Sleep Paralysis - Chenle

222 33 1
                                    

Written by yellowisjae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Written by yellowisjae
















"You will never know true fear, until you experience sleep paralysis"

- unknown
































Chenle menegak ludahnya sendiri, tatkala si yang lebih tua—Yuta selesai bercerita. Ditambah ia tak sengaja melihat tatapan itu, tatapan milik Jungwoo yang tak pernah bisa ia tebak, sampai kapan pun.

Sungchan yang duduk tepat di samping Chenle, menepuk paha lelaki itu pelan, membuat sang empu sadar dari lamunannya sedari tadi. "Le, giliran lo," kata Sungchan.

"H-hah?"

"Lo takut?" tanya Jungwoo.

Mendadak lidah Chenle terasa kelu, lelaki berdarah Tiongkok itu kelimpungan—tak tahu harus melontarkan jawaban seperti apa.

"Kalau lo enggak mau, enggak apa-apa," ucap Johnny. "Lagian ini cuma iseng-iseng aja ya 'kan? Enggak cerita, enggak bakal bikin lo kena penyakit ayan atau apalah," lanjutnya.

"Sembarangan banget kalau ngomong!" balas Taeyong.

"Hehe"

Chenle tak menghiraukan kedua lelaki yang dua tahun lebih tua darinya itu, sebaliknya ia malah menatap orang-orang di tempat ini satu per satu.

Ragu-yang ia rasakan.

"Chenle?" panggil Jungwoo. "Gimana? Jangan kelamaan mikir, keburu malem."

Lagi-lagi ia hanya diam. Chenle tahu bahwa teman-temannya menganggap ia sebagai seorang penakut. Tapi baginya, tidak.

Ia memang bukan seorang bahaduri, namun bukan berarti saban hari ia tak bernyali. Gue bukan penakut, batinnya.

"Oke, gue bakalan cerita," ucapnya final.

Sungchan menatap teman sebayanya itu ragu. "Lo serius?"

Chenle mengangguk mantap, seraya memasukkan tangan kanannya ke dalam saku-menyembunyikannya, agar yang lain tidak tahu, bahwa telapak tangannya sudah basah oleh keringat. Hatinya tidak tenang.

"Jadi ..." sejenak ia berhenti, membuat semua orang yang berada di ruangan itu semakin penasaran. "Semuanya dimulai dari pas keluarga gue pindah rumah—"

"Rumah mana?" potong Jisung.

"Rumah yang sekarang."



































The Horrorium | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang