Chapter 7: Mencari tubuh baru untuk Liuz dan makan bersama 'keluarga'
Trash of Count Family Fanfiction
Selamat membaca!
✧ » ◇ « ✧ » ✦ « ✧ » ◇ « ✧Pada dini hari, Asta terbangun dari tidurnya. Kali ini dia akan melakukan sesuatu yang menarik untuk bisa merasakan kematian yang mutlak sesuai perjanjian dengan Achaz. Tapi nggak tahu deh beneran mati atau nggaknya, mari kita doakan yang terbaik untuknya saja.
Sebelum memulai kegiatan, alangkah baiknya minum teh hijau kesukaan dulu supaya energinya meningkat.
Nggak seperti kemarin, di dorong sedikit sudah jatuh hingga di ledek letoy oleh si makhluk tidak berakhlak seperti Liuz.
"Udaranya sejuk, jadi pengen tidur lagi." gumam Asta yang setelah itu meminum teh hijau buatan Bexley.
'Hmm ... Kira-kira apa yang bagus untuk ditempati oleh Liuz?' batinnya berpikir.
[Tentunya yang good looking dong.]
Suara Liuz mulai terdengar di telinga Asta. Lagi-lagi dia menginginkan tubuh yang memiliki wajah good looking, hmm mari kita lihat apakah keinginanmu akan terkabul?
"B*bi mau?"
Wah ... Apakah Asta benar-benar ingin memberikan hewan yang suka bermain lumpur kepada Liuz untuk dijadikan sebagai wadahnya?
[Bergelut kuy.]
Tampaknya Liuz tidak terima jika Asta memberinya tubuh hewan seperti itu. Makhluk yang tidak memiliki wujud dan numpang di tubuh Asta itu mengajukan sebuah permintaan kelahi pada sang majikan.
"Nggak dulu." tolak Asta dengan ramah.
"Kamu kan lemah banget. Ahahahahaha." lanjutnya sambil tertawa tanpa beban.
[JANGAN B*BI JUGA LAH A*U.]
Akhirnya Liuz berteriak karena tidak tahan lagi dengan sikap Asta yang mengejeknya lemah. Enak aja kalau ngomong.
"Jangan teriak, kamu berisik." decak Asta sambil memegang telinganya yang kesakitan.
Kalau Liuz sudah memiliki wujud, Asta akan melemparkan sebuah barang pada kepalanya. Contohnya gergaji mungkin?
[Y.]
Setelah selesai menikmati teh hijau, Asta beranjak keluar dari mansion Henituse. Misi kali ini adalah berburu tubuh orang mati untuk Liuz.
Asta berjalan dan terus berjalan hingga akhirnya ...
Brukk.
Gadis berambut merah itu tersandung oleh sesuatu hingga membuatnya terjatuh.
"Aduh siapa yang ..." perkataan Asta berhenti kala ia melihat sesuatu yang membuatnya tersandung.
Sesuatu itu adalah tubuh seorang bocah berambut pirang.
Dengan segera, Asta memeriksa tubuhnya apakah masih bernafas.
"Dia tidak bernafas, jantungnya juga berhenti." gumam gadis berambut merah itu saat setelah selesai memeriksa tubuh bocah pirang itu.
"Jackpot!" ucap Asta tersenyum lebar.
"Liuz, gunakan tubuh ini saja!" ucap Asta senang.
[Kau gila? Dia masih bocah! Aku ogah ah.]
"Tubuh ini atau b*bi? Pilih mana?" tanya Asta sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐎𝐑𝐓𝐀𝐋𝐀 (𝐓𝐎𝐂𝐅 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂)
Fantasy❝𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐢𝐧𝐭𝐞𝐬𝐬 𝐀𝐠𝐮𝐧𝐠, 𝐀𝐬𝐭𝐚-𝐧𝐢𝐦.❞ ──────────────────────── ╰──➢ ✧; 𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐂𝐚𝐥𝐞 𝐇𝐞𝐧𝐢𝐭𝐮𝐬𝐞 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐬𝐚𝐮𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫. ──────────────────────── © Yoo Ryeo Han