10

3.4K 398 35
                                    

Naruto menangis, ia langsung memeluk Kakashi dan mengucapkan kata 'Arigatou' terus menerus. Kakashi tersenyum, ia mengangkat dan mendekapnya sembari mengelus punggung Naruto.

Setelah merasa tenang, Kakashi mendudukkan Naruto di sofa dan mulai mengajarinya membaca. Ia juga membuat satu bunshin dan menyuruhnya membuat cemilan untuk Naruto dan dirinya.

Sebisa mungkin Naruto menghapal dan berlatih mengucapkan huruf yang sangat sulit untuk dia ucapkan. Terkait lidahnya kelu atau tergigit saking susahnya berucap. Kakashi sendiri berusaha menahan tawanya, soalnya kalau kelepasan, Naruto akan cemberut dan menatap Kakashi tajam. Walaupun bagi Kakashi, tatapan itu tidak berpengaruh dan malah membuatnya semakin gemas terhadapnya.

"Oy, scarecrow"

'Apa, Kuso Jiji?'

"Lebih baik mulai sekarang kau harus lebih hati-hati dalam bersikap, maupun berbicara denganku tanpa telepati di dekat Naruto"

'Huh? Memangnya kenapa??'

"Aku merasa kalau kita一 tidak. Lebih tepatnya Naruto diawasi"

'Bukannya Naruto hanya diawasi olehku saja kan'

"Itu benar. Tapi yang kumaksud, diawasi bukan melalui manusia langsung. Tetapi melalui sesuatu semacam CCTV, tapi bukan itu"

'Lalu...?'

"Entahlah. Maka dari itu, sebisa mungkin kau bertindak seperti halnya kau di masa ini. Jangan terlalu mencolok yang mengakibatkan identitasmu terungkap. Mengerti?"

'Hm... Baiklah, aku akan berusahalah. Semoga saja yang mengawasi kita itu bukanlah Kakek bermata satu itu...'

"Aa."

"Nii-chan! Nii-chan!" Kakashi sontak menghentikan pembicaraannya dengan Hagoromo dan fokus kembali kepada Naruto.

"Hm? Ada apa?"

"Kapan aku bisa melakukan itu?" Kakashi melihat arah telunjuk Naruto yang mengarah pada bunshinnya "Apa yang dia buat? Dan bagaimana aku bisa melakukannya? Apa aku bisa melakukannya? Apa namanya??" Tanya Naruto kembali dengan mata sparkle² andalannya.

Kakashi terkekeh gemas "Satu-satu donk Naru. Mulutku kan cuman satu~" Ucapnya sembari cemberut yang tentunya dibalas tawa oleh Naruto "Hm... Nama Jutsu itu Bunshin. Dia tengah membuat kue, dll. Bagaimana caranya, kau harus memfokuskan cakramu lalu membuat segel tangan dan setelah itu selesai. Serta apa kau bisa melakukannya, aku tidak tau. Mungkin saja kau belum bisa"

Naruto terkejut "Eeh! Kenapa aku tidak bisa melakukannya!?"

"Karena kau masih kecil. Kontrol Cakramu masih berantakan dan pengetahuanmu tentang dasarnya masih kurang" Jawab Kakashi malas.

"Booo. Kalau begitu ajari aku~!"

"Pelan-pelan Naru. Nanti juga kau pasti bisa melakukannya" Ucap Kakashi sembari mengelus pucuk kepala Naruto "Dan aku yakin, kau pasti akan bisa menguasainya jadi jangan cemberut, ya?"

"Um!" Seru Naruto sembari mengangkat kedua tangannya keatas dengan semangat.

"Yosh! Ayo kita lanjutkan! Etto... Ini namanya apa?"

"Oli~!" Jawab Naruto sembari tangannya ia gerakan seperti kepakan sayap burung.

"Kawai"

'Aku tau itu, jadi diamlah!' Kakashi sontak berwajah datar "Yang benar Tori. Lalu ini?"

"Inu! Wang!"

"Ou! Ulang kata itu lagi!!"

"Kalau ini?" Tahan Kakashi.

"Nekyo!" Kedua tangannya ia kepalkan dan ia gerakan dengan wajah cutee.

"Kamera, mana Kamera!!"

'Tenanglah! Aku sudah membuat bunshin lain dan meminta mereka untuk merekam serta memfotonya. Jadi diamlah!' Balas Kakashi sebisa mungkin fokus.

"Naisu!"

"Neko. Ini?"

"Ucagi!!" Seru Naruto sembari meloncat loncat dan tangannya ia letakkan di atas kepala menyerupai telinga kelinci.

"Kakashi kau masih disana kan?"

"...Ini?"

"Oy. Kakashi?"

"Kicune~!"  Serunya kembali dengan senyuman rubahnya.

'Ughh! Siapapun tolong aku!! Dia sangat kawaiiiiii!!!' Iner Kakashi menjerit 'Oy, Pak Tua! Naru boleh kupeluk kan? Boleh kan?!!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ughh! Siapapun tolong aku!! Dia sangat kawaiiiiii!!!' Iner Kakashi menjerit 'Oy, Pak Tua! Naru boleh kupeluk kan? Boleh kan?!!'

"...." Hagoromo sudah tidak sadarkan diri akibat Damege yang Naruto berikan pada mereka.

'Hei! Jangan pingsan sendiri! Bantu aku Kuso Jiji!!'

"Kashi?" Ucap Naruto sembari memiringkan kepalanya kesamping.

Kakashi memegang pundak Naruto dan menatapnya dengan serius. Sedangkan Naruto sendiri mengerutkan dahinya bingung.

"Dengarkan aku Naru. Jangan sampai kau menunjukannya (ekspresi) kepada orang lain, hanya padaku saja. Mengerti?" Ucap Kakashi se-serius mungkin.

"Eh? Apanya??"

"Pokoknya turuti apa kataku barusan, okay?"

Naruto mengangguk walaupun tidak mengerti apa yang Kakashi maksud.

"Yosh! Kalau begitu sekarang kita istirahat dan makan kue yuk!" Ajak Kakashi sembari menyatukan kedua tangannya dengan senang.

Naruto sontak tersebut lebar. Ia lalu menarik tangan Kakashi menuju dapur dan keduanya pun menikmati cemilan sembari mengobrol santai. Hagoromo pun sadar dari pingsannya dan memilih mendengarkan pembicaraan mereka tanpa berniat mengganggu.

Kimi O Mamoru Tame Ni [Disc/Drop]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang