Four

3.6K 234 32
                                    

Happy reading love ❤️

.
.
.

Sudah lima Bulan Vanya dan Vano menjalin hubungan, dan selama lima bulan Vanya merasa diperlakukan seperti ratu oleh Vano.

Setelah kejadian malam itu Vanya berusaha melupakan fikiran-fikiran buruk yang menghantui otaknya.

Vano pun sudah tidak menerima DM itu lagi, dia juga berusaha melupakan seseorang yang DM ke akun instagram nya.

ʕ´• ᴥ•̥'ʔ

Hari ini adalah hari minggu, dan Vano berniat untuk mengajak Vanya jalan-jalan ke Dufan.

Kini ia sudah berada di rumah Vanya.
Ia menunggu cewek itu di ruang tamu, Vano juga sudah meminta pada Ayah dan Bunda Vanya.

"Ayok." Vano terkejut mendengar suara Vanya. Ia meneliti penampilan Vanya. Perfect, sangat simpel.

Vano menggandeng tangan Vanya menuju mobil yang terparkir di luar gerbang rumah Vanya.

"Loh kok parkir disini?"

"Kalo parkir di dalem ribet." Vano membuka pintu mobil untuk Vanya. Lalu ia memutari mobil dan masuk kedalam mobilnya.

Jarak rumah Vanya dengan Dufan lumayan jauh membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Sepanjang jalan Vanya selalu menyanyikan lagu yang tersetel di radio mobil Vano.

Vano fokus menyetir menggunakan satu tangan  dan satu tangan nya yang lain menggenggam tangan Vanya.

Ia menikmati lagu yang dinyanyikan Vanya, suara Vanya sangat membuat hati nya meleleh.

ʕ´• ᴥ•̥'ʔ

Akhirnya setelah kurang lebih satu jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di Dufan.

Vano membeli tiket untuk masuk, setelah beres membeli tiket mereka pun masuk kedalam wilayah dufan dengan bergandengan tangan.

Vanya dan Vano mencoba seluruh permainan yang ada di Dufan.

"Cape?" Vano mengelap keringat Vanya yang menetes.

Vanya pun mengangguk "Banget."

"Mau beli makanan dulu?"

"Ayo, beli itu yah." Vanya menunjuk ke arah salah satu makanan.

Vano mengangguk lalu menggenggam tangan Vanya. "Ayo." Mereka berdua jalan membeli makan.

Setelah selesai makan, Vanya dan Vano lanjut mencoba permainan lainnya.

"Foto dulu Van." Vanya memberikan kamera nya pada Vano.

"Yaudah sini."

Vano memotret Vanya dengan berbagai macam gaya.

"Mana liat." Vanya menghampiri Vano dan mengambil kamera nya.

"Aaa thankyou boy." Vanya tersenyum sangat senang.

"Sekarang giliran foto berdua." Ucap Vanya.

"Trus siapa yang fotoin?"

Vanya mencari-cari orang yang akan ia minta tolong untuk memotret dirinya dan Vano.

"Dek, boleh fotoin aku sama dia gak?" Vanya menghampiri anak smp yang berdiri tidak jauh dari nya.

"Boleh ka."

"Nih kamera nya." Vanya menyerahkan kamera nya pada anak smp itu.

"Vanoo." Vanya berteriak memanggil Vano.

LIES [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang