1. Beginning

65 15 14
                                    

Beufort salah universitas terbilang baru dan berusia tak lebih dari satu dekade

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beufort salah universitas terbilang baru dan berusia tak lebih dari satu dekade. Namun, itu bukanlah sesuatu yang dapat menyurutkan antusiasme orang-orang dari luar Montreal sampai benua Amerika untuk mengejar pendidikan hingga ke sana. Salah satunya adalah Laras Alishia, gadis beruntung yang mendapatkan beasiswa penuh. Kemudian ini adalah tahun keduanya hidup di negara asing bersama serangkaian hal baru.

Pembawaannya nan ramah dan murah senyum membuat Laras yang akrab disapa Alishia tidak mengalami kesulitan untuk mencari teman. Ia bagaikan magnet yang menarik rasa penasaran orang-orang. Bahkan di hari pertamanya, Laras langsung berteman baik dengan Stella Ramsey yang turut menjadi salah seorang teman satu apartemennya.

Pada awalnya, Laras ingin tinggal di asrama. Namun, orang tuanya meminta untuk tinggal di apartemen milik kakak sepupunya yang telah lama dikosongkan dan sekarang ada satu orang lagi yang bergabung, sepupu Stella, Violet Ramsey. Si pendiam yang mengingatkannya pada sosok Yura Adisti.

Sekarang jauh lebih ramai dengan karakteristik penghuninya yang beragam. Stella yang populer, Violet yang begitu pendiam, lantas Laras yang menjadi penyeimbang. Terlepas dari padatnya rutinitas, memasuki pertengahan bulan Juni mereka dapat bersantai ria, karena libur musim panas datang.

Entah apa yang merasuki, Stella. Ia tetap berada di apartemen, menonton serial yang tengah naik daun sampai membahas hal random melalui sambungan telepon. Sedangkan Laras pergi seorang diri menikmati suasana menjelang malam sekaligus membeli kebutuhan bulanan. Tidak banyak belanjaan yang dimasukkan ke dalam troli sampai Stella mengiriminya pesan.

Laras membalas senyum ramah pria paruh baya yang berdiri di balik meja kasir sembari mengantri untuk membayar belanjaannya yang didominasi oleh makanan instan titipan temannya itu.

"Tidak biasanya kamu membeli semua ini," ujar pria itu sembari memperhatikan karyawan baru yang melayani Laras.

"Hanya titipan," balas Laras dengan senyum manis khasnya. Ia memang tak biasa membeli makanan instan. Walau sibuk, ia tetap bisa membagi waktu sekedar memasak.

Dari supermarket ke apartemennya memakan waktu tak lebih dari setengah jam. Laras terbiasa berjalan kaki, terlebih lagi ia tidak pernah bosan memadangi bangunan-bangunan berasitektur klasik hingga modern khas Montreal.

"Tahun ini banyak mahasiswa baru yang cukup menawan sekaligus menyebalkan," tutur Stella yang masih bertelepon ria, tak menyadari kedatangan Laras.

"Memangnya ada hal menarik apa?" Laras bergabung. Bawaannya pun diletakkan di atas meja. Ia menatap temannya itu dengan antusias. Secara tidak langsung menghentikan perang mulut yang nyaris terjadi.

"Ada anak baru di Fakultas Teknologi." Stella menjelaskannya dengan ekspresi serius.

"Biang gosip." Violet melintas untuk membawa belanjaan Laras ke dapur.
Terucap dengan nada datar, seketika membuat Stella bungkam dan kesal.

Beginilah aktifitas mereka. Setidaknya menikmati seharian penuh waktu bersama sebelum berpisah untuk sementara. Dua Ramsey akan pulang ke tempat kelahiran mereka. Sedangkan Laras tak pulang tahun ini, bahkan liburan di tahun yang telah lalu pun ia hanya pulang tidak lebih dari seminggu.

Di balik ekspresinya nan dingin, ia merasa iri dengan kehidupan orang lain yang sungguh dirasa sangat bahagia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di balik ekspresinya nan dingin, ia merasa iri dengan kehidupan orang lain yang sungguh dirasa sangat bahagia. Ia tahu, tidak sepenuhnya senyuman dan tawa menandakan bahwa seseorang bahagia seutuhnya. Namun, bisakah ia turut merasakannya, meski sebentar?

Perasaan bahagia nan tulus tanpa beban. Itulah yang sangat ia impikan.
Yang mungkin bisa menutupi sedikit lubang dengan kegelapan tak terhingga di dadanya. Kelam disertai dingin, ia kesepian di antara keramaian. Mulutnya selalu terkunci saat begitu ingin berbagi penderitaan yang ia alami kepada orang-orang yang memberinya perhatian selama ini, tetapi sampai kapankah ia akan terjebak dalam dirinya sendiri?

Walau ada banyak orang menyokong dari segala sisi, itu tak membuat dirinya terbebas dari semua ini. Apakah ia terlahir hanya untuk merasakan kekosongan?

Ia terkadang menjadi paranoid, karena diserang sesuatu yang senantiasa menyudutkan. Rumor beredar, tetapi ia tak sanggup menanggapi secara langsung. Sebagian dari ucapan orang-orang itu adalah kenyataan. Dunia memang semakin maju. Namun, tidak semua pemikiran manusia akan begitu. Identitasnya sebagai anak tanpa ayah menjadi olok-olokan, walau ia membalas itu juga tak akan membungkam keseluruhan.

Ia seorang penyendiri, tak tersentuh oleh ramainya pertemanan seperti remaja beranjak usia matang kebanyakan. Dunia begitu luas, tetapi lagi-lagi ia tersudutkan oleh bayangan kesedihan seseorang.

Hingga pada bulan April, ia melarikan diri dari lingkungan nan memuakkan yang disebut orang-orang di luar sana sebagai kehidupan yang sempurna.
Menjadi awal pertemuan sepihak yang tidak disengaja.

"Larasatya Alishia Young," gumamnya sambil menatap lekat sebuah kartu identitas yang tidak sengaja dijatuhkan pemiliknya. Sosok yang menarik perhatiannya dalam sekali pandang.

Bukan, ini tidak mengenai jatuh cinta dalam padangan pertama. Melainkan betapa menenangkan senyum serta tawa orang asing tersebut.

Ia ingin mengenalnya lebih jauh, tetapi ia lagi-lagi dihantui rasa takut. Sejenak meruntuki dirinya yang begitu mengenaskan, ia lelah. Namun, perjalanan masih sangat panjang. Ia tak ingin mengambil kesimpulan terlalu cepat, seluruh rasa takut muncul karena beragam alasan dan itu tak menutup kemungkinan akan berangsul hilang seiring langkah mencari secercah kebahagiaan.






Bersambung
24 Juli 2021

Sadar bahwa Laras nggak kebagian banyak adegan di Jeong Bloed terbitlah cerita ini.

Spin Off Jeong Bloed (entah tepat atau enggak disebut spin off haha) dengan tiga tokoh yang bakalan ditonjolkan, salah satunya Laras, kakak kelas berkacamata Stefan dkk, alumni SMA Dharma Sakti.

Bisa dibaca tanpa mengikuti cerita Jeong Bloed, tapi kalau penasaran ya gk papa🤣

Semoga aja konsinten buat namatin haha

Btw, ini udah direvisi dikit-dikit

Call Me Dante!Where stories live. Discover now