Thirty-seven

2.9K 194 3
                                    

Hayy bestii

Happy reading love ❤️
.
.
.

Hari ini Bunda Kirana dan Valya mengunjungi makam Ayah Aldrick. Dua hari setelah dimakamkan,Bunda Kirana air mata nya tidak berhenti keluar.

Di tinggal selamanya oleh sang Suami adalah hal terberat dalam hidup. Apalagi di tinggal waktu anak sulungnya di antara hidup dan mati. Tidak bisa di deskripsikan betapa hancur nya Bunda Kirana.

Bunda Kirana mengusap batu nisan yang bertuliskan nama suaminya,ia menunduk dalam,rasa nya tidak kuat menghadapi kenyataan suami nya pergi begitu cepat.

"Yah,bunda gak kuat,bunda gak sanggup yah." Lirih Bunda Kirana.

Valya yang berada di sebelah Bunda Kirana,hanya mengelus gundulan tanah yang ada di depan nya. Ia masih belum mengerti apa yang terjadi pada ayah nya.

"Yah,Bunda sama Adek pulang dulu,besok kita kesini Insyallah sama kaka. Semoga Bunda kuat,untuk ngasih tau ke Kaka tentang Ayah." Bunda Kirana terisak, bahunya bergetar hebat.

Lalu ia menatap putri bungsunya,yang sedang mengusap gundukan tanah,dengan tatapan bingung.

"Adek." Panggil Bunda Kirana.

"Iya bun." Valya menatap Bunda nya.

"Pamit dulu sama Ayah nak,ayo kita pulang."

"Ayah gak ikut bun? Kasian Ayah di dalem tanah sendirian." Ucap Valya,polos.

Bunda Kirana,tidak bisa mendengar ucapan putri bungsunya.

"Ayah gak ikut pulang dek,kan ini udah jadi rumah Ayah."

"Adek disini aja lah bun,mau temenin Ayah."

"Gak boleh dek,Ayo kita pulang,kasian kaka di rumah sakit sendirian." Bujuk Bunda Kirana supaya Valya mau di ajak pulang.

"Hmm,yaudah deh ayok pulang Bun."

"Pamit ke Ayah dulu,nak."

"Ayah,Adek pulang dulu ya yah. Adek janji bakal sering main ke rumah ayah yang ini bareng Kaka. Ayah baik-baik di dalam tanah sana."

Hati Bunda Kirana mencelos mendengar ucapan yang keluar dari Valya,ia tersenyum menatap batu nisan di depan nya.

"Ayah,Bunda pulang dulu. Assalamualaikum." Bunda Kirana berdiri dan menuntun Valya meninggalkan makam suami nya.

"Adek pulang dulu yah,dadahhh. Assalamualaikum." Valya melambaikan tangannya pada makam Ayah nya.

Bunda Kirana dan Valya memasuki mobil . Mobil itu pun melaju menuju rumah.

Di perjalanan pulang, tiba-tiba Valya berceletuk.

"Bunda,kenapa Ayah jahat. Ayah punya rumah baru,tapi Ayah gak ajak Adek,Bunda,sama Kaka?" Valya menatap Bunda nya dengan muka polos.

Bunda Kirana terdiam,jawaban apa yang akan ia ucapkan pada anak bungsunya yang masih berusia lima tahun itu.

Bunda Kirana menghela nafas dan memejamkan mata nya,lalu menatap lembut Valya.

"Adek,dengerin Bunda nak, Ayah sekarang udah punya rumah baru di sisi Allah. Ayah udah gak ada disini nak,Ayah udah tenang di surga."

"Nanti,kalau adek udah dewasa,adek pasti tau apa yang terjadi hari ini,nak." Bunda Kirana mengelus rambut anak nya.

"Tapi,adek kangen Ayah bun,udah dua hari Ayah gak bacain dongeng sebelum bobo." Valya memeluk Bunda nya,ia sangat rindu pada Ayah nya.

"Kan masih ada Bunda yang bisa gantiin Ayah."

LIES [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang