Ten

3.4K 230 67
                                    

Happy reading love ❤️

.
.
.

Sudah dua minggu semenjak Vanya meminta Vano untuk tidak menemui nya atau menghubungi nya.

Dan selama dua minggu itu pun Vano hilang seperti di telan bumi begitu saja. Ke tiga sahabat nya pun selalu menanyakan keadaan Vano pada Vanya. Namun Vanya pun tidak tau kemana pergi nya cowok itu, setelah kejadian ketika ia pingsan.

Kini Vanya berada di kamar nya dengan gitar di pangkuannya. Ia sedang bersenandung kecil.

Tapi tiba-tiba terdengar suara motor memasuki rumah nya, Vanya pun menuju ke arah balkon kamar nya, melihat siapa yang datang.

Ternyata suara motor itu milik Vano, cowok itu menggunakan jaket kebanggaan nya dan membawa kresek besar. Ia terus menatap Vano yang sedang memarkirkan motor nya, ketika Vano membuka helm, Vanya pun langsung berlari memasuki kamar nya.

"Assalamualaikum." Terdengar suara Vano mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam." Teriak Bunda Vanya menggema ke seluruh penjuru rumah.

Toktok

"Vanyaaaa." Vanya melotot ketika bunda nya mengetuk pintu kamar nya, ia bergegas menaruh gitar nya dan menaiki kasur nya untuk berpura-pura tidur.

Ceklek

Terdengar suara pintu di buka, Vanya pun yakin yang membuka nya adalah Bunda nya.

"Loh pantesan di panggil-panggil gak nyaut, tidur tohh." Setelah mengatakan itu bunda Vanya kembali menutup pintu kamar anak nya lalu berjalan ke bawah menemui Vano.

ʕ'• ᴥ•̥'ʔ

Vano keluar dari rumah seseorang. Lalu menyalakan motor nya menuju sebuah mini market.

Ia membeli beberapa makanan di mini market itu, lalu ia kembali melajukan motor nya menuju rumah Vanya.

Sesampainya di depan rumah Vanya, ia membuka pintu gerbang dan memasuki halaman luas rumah itu.

Vano melepaskan helm nya, ia mendongak ke arah balkon Vanya, ia berharap cewek itu sedang berdiri di balkon kamar nya, tapi ternyata tidak ada.

Vano berjalan ke arah pintu utama rumah itu, ia mengucapkan salam dan mengetuk pintu. Tak lama ada sahutan dari dalam rumah.

"Eh Vano." Muncul lah Bunda Vanya dari dalam rumah.

"Iya tante, apa kabar?" Vano menyalami tangan Bunda Vanya.

"Alhamdulillah baik, kamu gimana kabar nya, udah jarang banget main ke sini, kemana aja sih?"

"Maaf Tante, lagi banyak kerjaan jadi gak bisa main kesini. Oh iya Vanya nya ada?"

"Ada, masuk dulu, bunda panggilin di kamar nya." Bunda Vanya memasuki rumah dengan Vano di belakang nya.

Vano duduk di ruang tamu menunggu Vanya. Ia mengotak atik ponsel nya,untuk menghubungi seseorang.

....
Online

LIES [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang