Tatapan zahra seperti orang yang terlihat lesu dan sedih, dia kenapa? Apa ada yang buruk? Tanyaku dalam hati
"Iya ra kenapa?" Dengan rona senyum yang mengembang kuperlihatkan kepada zahra
"Kamu gak kenapa2 kan? Selepas dari ruang dosen tadi aku dapet telfon dari rina dia bilang kamu nangis, dan itu karena ka angga, apa benar?" Dengan tatapan seolah2 orang yang sedang bertanya2 dan mencari tau apa jawaban dari pertanyaan tadi
"Iya ra aku tadi nangis, dan benar aku nangis karena ka angga"
Hauffttttt helaan nafas kasar zahra terdengar
"Ndin, aku minta maaf tadi gakada disamping kamu untuk nenangin kamu, oh iya din maaf ya aku mau bilang sesuatu, kalo kamu mau nangis dan marah silahkan jangan dipendam, luapin aja" zahra mengusap2 punggungku menandakan aku harus sabar dan ikhlas, aku yakin ini bukanlah berita yang bagus untuk didengar oleh ku
"Iya ra aku tau ko, yaudah kamu mau bilang apa?"
"Ndin, aku mau ngasih tau tentang ka angga, aku harap kamu buang jauh2 semua perasaan kamu kedia ya, aku gak mau kamu ngerasain sakit lagi, aku sudah mengenalmu sejak kita SMA, dan aku tau kamu sudah menyukai ka angga sejak kita kelas 10"
"Loh apa maksud kamu ra? Kenapa aku harus buang jauh2 perasaan ini, memang ada apa?"
"Ka ka angga udah punya tunangan ndin" setelah zahra mengucapkan itu aku hanya bisa shock, bahkan zahra yang tadinya berusaha untuk membuatku tenabg diapun menangis karena tidak tega untuk mengatakan itu
"Ndin, kalo kamu mau nangis, nangis aja jangan ditahan, dan ka angga sudah dijodohkan 1 tahun yang lalu, bahkan baru 2 bulan yang lalu mereka bertunangan, dan niatnya setelah Wisuda mereka akan menikah, memang bisa dikatakan itu sangat cepat tetapi mereka berdua saling mencintai jadi gak ada lagi penghalang untuk mereka"
"Si siapa nama perempuan itu ra?" Disela tangisan yang mulai pecah aku mencoba untuk bertanya siapa nama tunangannya itu
"Namanya Anggun laily curve, dia mahasiswi dari fakultas hukum ndin, dia juga seorang model, bahkan keluarganya terkenal sebagai pengusaha yang cukup hebat" zahra terus mengelus punggungku yang masih terus menangis
"Mereka memang cocok ra, tampan dan cantik, aku doakan semoga mereka bahagia" sakit rasanya setelah mengucapkan kata bahagia untuknya, mengapa tuhan???? Mengapa mencintai seseorang sangat menyakitkan, takbisakah engkau memberikanku kebahagiaan bersama orang yang kucintai, jeritanku dalam hati
"Ndin kamu gapapa kan? Jangan bengong ah, sekarang kamu sudah tau tentang ka angga dan tunangannya kan, maka dari itu buang jauh2 perasaanmu untuk ka angga masih ada aku, rina,bagas, dan nino ko ndin, kita disini selalu menyuport kamu, kamu mau kemana untuk nenangin fikiran dan perasaan mu? Kepantai? Kepuncak? Atau kemana?" Tanya zahra kepadaku yang masih melamun memikirkan apa yang dibicarakan zahra tadi
Seketika terasa hantaman pisau tajam kedalam perasaanku mendengar orang yang kusuka sudah milik orang lain
"Aku mau sendiri ra, mau keheningan dan kesunyian tanpa ada siapapun disekelilingku"
"Baiklah jika itu yang kamu mau ndin, kebetulan akan ada libur selama 2 bulan, bisa kamu manfaatkan untuk menenangkan fikiranmu, semangat ya ndin aku tau ko apa yang kamu rasakan saat ini, nanti aku akan bilang sama yang lain untuk tidak mengganggumu 2 bulan kedepan" zahra menatapku tersenyum memberikan suatu ketenangan kepadaku
"Ayo ndin kita masuk kekelas" dengan wajah lesu aku bangkit dari tempat dudukku, dan beralih kekelas bersama zahra
Kamu bisa ndin,pasti bisa!!! jangan kalah dengan rasa sakitmu, biarkan mereka bahagia, cinta sejati bukan harus memiliki tetapi melihatnya bahagia, bahagia bersama orang yang dia sayang meskipun bukan bersama kamu- tekad hatiku, ya jalan ku masih panjang aku belum tau apa yang ada didepan, aku tidak boleh menoleh kebelakang biarkan itu menjadi sebuah kenangan, kenangan yang mungkin pahit untuk aku rasakan

KAMU SEDANG MEMBACA
Lihat aku
Ficção Adolescentetakakan ada yang pernah bisa mengakuiku jika aku tidak menunjukan kepada mereka siapa aku? bagaimana diriku? jika aku hanya berdiam diri tanpa berusaha