Terus kenapa ekspresi Naruto berkata sebaliknya "Naru tidak mau ditemani oleh mereka? Kalau begitu, Kaka-nii ak一"
"Enggak, enggak! Naru pengen kok!" Ucap Naruto cepat, berusaha meyakinkan Kakashi kalau dirinya tidak masalah dengan kedatangan dua orang favoritnya "Cuman, bukannya Naru bisa ke tempatnya Kakek? Jadi, Kaka-nii tidak perlu menyuruh Iru-nii sama Yama-nii kesini!"
"Hokage-sama sedang sibuk akhir-akhir ini. Mangkanya Kaka-nii tidak mau mengganggunya. Terlebih lagi, Kaka-nii tidak mau kalau Naru bersama dengan beliau dan malah diabaikan" Kakashi menahan amarahnya ketika mengingat Hiruzen yang lebih berfokus ke berkasnya, daripada memperhatikan Naru kecil di hadapannya. Kakashi menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan ingatan-ingatan kelam itu agar dirinya tidak mengamuk dan lebih memilih memfokuskan dirinya kembali kepada Naruto "Jadi, Kaka-nii memilih memanggil mereka berdua. Toh lebih aman dan menyenangkan bukan?" Tanya Kakashi dengan sedih sekaligus empati yang dalam kepada anak kecil di hadapannya ini.
Naruto yang menyadari perubahan Kakashi sontak langsung memeluknya erat, ia juga mengelus rambutnya dengan tangan kecilnya yang tentunya mampu menenangkan Kakashi "Um! Lagian aku juga sudah lama tidak bertemu dengan Yama-nii. Dia selalu sibuk sih..."
Naruto tersenyum merasakan Kakashi yang tertawa di punggungnya "Kau benar. Mungkin setelah ini, Kaka-nii akan memberikannya cuti agar dia bisa bermain bersama Naru nanti"
"Ya! Oh! Jangan lupa Ita-nii sama Shisu-nii juga! Aku rindu dengan mereka berdua!"
"Iya, iya. Nanti Kaka-nii akan sampaikan rasa rindumu pada mereka~" Naruto pun tertawa mendengar nada lucu Kakashi.
"Benarkah? Oh~ kesatriaku yang baik~!"
"Ho ho, tentu saja! Kesatriamu ini kan memang yang terbaik!"
"Terbaik dari semuanya yang terbaik!" Keduanya pun tertawa lepas sebelum akhirnya Kakashi harus pergi dan meninggalkan Naruto sendirian. Sebelumnya akhirnya Iruka dan Yamato datang untuk menemani Naruto sampai Kakashi pulang nanti.
"Jadi, kau ingin main apa Naru? Petak umpet? Monopoli? Atau...?" Tanya Iruka kepada Naruto sembari berpose berfikir dengan serius.
"Petak umpet! Yama-nii yang jaga!" Seru Naruto semangat sembari menunjuk Yamato.
"Hah? Aku?! Yang benar saj一"
"Ayo mulai menghitung di sana! Jangan mengintip sampai kau selesai menghitung dan kami sudah siap bersembunyi. Mengerti?!" Sebelum Yamato membalas. Naruto langsung bersembunyi. Meninggalkan Yamato yang menghela nafas dan Iruka yang tertawa sembari mendorong Yamato untuk menghadap tembok dan menyuruhnya menghitung hingga angka seratus.
"Awas saja kalian berdua. Aku akan menemukan kalian secepatnya!"
"Kalau Kau Bisa~!" Teriak Naruto mengejek.
Yamato hanya bisa mendengus sebal dan mulai menghitung hingga seratus, sembari menunggu mereka berteriak, kalau keduanya sudah selesai bersembunyi.
Entah memang kali ini Yamato sedang sial atau memang dirinya ditakdirkan seperti itu. Naruto lah yang paling terakhir ia temukan. Itupun ia temukan saat dirinya hampir menyerah. Dan kalian tahu Yamato temukan dimana? Ternyata, Naruto bersembunyi di dalam ventilasi yang menghubungkan kamarnya dengan ceilings, yang tentunya tidak Yamato pikirkan.
Bahkan Iruka saja terkejut. Walaupun berakhir dengan Yamato kalah dan Naruto serta Iruka yang tertawa puas untuk kekalah Yamato yang sangat memalukan. Tentunya itu membuat nama baiknya sebagai seorang Ninja, apalagi seorang Anbu yang dianggap sebagai Ninja yang berpengalaman. Harus menanggung rasa malu akibat kelalaiannya. Kalau Kakashi tahu akan hal ini, habis sudahlah karirnya sebagai seorang Ninja. Karena hal itu, ia tidak akan membiarkan kejadian yang sama terulang kembali. Dan lebih teliti lagi mulai saat ini. Gambare Yamato!
●○●○●○●○
Besok aku balas komentar kalian ya! Soalnya udah malem banget! Bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi O Mamoru Tame Ni [Disc/Drop]
FanfictionKeinginan Kakashi hanya satu. Yaitu melindungi dan menjaga anak dari Senseinya, meskipun nyawa adalah taruhannya . . . Naruto ©Masashi Kishimoto KakaNaru Fanfiction Maybe BxB and... Story abal-abal (◍•ᴗ•◍) 500 Word/1 Chap