7

517 59 1
                                    

Keesokan harinya Rafel sedang menuju keluar kamarnya,dia berpapasan dengan laki-laki tampan yang memakai pakaian sederhana dengan dua kancing dibuka diatas yang menambah kesan tampannya.tapi muka Rafel hanya datar

Rafel yang sedang berjalan merasakan seseorang menarik lengannya
"Ada apa"tanya Rafel dengan nada dingin
"Kamu mau kemana"jawab laki-laki itu
"Aku akan pergi ke istana"balas Rafel
"Lalu"ucap laki yang tidak mempunyai nama
"Ya udah memang mau gimana lagi"balas Rafel dengan ketus

"Gak peka banget sih,udh bikin orang jatuh cinta malah di tinggalin"batin laki-laki itu

"Aku ikut denganmu"kata laki-laki itu
"Untuk apa"tanya Rafel
"Aku akan menjelaskan masalah kemarin dengan kaisar"balasnya
"Tidak perlu,saya bisa berbicara tentang itu dengan kaisar"jawab rafel
"Saya tidak ingin merepotkan Anda"ucap laki-laki itu dengan muka memohon
Rafel yang melihat hanya bisa mengangguk

Perjalan menuju istana cukup lama
Rafel hanya memandangi ibu kota dengan muka datar
"Baiklah tunggu kediaman Ying,saya akan membuat keluarga kalian habis tak tersisa"batin Rafel dengan senyumnya

Sesampainya di aula mereka disambut oleh kaisar dengan baik(sebelumnya jenderal marchel sudah memberi kabar kalau kerajaan Tarum ingin membuat perdamaian) kaisar yang membaca surat yang dikirim jenderal marchel merasa heran dan tidak percaya karena setahunya kalau kaisar kerajaan Tarum kaisar nya kejam dan sangat ingin melawan kerajaan Aran.

"Yang mulia Putri Cens memasuki istana"ucap salah satu Kasim yang berada di aula

Rafel yang melihat seorang paruh baya sedang duduk di singgasana besar dengan mahkotanya
"Yang mulia kaisar,saya putri Cens"ucap Rafel dengan menunduk sedikit secuil malah (karena meskipun dia pura-pura menjadi putri tapi dia tetap seorang kaisar dimana harga dirinya?)pikir Rafel

"Bangun putri"ucap kaisar

"Terimakasih kaisar"balas Rafel

"Saya hari ini ingin mendiskusikan perdamaian antara kerajaan Tarum dan Aran"ujar Rafel dengan nada tenangnya

Menteri yang berada di istana mulai berbisik-bisik
"Bagaimana kita bisa percaya kalau kerajaan Tarum akan menepati janjinya"salah satu menteri maju

"Saya sebagai putri Cens mewakili Kerajaan Tarum akan bersumpah untuk membantu kerajaan Aran saat mengalami kesusahan"balas Rafel

"Tapi anda hanya putri angkat kaisar yang tidak mempunyai darah kaisar kerajaan tarum"bantah menteri tersebut

Kaisar yang melihat itu hanya diam saja
"Benar saya hanya putri angkat kaisar tapi saya mempunyai sebuah perintah dari kaisar untuk mendiskusikan perdamaian dengan kerajaan Aran"Rafel masih tenang

Semua hanya diam karena masih tidak percaya kalau kaisar langsung yang ingin mendiskusikan perdamaian

"Ini titah kaisar"jawab santainya
Pengawal yang mendengar itu langsung jongkok dan menunduk
Lalu dia membacakan

"Saya kaisar kerjaan Aram Rafel Poli Win ingin putri Cens sebagai perwakilan untuk mendiskusikan perdamaian dengan kerajaan Aran,dengan ini saya mohon kerjasamanya untuk keberlangsungan   kerajaan masing-masing"Rafel membacakan dengan cermat
(Sebelumnya Rafel sudah menebak kalau akan terjadi seperti ini jadi dia susah menyiapkan rencana cadangan)
Lalu menutup titah dan menatap kaisar

Kaisar yang merasa ditatap langsung berkata
"Baik lah putri Cens saya menyetujui untuk perdamaian ini"

"Terimakasih kaisar atas kerjasamanya,dan saya ingin melaporkan sesuatu"jawab rafel

"Ada apa"balas kaisar

"Masuklah"ucap Rafel menatap laki-laki tampan di luar aula

"Saya faxy ordinac menghadap Baginda"ucap laki-laki itu dengan nada gugupnya (btw si Rafel udh ngasih nama buat laki itu karena kalau ditanya namanya sama kaisar dijawab ga punya nama kan malu)

"Bangun"ucap kaisar dingin

"Dia adalah budak dari kediaman Ying yang sering disiksa kejam oleh majikannya yaitu Putri Rossi Dimon "ucap Rafel

Menteri yang tidak terima itu langsung membantah ucapan Rafel,dia adalah ayahnya putri Rossi Dimon

"Apa maksudmu kenapa kamu menuduh anak saya ,dia hanya budak kenapa dia permasalahkan"ujar ayah Dimon

"Maksud mu seorang budak harus diperlakukan kejam seperti melakukan hubungan * sering kali dan mencambuk berkali-kali serta tidak diberi makan hanya di kasih air lalu melakukan hal itu berulang kali"Rafel langsung menatap tajam menteri itu

Kaisar yang mendengar itu hanya bisa diam karena kediaman Ying sangat berpengaruh di ibu kota,sebenarnya kaisar mengetahui hal itu tapi dia tidak punya cukup bukti jadi dia hanya bisa diam

"Sudah lah kamu tidak usah membela saya"laki-laki itu mulai berbicara

"Saya ingin melaporkan ke Baginda,kalau kediaman Ying korupsi dan membunuh orang tanpa ampun yang menghalanginya"ucap faxy

"Apa kamu punya bukti"balas kaisar dengan muka datar tapi dalam hatinya sangat berharap

"Ada Baginda,ini adalah berkas semua korupsi dari kediaman Ying"balas faxy

Kaisar langsung melihat bukti bukti tersebut
"Seret mereka dan masukan penjara"ucap kaisar dengan tegas
"Yang mulia kaisar,saya ingin memberikan pendapat bagaimana saya yang mengawasi mereka di penjara"kata Rafel dengan senyum mengerikannya
Kaisar yang melihat wajah Rafel dengan senyum mengerikannya rada ngeri karena dia paham maksud MENGAWASI
Akhirnya kaisar memutuskan untuk rafel yang mengawasi mereka

Kaisar GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang