"Haloo sayaaangg gue balik lagi nih... Kalian kena prank, sebenernya kak author udah nyiapin bonchap dari lama buat hari ini—author nya ngeprank mulu emang"- Jeno
"Tapi gitu-gitu, dia baik banget kan? Udah iyain aja biar seneng"- Jeno
-Rival with benefit-
Satu minggu yang lalu saat Jeno berbicara dengan Jaemin, hal itu membuat nya bingung. Apalagi saat tiba-tiba sepupunya itu mencium bibirnya. Jujur saja, ia senang karena Jeno sudah mau berbicara lagi dengannya. Namun sampai saat ini ia masih bertanya-tanya kenapa Jeno tiba-tiba mengatakan bahwa lelaki itu mencintainya.
Namun, jika dipikir-pikir Jaemin juga merasakan perasaan aneh pada Jeno entah sejak kapan. Seperti perasaan sayang namun melebihi kapasitas. Selama ini ia hanya menceritakannya kepada Mark. Mark bilang, mungkin karena ia rindu pada sosok Jeno saat masih kecil atau karena hal lain.
Parahnya, jika ia memiliki perasaan yang sama dengan Jeno, ia harus ingat bahwa satu bulan yang lalu ia baru saja menjalin hubungan kembali dengan Karina yang dulu sempat kandas.
Jaemin bingung dengan Jeno. Pasalnya sejak tadi sepupunya itu mendadak cuek dengannya. Apa memang Jeno sering mengalami perubahan sikap secara mendadak? Apa ia membuat kesalahan hingga yang lebih tua kembali mendiamkannya seperti ini?
"Mau pulang?"- tanya Jaemin
Saat ini Jaemin dan Jeno sedang berada di mall. Pulang kuliah tadi Jaemin meminta Jeno untuk menemaninya ke gramedia.
"Lo masih sama Karina? Bukannya udah putus?!"- tanya Jeno ketus
Pasalnya setengah jam yang lalu mereka berdua tidak sengaja bertemu dengan Karina dan temannya. Jeno melihat Karina memeluk Jaemin dan keduanya terlihat sangat mesra. Seketika hidung dan telinga Jeno mengeluarkan asap dengan wajah memerah menahan emosi.
"Baru balikan bulan lalu. Kenapa?"
Jeno menarik napas panjang. Apa sepupunya ini tidak mengerti perasaan nya?
Bugh
Jaemin memegang pipinya setelah sebelumnya yang lebih tua meninjunya.
"Kenapa lo bilang? Lo tanya kenapa? Sial!—Ngga ngertiin gue banget sih, anjing!!"- sungut Jeno
"Di mimpi sama di rl sama aja! Ngga peka!"- Jeno segera pergi meninggalkan Jaemin yang masih bingung.
Jaemin sendiri menepuk jidatnya saat ingat bahwa Jeno mencintai nya. Sudah pasti sepupunya itu sedang cemburu.
Jaemin segera berlari mengejar Jeno. Ia menarik tangan yang lebih tua saat posisinya berada sedikit dibelakang lelaki itu.
"Hei jangan marah dong—maaf"- ucap Jaemin dengan wajah cemasnya.
"Ngga! Lo jahat! Gue bilang gue cinta sama lo tapi lo malah mesra-mesraan sama cewek kek gitu!"- bentak Jeno sambil terus berjalan ke arah pintu keluar.
Mungkin ia lupa bahwa saat ini ia tidak hanya berduaan dengan Jaemin. Lupa pula bahwa saat SMA ia pun pernah menyukai Karina.
Siapa pun yang berada di posisi Jaemin seharusnya merasa malu mendapat pernyataan cinta dari seorang laki-laki di tempat umum, belum lagi dibentak-bentak sepanjang jalan. Tapi entah kenapa Jaemin justru sangat merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival With Benefit - [JAEMJEN] ✔
Fanfiction"Gimana bisa manusia mesum kaya lo ngejomblo selama 20 tahun"- njm "Setelah kata 'rival', gue sematkan kata 'enemy' buat lo brengsek!"- ljn ⚠️ JAEMIN = DOM, TOP, SEME ⚠️ JENO = SUB, BOT, UKE ----- Special Na Jaemin birthday💚 Started 210813 Finish 2...