Prolog

647 55 0
                                    

Nama sekolah mereka adalah SMA ADANTA, di dirikan oleh pelopor dari Jepang yang memiliki nama belakang sama. Sudah bertahun lamanya sekolah ini ada, mendapati berbagai kisah lama yang berbeda-beda. Gedungnya tinggi menjulang, banyak pohon disana, lorongnya juga panjang. Di malam ini ada sebuah perkumpulan persami yang diadakan untuk semua angkatan dan alumni untuk merayakan hari jadi sekolah yang ke-25.

"Grup Nct kok gak dipisah aja? Dibagi dua gitu maksudnya? Mereka gak kebanyakan apa?" ceplos Sunwoo pada Ji Changmin saat mereka menelusuri lorong.

"Engga tau juga, mungkin ketua Osisnya juga pusing sendiri haha. Kebanyakan grup NCT juga kebanyakan pada kelas sepuluh, jadi pada berisik gitu—susah ngaturnya. Mereka ada di kelas 11 MIPA 7 yang deket sama lab kimia 'kan?"

"Iya, kayanya," nafas Sunwoo terdengar ketika menjawab pertanyaan dari Changmin.

Keduanya memasuki ruang kelas, dimana banyak anggota baru telah hadir. Sengaja kata panitia, mereka membentuk kelompok campuran untuk bisa dekat satu sama lain, tapi per-regu itu terdiri dari sesama jenis kelamin—alias satu grup tidak terdiri dari wanita dan laki-laki.

Kini di kelas The Boyz, terlihat Younghoon membawa lilin di belakang Sunwoo dan Changmin.

"Mati lampu, ya?" pria tinggi itu bertanya.

Semua terdiam beberapa saat, hening menyapa mereka semua.

***

"Hush, jangan ngelamun," Haechan yang baru duduk di dekat Jungwoo menepuk bahu pria itu, "lo kebanyakan ngelamun dari tadi, liat hantu ya?"

"Sompral banget Haechan, ya," celetuk Yuta yang menaruh lampu senter di tengah mereka.

Suasana di dalam kelas terasa kosong, dan dingin. Atmosfir mereka bahkan terasa berbeda, apalagi yang di rasakan oleh Jungwoo.

"Lo gapapa?" mendadak Jaemin khawatir saat melihat Jungwoo menatap nalar ke arah senter, wajah pria itu pucat. Seram sekali, apalagi kalau mengetahui ternyata pria itu adalah indigo–orang yang memiliki kemampuan spesial, dia bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia.

***


"Kayanya cerita serem-serem gini...enak ya? Mau coba?" inisiatif Changmin, "katanya ya di kelas yang di pake Grup Nct pernah di pake bunuh diri, loh."

Dasar Changmin, masih bisa tersenyum padahal sedang membahas cerita seram.

"Gue agak cemas sama mereka, gapapa gitu kalau ditinggalin?" tanya Sangyeon, "alumni yang jaga siapa disana?"

"Paling Kak Taeil, atau Kak Jhonny," jawab Sunwoo.

"Katanya di regu mereka ada yang indihom ya?" kata Eric

"INDIGO DONGO!" seru Chanhee yang ikut duduk di lingkaran lilin.

"Siapa emang?" tanya Younghoon.

"Jungwoo."

***

Jungwoo menatap ke arah senter dengan wajah pucat, dahinya berkeringat.

"Ada yang mau cerita horror gak?" saran dari Jeno, "seru nih kayanya cerita-cerita horror gini. Mumpung mati lampu lagi!"

"Dih sok berani, giliran setannya nyamperin, lo ngompol di celana. Najis!" kata Haechan yang disusul tawa mereka.

"Yaudah yuk mending cerita-cerita aja, sekalian nunggu lampu nyala. Panitianya bilang bentar lagi ada api unggun," kata Taeyeong yang membaca jadwal mereka.

***


"Gue mulai nih?" tanya Eric, "atau siapa dulu yang mau cerita?"

"Gue dulu deh," kata Chanhee semangat, "tapi kalau gue cerita ini...kalian semua gak usah ngompol di celana ya!"


***

"Kayanya Jungwoo punya banyak cerita serem nih, dia duluan deh yang cerita!"

"Lah gue...?" tunjuk dia pada dirinya sendiri.

Lantas semua mengiyakan semangat.

Jungwoo menelan ludah kasar, dia melihat ke arah cermin di belakang Haechan.

"Boleh deh," kata Jungwoo, "sebelum kita mulai cerita...kalian semua, percaya gak sama yang namanya hantu?"

The Horrorium | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang