Ujian akhir semakin dekat, Thiti dan James semakin serius belajar. Anehnya, mereka berdua tidak pernah lagi hang out bersama Thana. Kalau papasan di sekolah pun pasti Thana bilang lagi mau ngerjain tugas lah belajar lah atau apalah sama Nicha. Ya, wajar sih karena memang mau UAS. Tapi hal ini membuat Thiti berpikiran yang lain, yang berujung pada menyalahkan diri sendiri.
"Eh, bro, si Thana sibuk amat ya nggak pernah nongkrong sama kita lagi, emangnya kita jadi bau ya?" tanya James sambil memetik gitar akustik di markas.
"Au deh. Sibuk belajar kali, Jems."
James merasakan aura yang berbeda dari Thiti setiap kali dia membahas Thana.
"Kita memang pengaruh buruk buat dia ya? Perasaan dulu kita selalu belajar bareng sebelum UTS dan UAS." tambah James mencoba memancing emosi Thiti.
"Ya nggak tau aku, James, aku bukan emaknya." jawab Thiti dingin sambil masih ngotret-ngotret fisika.
James meletakkan gitarnya dan medekati Thiti. "Duh, serius amat arjuna gue." goda James.
Thiti nggak bereaksi juga.
"Gue liat kok waktu manggung kemaren lo ngapain." kata James.
Thiti berhenti ngotret. Ditatapnya James dengan penuh penasaran campur kesel. Sial, dia beneran liat!
"Ngapain emang?" Tanya Thiti pura-pura nggak tahu.
"Bajaj bajaj, ngeles mele emang lo, Bang!"
"Itu nggak sengaja kok."
"Gimana?"
"Yaaa, dia kan loncat-loncat terus aku disebelahnya juga loncat-loncat, yaaaaa nggak sengaja aja."
"Kalau nggak sengaja nggak akan digandeng terus kali!" goda James.
"Ah, James lo bikin mood berantakan!" ujar Thiti sambil menghamburkan kertas kotretannya.
"Hahaha, tenang-tenang. Lo pasti selama ini mikir kalau Thana lagi ngejauhin lo kan?"
Thiti menyimak sahabatnya, berusaha mendapatkan solusi dari sang Relationship Master.
"Kita berdua tau kalau Thana bukan tipe cewek drama yang biasa lo liat di mall. Thana memang ngejauh dari kita tapi gue yakin dia sebenernya cuma butuh waktu buat mikir. Gue duga sih dia kayaknya..." James menghentikan perkataannya agar Thiti penasaran.
"Apa Jemsss?"
"Hahaha sabar, dia juga suka sama lo!"
"Oit, kok lo bisa ngomong gitu?"
"Kalau dia nggak suka sama lo, abis pertunjukan kemaren dia nggak akan ninggalin kita sampai sekarang."
"Emang gitu ya?"
"Iyalah!"
"Kalau ternyata sebaliknya?"
"Kalau dia nggak suka sama lo? Duh, Bang, buat apa lo temenan sama gue dari kita belom mengenal dunia sampai sekarang lo jatuh cinta? Gue bisa jadi perantara cinta kalian berdua."
"Ih apa banget sih lo! Dah, ah, mau balik, belajar di rumah aja biar nggak ada lo!"
"Cieee arjuna ngambek."
***
Hari demi hari Thiti lewati tanpa Thana. Setiap papasan Thana selalu punya alasan buat pergi. Setiap di-LINE balasnya pasti lamaaaaaa banget bisa sampai besoknya baru dibalas. Bahkan pesan dua hari yang lalu saja tidak dibaca-baca oleh Thana. Thiti nggak biasa dengan kondisi tanpa Thana. Thiti khawatir. Endorfinnya kini mulai berhenti mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Re-Upload] A Whispered Song
أدب الهواةIni fanfic pertama bangetbangetnya aku di wattpad hahah waktu itu di-unpublished karena kaget part terakhirnya ilang. Sampe sekarang gak nemu haha terus yaudah pengen dipublish lagi aja. ----------------------------------------------------- Sahabata...