Hai geng.. selamat membaca jangan lupa vote dan komen yang banyak
🌼🌼🌼
Setelah terbangun karena mimpi buruknya, dilanjutkan dengan drama menelpon suaminya sambil menangis tersedu, Airin tidak bisa tidur lagi sampai pagi
Pukul 06.00 Airin berangkat ke bandara dengan dengan satu koper kecil pakaian, diantar oleh Agung dan Yuna
"Kamu hati-hati ya.. kalau Arjuna belum jemput gak usah kemana-mana," kata Yuna
"Iya Ma.." kata Airin mengangguk
Pesawat yang ditumpangi Airin lepas landas pukul 07.30
Setelah sampai di bandara, Airin dijemput oleh pegawai hotel tempat Arjuna menginap karena Arjuna masih harus menghadiri rapat
"Nyonya Arjuna?" tanya seorang dengan seragam hotel
"Hah?" gumam Airin bingung
"Oh iya.. Nyonya Arjuna," sambungnya yang akhirnya tersadar karena statusnya sekarang memang Nyonya Arjuna
"Iya Pak.." kata Arjuna megangguk
"Silakan Nyonya.." katanya membuka pintu mobil untuk Airin
Airin langsung diantar ke kamar mereka, rasanya lega sekali karena bisa menghirup udara di kota yang sama dengan Arjuna
Sekitar satu jam tertidur, Airin terbangun karena Arjuna masuk ke kamar
"Udah makan?" tanya Arjuna
"Udah.." kata Airin
Arjuna berjalan dengan cepat menghampiri Airin
"Kamu tuh kenapa sih? Sampe nangis kejer layak semalam? Kenapa?" tanya Arjuna bertubi-tubi
Airin hanya diam, tak berniat menceritakan
"Kamu bikin saya panik.." kata Arjuna
"Maaf.." kata Airin
Arjuna mengelus kepala Airin, lalu mengecup puncak kepalanya
"Saya mau ngerokok sebentar sama sekretaris saya.. kamu mandi terus, siap-siap.. terus temenin Mas Juna nemuin klayen," kata Arjuna
Airin hanya mengangguk
Arjuna keluar dari kamar dan seperti yang diperintahkan Arjuna, Airin mandi
Setelah 5 menit keluar Arjuna masuk lagi ke dalam kamar
Dam!
Bulu kuduknya berdiri serentak..
Dia melihat Airin mandi, entah wanita itu lupa atau sengaja tidak menurunkan tirai penutup kaca transparan shower itu
Arjuna hanya berdiri diam di tempatnya, melongok melihat tubuh sang istri yang meliuk-liuk di shower
Airin menggosok tubuhnya dengan sabun, hal biasa yang dilakukan saat sedang mandi, tapi entah kenapa di mata Arjuna mirip seperti tarian erotis yang menggoda
Makin lama tubuhnya makin panas, ditambah lagi karena Airin belum juga sadar, jika aktivitas mandinya bisa terlihat dari luar kamar mandi
Kamar hotel yang dingin pun mendadak menjadi begitu panas
Arjuna masih berdiri di tempatnya
"Anjir!" gumam Arjuna
"Masuk aja apa ya!" sambung Arjuna dengan yakin
Dengan wajah yang merah dan napas terengah-engah Arjuna berniat masuk ke dalam kamar mandi dan bergabung dengan Airin di sana
Menyentuh tubuh itu, lalui menggagahinya sepuas hati