01

3.2K 300 65
                                    

Happy Reading

Vroom...

Hari pertama masuk sekolah dan diantar dengan mobil mewah harga selangit itu keren kan? Ya, dia Liam yang diantar oleh Ayahnya, pengusaha kaya raya yang hartanya tidak akan habis.

Liam turun dari mobilnya dan berpamitan dengan ayahnya, siap untuk melaksanakan hari pertamanya sekolah dia sangat senang dengan sekolah barunya ini, dia sudah berkhayal akan memiliki banyak teman.

Tanpa berlama-lama Liam melangkahkan kakinya masuk ke sekolah ternama tersebut.
Dia berjalan perlahan sambil mengamati sekolah barunya yang menurutnya itu lebih baik, tapi sesuatu yang ia cari tidak nampak didalam penglihatannya, perpustakaan.

Dia terus berjalan mencari kelasnya dan juga tempat favoritnya.

•••

"Anak-anak, perkenalkan ini anak baru dikelas kita namanya Liam..." Ucap guru baru Liam.

"Haii...." Sapa semua murid.

"Ihh... Imut banget..."

"Iya ih pengen bawa pulang..."

Gumam para murid-murid dikelas barunya, ia agak tersipu malu ada yang memujinya tapi dia sadar kalau ia memang imut.

"Imut? Ha? Imut apanya kayak BENCONG!!" Ejek salah satu murid disitu, tampangnya sangat nakal, rambut acak-acakan, baju berantakan, dan badan kekar seperti preman sekolahan.

"Jaga mulutmu Jonathan, dia murid baru! Jangan memberi kesan buruk". Tegur gurunya

Tapi murid bertampang preman itu hanya acuh diam saja.

"Kamu bisa cari tempat duduk yang kosong, silahkan"

Liam hanya mengangguk sebagai jawaban, ia mulai beranjak mencari tempat duduk yang nyaman, atau bangku kosong karena tempat duduknya terlihat penuh semua.

"Eh minggir gih lu, gua mau duduk ama anak baru"

"Anjing, ya lu yang minggir.."

Kegaduhan terjadi lagi, murid-murid disitu menginginkan Liam duduk dengan mereka, sebenarnya Liam ingin tapi dia malu karena belum kenal.

Tak lama ia mendapati ada satu bangku kosong, tapi sebelahnya adalah pria yang mengejeknya tadi, ia takut kalau murid berandalan itu melakukan sesuatu yang tak nyaman kepadanya, ia bimbang.

"Segeralah duduk Liam, pelajaran akan dimulai"

Liam semakin panik, ia belun memutuskan untuk menduduki bangku tersebut, karena guru telah menyuruhnya untuk bergegas mau tak mau ia mendudukan dirinya di bangku tersebut.

Liam hanya menundukan kepalanya setelah duduk di bangku tersebut, tak ada niatan menyapa teman sebangkunya, ia takut.

"Ngapain lo duduk dibangku gue?"

Baru saja Liam akan menghirup udara ketenangan, dia dibuat kaget dengan suara berat dari teman sebangkunya itu.

"M-maaf kak, tapi udah ga ada bangku kosong lagi.."

Murid nakal itu menatap Liam malas dan terkesan jijik karena ia merasa terganggu dengan kedatangan Liam, setelah itu ia mengabaikannya.

"Cih, alesan!"



•••



Saat jam istirahat sudah tiba, Liam mencari perpustakaan untuk dikunjunginya, dia sangat suka belajar dan membaca buku, apalagi tempatnya tenang, itu sudah menjadi sarang Liam, saat ia memasuki perpustakaan itu ia sedikit terkejut karena perpustakaannya sangat besar dan banyak buku yang terjajar rapi didalam rak, matanya berbinar melihat surga dunia ini, dia berjalan kesana kemari melihat buku-buku yang ia belum pernah baca,   ia tertarik dengan satu buku berwarna coklat dibagian rak paling atas sendiri, ia mencoba menggapainya namun nihil dia tak dapat meraih bukunya, pendek, ia hanya memiliki tinggi badan 164 cm, ia merasa kecewa tidak mendapatkan buku idamannya, tapi akal cerdiknya tidak mati, ia menolehkan kepalanya kekanan dan kiri tapi ia hanya melihat rak beserta bukunya, ia bermaksud menatap bantuan kepada seseorang untuk mengambilkannya, setelah ia mondar-mandir ia menemukan seseorang.

"Emmh.. Permisi.. Boleh minta tolong?"

Merasa diajak bicara anak itu menoleh kearah Liam tapi tetap hanya diam saja.

Liam mencoba meraih kembali bukunya namun hasilnya sama saja.

"Aku ga nyampek, bisa ambilin yang itu?"

Lagi-lagi anak itu hanya diam saja memandangi Liam dengan tingkahnya, segera anak itu mengambilkan bukunya untuk Liam dengan tanpa menjinjitkan kakinya.

"Ini"

"Ah... Makasih kak... Aku permisi dulu..." Liam mengucap terima kasih sambil tersenyum dan membungkukkan badannya, lalu pergi dari situ.
Anak itu tetap berdiri diam sambil memandangi Liam yang pergi menjauh.












"Manis.."

To Be Continued Bitch

Hai aku update

Y

Makasih Follow Me

Oke Bye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BULLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang