Thirty

2.7K 183 5
                                    

HAYY BESTII

HAPPY READING LOVE ❤️
.
.
.

V

anya tertidur dengan memeluk Vano. Sedari tadi Vano terus memandangi wajah cantik Vanya.

"Gue jahat sama lo yah Van,gue gak pernah bahagiain lo,maaf yah sayang,mulai sekarang gue janji bakal selalu ada buat lo Bidadari nya Vano." Batin Vano.

Ia melepaskan tangan Vanya dari pinggangnya,lalu beranjak keluar kamar.

"Bun,Vano pamit pulang dulu yah,udah sore." Vano menghampiri Bunda Vanya yang sedang menyiram tanaman.

"Loh,gak mau makan dulu?" Tanya Bunda Kirana.

Vano menggeleng "Gak usah Bun, Vano langsung pulang aja."

"Yaudah deh, hati-hati di jalan."

"Iya Bun,Vano pamit dulu, Assalamualaikum." Vano menyalami tangan Bunda Kirana.

"Waalaikumsalam."

ʕ´• ᴥ•̥'ʔ

Vanya terbangun dari tidur nya karena suara bising di depan kamar nya.

Ia menyenderkan punggungnya di headboard. Vanya menoleh ketika pintu kamar nya terbuka. Dan muncullah Salsa dan ketiga sahabat Vano.

Salsa menaruh bingkisan di nakas lalu ia memeluk erat Vanya.

"Kook bisa masuk rumah sakit lagi sih Vannn." Ucap Salsa.

"Awas dulu ihh,sesek nafas nih." Vanya mendorong Salsa untuk melepaskan pelukannya.

"Vano gak kesini Van?" Tanya Fernon.

"Kesini,tapi kayanya udah pulang." Jawab Vanya.

"Dia tau lo masuk rumah sakit?"

"Tau." Vanya mengangguk.

"Ya tau lah,kan tadi di sekolah gue bilang Vanya masuk RS lagi." Sahut Salsa.

"Pikun lo." Dio menabok kepala Fernon.

"Shh sakit bego." Fernon membalas menabok Dio.

Dio ingin membalas menabok Fernon lagi,namun gagal karena Kiki.

"Bisa diem gak." Ucap Kiki.

Kedua orang itu langsung diam bagaikan patung.

"Kalian gak cape berdiri terus?" Ucap Vanya.

Fernon dan Dio langsung berlari menduduki sofa yang berada di kamar Vanya.

Vanya yang melihat aksi kedua orang itu pun tertawa.

Kiki dan Salsa hanya menggelengkan kepala melihat aksi kedua teman gilanya.

"Kenapa bisa masuk RS lagi Van, trus cepet banget udah pulang." Ucap Dio.

"Gue nangis semaleman jadi drop lagi." Ucap Vanya.

Salsa melotokan mata nya,ia menatap Vanya tajam.

"Siapa yang bikin lo nangis?" Tanya Salsa.

Dio pun beranjak dari sofa dan duduk sebelah Vanya di atas ranjang.

"Lo ngapain ke sini Jamal." Geram Salsa.

"Bacot,lo Ca."

"Lanjut ceritanya Van." Dio beralih menatap Vanya.

"Jadi kemarin waktu gue baru pulang sekolah,Vano di depan rumah,nungguin gue." Vanya mulai bercerita.

LIES [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang