Charles Bonnet Syndrome - Jaehyun

206 36 0
                                    

written by Rararely_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

written by Rararely_

•••

Jaehyun memasukkan baju-bajunya ke dalam ransel dengan agresif. Rahangnya terkatup rapat beserta gigi yang bergemeletuk menahan amarah. Cukup, ia sudah tak tahan dengan ini semua.

Jaehyun menjadi gila dalam satu hari dan itu karena ibunya. Tuntutan tak manusiawi yang mengharuskan Jaehyun masuk ke dalam universitas pilihan Nyonya Jung. Namun Jaehyun gagal mencantumkan namanya di kampus terbaik tersebut.

Jaehyun pulang dengan wajah muram, masuk ke rumah dan mendapatkan satu dari sekian makian dari ibu Lucifernya. Tidak ada kalimat "you did well" atau "its okay", hanya ada -

"Mommy kecewa. Kamu membayar segala usaha mommy buat besarin kamu dengan kegagalan."











Memang sudah seharusnya ibu membesarkan anaknya dengan curahan kasih sayang, tanpa pamrih. Tapi Nyonya Jung akan terus mengungkit jasa seorang ibu hingga Jaehyun memberikan seluruh dunia padanya. Jaehyun telah mengerahkan segalanya untuk memenuhi keinginan ibunya. Dia hanya gagal untuk kali ini...

Jaehyun muak dengan tuntutan maha sempurna dari ibunya. Dia hanya ingin bersikap seperti remaja biasa yang menghabiskan waktu untuk belajar, teman, dan keluarga. Bukan untuk gulungan perkamen yang berisi keinginan serta perintah ibunya yang berkedok, "ini semua demi masa depan kamu, sayang."

Persetan masa depan. Jaehyun akan menata masa depannya sendiri tanpa campur tangan ibunya.










Dengan tergesa Jaehyun meraih dompet dan ponselnya. Ransel ia sandangkan di pundak kokohnya, kemudian Jaehyun segera pergi dari rumah harmonis yang berubah menjadi horor sejak ayahnya tiada.

Cepat dan buru-buru Jaehyun mengendarai motornya meninggalkan penjara mewahnya.











Jaehyun sampai pada sebuah hotel setelah menempuh jarak yang cukup jauh dari rumahnya. Dia turun dan segera masuk ke dalam hotel saat merasakan dingin mulai lancang menembus kaosnya. Setelah melakukan check-in, Jaehyun berjalan menuju kamarnya.

Diletakkannya ransel di atas sofa, lalu Jaehyun menghempaskan raga letihnya diatas ranjang hotel. Pelarian pertamanya berjalan cukup lancar. Tidak ada telfom dari ibu sampai saat ini. Tabungan dan sisa uangnya cukup untuk bertahan hidup beberapa minggu. Terlepas dari itu Jaehyun harus mencari pekerjaan untuk menghidupi diri sendiri.










Kala sedang merenung menatap langit-langit kamar, Jaehyun mendengar ponselnya bergetar dari dalam ransel. Mendengar dari nada deringnya, itu pasti panggilan dari ibunya.

Jaehyun mendengus, menenggelamkan wajahnya di atas bantal.

Karena tak kunjung ditandangi, ponsel itu terus merengek dan mengeluarkan getaran menyebalkan yang membuat Jaehyun berdecak. Akhirnya, dengan malas Jaehyun mengambil benda persegi tersebut dan mengangkat panggilannya.











The Horrorium | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang