Launching Triplet Baby

730 53 19
                                    

Hai guys welcome back

Selamat menikmati ceritanya, kalau komennya udah 70 aku langsung update lagi yaa

🌼🌼🌼

"Ya udah kalau nangis melulu kayak gini, gak usah berangkat!" kata Agung pada Yeri

"Issa! Pak Agung gak care sama sekali, sebel." Yeri memeluk Papanya

"Kenapa pada gak jadi nganterin sih! Sebel banget," gumam Yeri

"Takutnya.. kami nganter, Mba Irin malah lahiran, Sayang.. kan kasian Mba Irin, mana  baby nya kan banyak, Nak. Ada tiga," kata Yuna berusaha menenangkan Yeri

"Kan Adek sama Bik Ina dianterin Kak Sean juga," kata Yuna

"Mmmh.. udah jangan nangis, nanti Kakek TF duit yang buanyakkk.." kata Kakek menghibur Yeri

"Janji ya!" kata Yeri

"Janji!" kata Kakek langsung memeluk Yeri

"Mba Irin.. semoga lahirannya nanti lancar ya, maaf Yeri gak bisa nemenin," kata Yeri dengan tangis yang yang kian kencang sambil memeluk Kakak Iparnya itu

Kandungan Airin sudah 9 bulan, kelahiran tiga anaknya hanya tinggal menghitung hari

Dengan hamil kembar tiga itu, bahkan sekarang Airin sudah sulit untuk berjalan jauh, sehingga harus menggunakan kursi roda sebagai alat bantu

"Kamu baik-baik ya di sana.. jaga kesehatan," kata Airin ikut menangis sambil memeluk Yeri

"Mba Irin pasti kangen banget sama Adek.." kata Airin

Setelah berpamitan dengan Airin, tak lupa Yeri berpamitan juga dengan Arjuna

Tangis Yeri kian jadi, saat melihat Jeno, Adik kesayangannya itu tengah menangis sambil duduk di lantai bandara itu

"Adek.." gumam Yeri

"Aaaaaaa hiksss sedih banget lohhh.." kata Jeno sambil memeluk Yeri

"Baik-baik di sana ya.." kata Jeno memeluk Kakaknya

"Kamu juga jangan nakal di sini.. kalau Papi sama Mami kamu kerja, kamu bobo di rumah aja," kata Yeri

"Udah yok.. kita harus masuk sekarang," kata Sean sambil memapah bahu Yeri

Ya.. hari ini Yeri dan Bik Ina akan berangkat ke Kanada, karena semua orang sedang menanti kelahiran triplet baby. Agung meminta Sean yang mengantar Yeri dan Bik Ina

Mereka berangkat setelah berpamitan dengan pantas

"Udah jangan nangis.." kata Sean

Yeri terus berusaha menjauh dari sentuhan Sean, dia benar-benar tidak mau terus jatuh pada Sean yang bahkan tidak pernah menganggapnya sebagai seorang perempuan

Bagi Sean, Yeri hanya Adik kecil yang lucu dan mudah dipermainkan

Yeri memutuskan untuk melupakan perasaannya pada Sean

***

"Aduh deg-degan banget aku tuh.." gumam Bayu

"Yang mau lahiran bininya Juna, Bay! Ngapain lu yang heboh!" kata Adipati

"Gak tau.. rasanya dari tadi udah mau mati aja aku.." kata Bayu

"Jadi perutnya dibelek gitu? Pakek piso?" tanya Bayu ngilu

"La iya! Ya kalik disedot dari ubun-ubun!" kata Adipati

"Lu santai aja dong! Ngegas aja dari tadi!" kata Bayu mulai kehabisan kesabaran mengahadapi Adipati

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang