Hay bestii
Happy reading love ❤️
.
.
.Vano mengikuti kemana pergi nya Vanya dengan laki-laki yang menggunakan motor.
Vano merasa asing dengan jalan yang ia ikuti,sebab jalan ini mengarah ke hutan belantara.
Vano yang melihat Vanya turun dari motor,ia pun memberhentikan mobil nya.
Ia keluar dari mobil nya,ketika Vanya memasuki hutan bersama laki-laki itu. Vano mengikuti Vanya dengan jarak yang cukup jauh.
Ternyata tempat itu adalah danau yang sangat asri.
Vano sedikit mendekat agar mendengar percakapan antara Vanya dan laki-laki itu.
Sedari tadi kamera handphone nya menyala,ia merekam Vanya.
Vano melihat Vanya menangis pilu,hati nya teriris mendengar ucapan yang keluar dari mulut Vanya.
"Gue selama ini terlalu nyakitin Vanya?" Batin Vano.
Vano masih menguping percakapan dua orang itu,tapi emosi nya menaik ketika ia melihat Vanya di peluk oleh laki-laki itu.
Ia langsung keluar dari persembunyiannya dan menarik paksa Vanya dari pelukan cowok itu.
Vano menatap tajam cowok itu dan ia memukul keras rahang si cowok.
ʕ´• ᴥ•̥'ʔ
V
anya kini sudah duduk di pinggir danau bersama Farez,ia melamun memandang danau yang sangat luas.
"Van." Panggil Farez.
"Hm." Vanya menatap Farez.
"Kalau mau cerita,cerita aja Van,mau nangis,nangis aja,jangan di pendem gak baik." Ucao Farez.
Vanya hanya mengangguk,ia menopang dagu,dan tanpa ia sadari mata nya sudah berair.
Vanya menyabuti rumput-rumput kecil,lalu ia lempar ke danau.
"Gue capek Rez." Lirih Vanya.
"Nangis aja Van,jangan di tahan." Farez mengelus pundak Vanya.
Vanya pun menumpahkan tangisannya yang terdengar sangat pilu.
"Besok gue udah setahun sama Vano,tapi gue cuman lima bulan ngerasain bahagia bareng dia." Vanya mengusap air mata nya.
"Udah tujuh bulan dia selalu nyakitin gue,dia selalu bohong tentang apa pun,dia jalan bareng cewek lain berkali-kali."
"Selama tujuh bulan juga gue setiap hari nya selalu di bentak sama dia,salah gue apa,gue kurang apa sama dia. Setiap hari gue selalu makan hati ketika liat dia lebih mentingin cewek lain."
"Cewek mana sih yang gak sakit ketika liat cowok nya sendiri di depan mata jalan,gandengan sama cewek lain,sakit Rez." Suara Vanya semakin lirih,diri nya kini sangat lemah.
"Dia selalu ngilang berminggu-minggu,gak bisa di hubungin. Gue ini di anggap pacar atau bukan sih." Vanya semakin terisak hebat.
Farez pun tak tega melihat Vanya menangis seperti ini,walaupun baru kemarin ia mengenal gadis ini,namun ia merasa Vanya adalah gadis yang berbeda,entah kenapa saat berdekatan dengan Vanya rasa nya sangat nyaman.
Farez membawa Vanya kedalam pelukannya. Ia menenangkan Vanya,namun tiba-tiba Vanya di tarik oleh seseorang.
Vanya yang di tarik begitu kasar pun terlonjak kaget,ia membalikkan badan nya ia menutup mulut nya menahan kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIES [Revisi]
Teen Fiction🚨Disclaimer🚨 • Masih jauh dari kata sempurna. • Sedang proses revisi 🙆♀️🙆♀️🙆♀️ Dua tahun berada di dalam hubungan toxic,membuat Vanya trauma dengan apa yang nama nya cinta. Menjalin hubungan dengan Vano, laki-laki yang selalu di damba-dambak...