetap membenci yogas dan tidak pernah tau bagaimana penderitaan yang dialami firly, sekali lagi makasih ya la"

"Iya sama2 ndin, semoga nanti kamu bisa bertemu yogas ya, sepertinya dia memang benar2 mencintai kamu, bahkan jika dia liburan kesini dia selalu mampir kerumah bibimu dan menanyakan apakah kamu datang kesini atau tidak"

"Aku harap seperti itu la, oh iya sudah lewat zuhur nih aku harus pulang, tidak enak ditunggu bibi dirumah, aku duluan ya la, bye"

"Bye,, hati2 ya ndin" yola melambaikan tangannya kearahku sambil tersenyum

Lihat akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang