7. For You

88 9 0
                                    

"Sayang ish pelan-pelan." Pinta Yuta yang saat ini sedang meringis kesakitan kepada Taeyong yang sedang membersihkan lukanya.

Taeyong diam dia gak menanggapi perkataan Yuta, dia malah makin menekan luka Yuta semakin dalam. Membuat Yuta tambah meringis kesakitan.

Taeyong tuh udah kesel tingkat maksimal sama Yuta. Udah gak tau harus bilangin Yuta kayak gimana lagi. Udah sering kali Taeyong bilang ke Yuta kalau jangan sering berantem sama tawuran. Tapi apa? Yuta itu masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Semua yang di nasihatin sama Taeyong gak pernah Yuta jalanin. Cuma iya iya doang, besokannya juga tawuran lagi, berantem lagi, tawuran terus, berantem terus. Udah gitu aja sampai Taeyong jodoh sama Ronaldo.

"Yang ish. Kamu sengaja ya neken luka kayak gitu supaya ketampanan aku berkurang?" Ringis Yuta yang masih menahan rasa sakitnya ketika Taeyong menekan lukanya.

Iya! Yuta tadi kepergok sama pak Minho lagi tawuran sama anak sebelah. Bukan cuma Yuta aja, Johnny sama Jaehyun juga ikut tawuran.

Taeyong gak tau kenapa Yuta bisa ikut tawuran. Tadi dirinya lagi di kelas, lagi praktikum asam basa. Jadi dia gak tau kalo Yuta pergi tawuran.

Taeyong itu kelas ipa, sedangkan Yuta itu kelas ips. Jadi ya gitu, Taeyong kadang suka gak tau Yuta lagi ngapain aja.

Tiba-tiba udah babak belur aja pas Taeyong nyamperin Yuta, atau Yuta nyamperin Taeyong atau bahkan pas mereka ketemuan di kantin.

Kayak tadi, Taeyong lagi jalan menuju kelasnya, tiba-tiba ngeliat Yuta lagi di hukum di tengah lapangan sama Johnny dan Jaehyun.

Sebenarnya sih Taeyong ogah membersihkan luka Yuta. Jangankan bersihin luka Yuta, ketemu Yuta aja gak mau! Dia udah terlanjur kesel banget sama Yuta.

Tapi gimana ya. Dia kasihan ngeliat luka Yuta yang belum di bersihin. Yuta itu gak bakalan bersihin lukanya  kalo Taeyong gak ngebersihin lukanya. Yuta juga gak mau orang lain nyentuh wajahnya, kecuali Taeyong.

Jadi ya gitu, Taeyong akhirnya ngalah dengan egonya sendiri, dan langsung membersihkan luka Yuta.

"Yang." Panggil Yuta. Yuta tau kalo Taeyong lagi marah sama dia. Makanya sedari tadi Yuta ngoceh mulu. Biar Taeyong mau ngomong sama dia.

"Yang." Panggil Yuta sekali lagi, di sertai rengek-kan.

"Yang yang yang peyang! Sekali lagi lo manggil yang sayang atau sejenisnya? Gue botakin pala lo lama-lama!" Peringat Taeyong yang sudah sangat kesal.

Saat ini, Taeyong gak mau mendengar suara Yuta dulu. Semakin dengar, semakin besar rasa kesalnya terhadap Yuta.

Yuta melengos, ia tidak suka di suruh diam seperti ini.

"Honey, udah dong marahnya. Aku bakal beliin celine yang kamu mau deh." Bujuk Yuta. Sungguh, Yuta gak kuat di diamin Taeyong.

"Lo kira gue cewe apaan yang bisa di sogok barang gituan?" Sunggut Taeyong yang langsung pergi meninggalkan Yuta, setelah selesai mengobati luka Yuta.

"Yak Taeyong! Kau mau kemana? Tungguin aku!" Teriak Yuta yang langsung mengejar Taeyong yang sudah lebih dulu pergi.

Yuta terus mengejar Taeyong, sampai akhirnya langkahnya terhenti karena seorang wanita yang tiba-tiba berhenti di hadapannya.

"Kak Yuta ya?" Tanya wanita itu.

Yuta menautkan kedua alisnya bingung, netranya menatap name tag yang tertera di atas saku kirinya.

Kim Yura, nama yang tertera di name tag wanita itu.

"Ah iya. Siapa ya?" Tanya Yuta basa basi. Ingin meninggalkan wanita itu. Namun tangannya di cekal oleh wanita bernama Kim Yura itu.

Yuta langsung tersentak kaget dan menyentakkan tangannya yang di pegang Yura. Bisa bahaya kalo Taeyong liat. Bisa salah paham Taeyong nanti. Bisa tambah rumit permasalahannya nanti kalo Taeyong liat.

"Ada apa ya?" Tanya Yuta.

"Ah kak ini aku Kim Yura. Kak Johnny udah ngirim nomor kakak ke aku." Ucap Yura sambil memberikan sebuah bingkisan ke Yuta.

Bukan cuma memberikan, tapi Yura langsung mengambil tangan Yuta dan menaruh bingkisannya langsung ke tangan Yuta.

"Ini untuk kakak. Di makan ya kak." Ucap Yura.

"Nanti aku hubungin kakak." Sambung-nya lalu pergi meninggalkan Yuta.

Yuta hanya menatap bingkisan yang ia pegang, lalu mengedihkan bahunya acuh dan bergegas menghampiri Taeyong ke kelasnya.

Sampai di kelas Taeyong, Yuta langsung masuk dan duduk di samping bangku Taeyong.

Taeyong sedang fokus memainkan ponselnya, hingga tak sadar kalo Yuta udah ada di sampingnya.

"Itu apaan Yut?" Tanya Ten, melihat bingkisan yang Yuta bawa.

"Oh ini dari adik kelas. Tadi ngasih ke gue." Ucap Yuta.

"Tapi jangan aneh-aneh pikiran lo! Gue gak selingkuh dari Taeyong. Itu ade kelas langsung berhentiin gue, pas gue lagi nyusulin Taeyong. Gue mau nolak, tapi dia udah langsung ngasih terus pergi." Jelas Yuta sambil menatap Taeyong.

"Lo ngapain liat gue? Lo pikir gue cemburu?" Sarkas Taeyong.

"Yang, udah kenapa sih marahnya." Pinta Yuta yang saat ini sudah bergelayut manja di lengan Taeyong.

Kebiasaan Yuta gitu kalo Taeyong lagi marah. Gelayutan mulu di lengan Taeyong udah kayak anak monyet aja.

Taeyong diem aja. Dia benar-benar gak nganggep Yuta ada di sini.

Sedangkan Ten, Ten hanya diam saja melihat Yuta yang sedang merengek ke Taeyong.

"Yut, gue buka ya." Pinta Ten, meminta izin kepada Yuta.

Ten langsung membuka bingkisan, supaya bisa melihat isinya. Tanpa menunggu jawaban dari Yuta.

"Wuah anjir banyak banget bingkisannya." Seru Ten yang sukses membuat rasa penasaran Taeyong semakin menjadi.

Asal kalian tau, sebenarnya sedari tadi Taeyong mencuri pandang kepada Yuta. Ia terus melihat bingkisan yang di bawa Yuta.

Tumben-tumbenan Yuta membawa bingkisan. Apalagi dari adik kelas. Biasanya Yuta langsung memberikannya kepada Johnny atau enggak Jaehyun.

Taeyong terus penasaran isi dari bingkisan itu apa. Ia ingin bertanya, tapi gengsi. Dia kan lagi marah sama Yuta. Masa nanya isinya apaan aja sih.

"Yuta, ada rokok lo juga Yut. Kok dia bisa tau rokok yang lo isep sih?" Seru Ten, seraya menunjukkan rokok malboro ice blast yang sering Yuta isep.

"Anjir satu slop dia belinya Yut." Ucap Ten yang membuat Yuta sedikit tergiyur.

Yuta mau ambil, tapi dia lirik ke Taeyong dulu. Dia minta izin dulu lah sama Taeyong. Menghargai perasaan Taeyong lebih baik daripada rokok.

"Kaya juga nih adik kelas." Seru Ten.

"Yuta, mendingan lo pergi deh." Final Taeyong. Gerah banget dia liat Yuta di sini. Emosinya semakin bertambah.

Dia tuh marah bukan tanpa sebab ya. Dia tuh bener-bener khwatir sama Yuta. Takut Yuta kenapa-napa kalau tawuran.

"Aku gak akan pergi, sebelum kamu maafin aku." Ucap Yuta yang kekeh gak mau pergi.

"Terserah."

REASON FOR LIFE - YUTAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang