3.salah paham

21 6 3
                                    

Hai...ketemu lagi sama rhadit dan raya
Jangan lupa sebelum baca di vote ya bestie..
Gampang kok,pencet bintang doang susah amat si, sini gua pencetin😊🔪

⚠TYPO DIMANA-MANA⚠


☆happy reading☆





"Gue-"

Jep..

Tiba-tiba saja senter dari ponsel adit mati, membuat semua nya terlihat gelap hitam pekat.

"Loh..ko mati ?"
Tanya raya

"Aduh..batre nya abis"
Desah adit prustasi

"Yah..terus gimana dong? Ini gelap banget gimana kita keluar nya?"

"Mana gue tau,udah lu diem jangan banyak ngomong"

Akhir nya raya mengikuti perintah adit untuk diam saja, lagi pula ia tidak mengenal orang yang sedang bersama nya sekarang. Kata abah jangan bicara sama orang asing,jadi lebih baik diam saja.

Adit pun sama hal nya dengan raya, mereka berdua sama-sama diam tak bersuara.
Bingung apa yang harus mereka lakukan,apakah harus menjerit minta tolong? Atau bermalam di sini sampai pagi?

"Heh..ngomong apa kek, diem mulu"
Celetuk adit memecah keheningan

"Katanya suruh diem"
Ketus raya

Adit menggaruk kepala nya yang tak gatal. Ya, benar juga sih kan adit menyuruh nya untuk diam.

"Yaudah sekarang lo boleh ngomong"
Ujar adit

Raya menghembuskan nafas nya gusar
"Ini kita gimana keluar nya?"
Tanya raya pada adit

"Kita coba jalan ke depan aja, siapa tau nyape pintu"
Ajak adit

"Tapi,dari sini ke pintu jauh. Banyak bangku juga mana gelap lagi"
Keluh raya

"Ck! Jadi mau lo gimana?"
Tanya adit prustasi, di ajak gini salah di ajak gitu salah. Cewe emang serba salah,mau nya apa si?

"Tau lah!"
Ketus raya memalingkan wajah nya

"Akh..pusing gue"
Ucap adit menjambak rambut kasar bingung sendiri.

"Lagian kalo mau niat nolongin jangan setengah-setengah,jadi nya gini kan"
Ujar raya membuat adit sedikit kesal

"Udah di tolongin bukan nya makasih,malah ngelunjak"
Cibir adit

"Ck,ya allah raya mau pulang"
Rengek gadis itu, suara nya terdengar lucu di telinga adit.tanpa di sadari dalam kegelapan pria itu menyunggingkan semyum nya.

"Yaudah,kita coba jalan ke dapan aja ya. Lo pegang tangan gue"
Ajak adit, pria itu menggenggam tangan mungil raya dan mulai menuntun nya berjalan perlahan.

Baru saja 2 langkah, langkah nya harus terhenti kala suara botol yang terjatuh kelantai mengagetkan ke dua anak adam tersebut.

RHADIT (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang