Hai guys.. welcome back
Jangan lupa untuk vote dan komen yang banyak
Selamat membaca
🌼🌼🌼
"Ya ngapain Yeri ikut Ma!" gumam gadis itu
"Ya gak apa-apa.. ini acara penting buat Mas dan Mba mu.." kata Yuna
"Ya kan di sana dengerin nasihat nikahan kan ya? Yeri kan belum mau nikah!" kata Yeri
"Ya gak apa-apa toh! Sekalian latihan." Yuna menarik tangan anak gadisnya itu
"Ya Tuhan! Sebel ne atiku!" kata Yeri mendengus kesal
"Udah pada siap toh? Hayok.. buruan ntar telat ndak enak sama yang udah nungguin itu loh!" kata Agung
Tradisi pernikahan di keluarga ini adalah satu hari sebelum pemberkatan, calon pengantin akan diajak berkumpul dengan tetua keluarga untuk diberikan nasihat sebagai bekal untuk mengarungi bahtera rumah tangga
"Ini adalah tradisi paling ngebosanin sepanjang masa!" gumam Arjuna
"Heh! Berdosa banget! Solimi kamu! Gak boleh ngomong ngono!" kata Kakek
"Ho'oh!" kata Arjuna menyahut
"Sampe jam berapa Ma? Malem ini Juna juga ada acara bareng temen-temen," kata Arjuna
"Ya paling 3 jam!" kata Yuna
"Kuliah 4 SKS dong ya.." kata Arjuna
"Protes terus dari tadi," kata Airin
"Aaaauuuu!" terima Arjuna saat pinggangnya dicubit Airin
"Aduh! Sakit!" kata Arjuna
"Belum jadi istri udah KDRT!" sambungnya
"Buruan! Semua orang udah pada nunggu Mas!" kata Airin
"Iya bawel!" kata Arjuna
Karena tidak memungkinkan untuk menggunakan satu mobi, mereka menggunakan dua mobil untuk pergi ketempat berkumpul
"Isinya orang tua semua," bisik Yeri pada Arjuna
"Iya.. rasanya aneh banget deh.." kata Arjuna
"Kawin tinggal kawin aja!" Arjuna sambil berjalan dengan sungkan
Mereka semua duduk, sebelum acaranya benar-benar dimulai mereka memutuskan untuk bercerita ringan terlebih dahulu
"Kapan pulangnya kamu Dim?" tanya Agung
"Tadi subuh nyampe rumah Mas.." kata Dimas
"Weleh.. pantes si Jeno ndak ke rumah buat sarapan, tapi tadi tak kirimi loh ya sarapan buat dia. Dianter sama Bi Ina," kata Yuna
"Iya Mba.. tadi saya juga ikut makan.." kata Pani sambil tersenyum
Arjuna menatap Airin yang dengan mudah bergaul dengan orang-orang yang baru saja ditemuinya itu
Setelah setengah jam berbasa-basi, sesi yang ditunggu-tunggu pun dimulai
"Dulu.. Kakek sama Nenek itu nikahnya gak saling kenal loh.. cuma ketemu tiga kali dan pertemuan ke empat itu langsung acara pernikahan."
"Jaman dulu jarang yang namanya PDKT PDKT kalau dititah nikah.. ya nikah. Dulu saya pikir menikah cuma untuk keperluan melanjutkan keturunan. Wong saya juga gak ada rasa sama istri saya waktu itu."
"Tapi bohong kalau gak ada cinta dalam rumah tangga itu.. ya paling enggak rasa cinta karena anak keturunan."
"Mungkin kalian berdua masih bingung, Karen tiba-tiba harus menikah. Ya padahal baru kenal dalam waktu yang singkat dan mungkin alasannya juga tidak logis untuk sebagian orang."