Dream or Real? - Jisung

241 41 0
                                    

Written By : Nee_01
Judul Bab : Dream or Real
Tokoh Utama : Park Ji sung

"Terinspirasi Dari Kisah Nyata"

***

"Giliran Gue, ya?" Jisung menunjuk dirinya sendiri.

Dia mulai menghela nafas. Sebenarnya Ia sedikit bingung ingin menceritakan kisah horror yang seperti apa. Ia hampir tidak pernah mengalami ataupun bercerita hal-hal berbau horror seperti itu. Jujur, Ia penakut. Tapi Jisung cukup mahir menutupi rasa takunya dengan bertingkah masa bodo.

Namun, ada satu kisah yang cukup membekas dalam hatinya. Kisah yang Ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri, yang hingga sekarang bahkan Ia masih tak habis pikir, 'Bagaimana bisa hal itu bisa terjadi?!'.

"Kalian tau kan, Gue dari kecil tinggal sama Kakek sama Nenek di Desa" ucap Jisung memulai cerita.

FYI, Jisung adalah anak yatim sejak umurnya yang ke-10 tahun. Hingga, mau tak mau Ibunya yang bekerja banting tulang demi menghidupi Ia dan Kakak laki-lakinya. Sang Ibu memutuskan bekerja di luar kota yang memiliki ekonomi lebih bagus, dibanding di kota kelahirannya yang memiliki lokasi sangat terpencil dan tentunya sangat sulit mencari lapangan pekerjaan. Sementara Jisung dan Kakak laki-lakinya tinggal bersama Kakek-Neneknya.

"Desa tempat Gue tinggal dulu tuh pelosok bangettt!" Jisung menyisir rembutnya seraya bercerita dengan cukup serius dan mendalami.

"Yah kalian tau lah, kehidupan di Desa tuh budaya leluhurnya masih lumayan kentel. Apa lagi yang berhubungan sama mistis-mistis gitu. Kayak perayaan-perayaam hari khusus, ritual-ritual segala macem ntah lah apa namanya gak paham Gue juga. Sampe sekarang juga masih terus dijalanin. Udah gak asing lah pokoknya" dirinya menggelengkan kepala secara spontan, membuat yang lain ikut menyimak lebih serius.

"Singkatnya, waktu itu Kakek Gue baru aja jual sebagian lahan kebun" ucap Jisung menggambarkan virtual klise dengan jarinya.

"Anjir, Kakek Lu juragan tanah?" Potong Chenle yang notabenenya lahir di keluarga berkecukupan, cukup kaget mendengar fakta tersebut.

Seketika suasana mencekam pecah begitu saja. Semua menggerutu protes pada oknum bersangkutan, tak terkecuali Jisung.

"Ahh elah rusuh Lu!" Kesal Haechan.

"Gak juragan tanah juga gila! Eh, Amin maksudnya. Jadi cara jualan orang di sana tuh. Misalkan Kakek Gue nanem buah nih, berapa hektar gitu. Nanti kalo udah numbuh bibit, dijual ama lahannya sekalian. Terus Kakek Gue beli lahan baru. Nanem lagi, jual lagi. Terus aja muter, gitu" Jelas Jisung singkat.

Yang lain ber-ohria tidak sabaran.

"Oh.. yaudah lanjut!" Ucap Mark.

"Tapi tanahnya-" Chenle masih berkelut dengan pertanyaan yang sama.

"Alaahhh bacot, umur Lu udah mau tanah! Berisikk" kesal Renjun.

"Terus gimana?" Tanya Jaemin masih dengan wajah antusias.

"Nah.. Udah nego kan tuh, udah deal-dealan harga juga. Langsung dibayar kontan" Jisung mengetuk permukaan lantai dengan ujung jarinya demi memperdalam cerita kembali.

The Horrorium | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang