|•KETUJU•|

3 0 0
                                    

Hay Hay brosis. Apa kbar nih sehat g? Hrus sehat y. Ah gw ngmong SMA siapa si? Kn sepi:) eh btw jangan lupa promosiin nih yah hiks gw tau ni lapak bakal sepi.

Jangan lupa makan kalian. G USH minum g ad gunanya jg yakan. Jdi g ush.

HAPPY READING✓

Tidak salah jika Revan menyayangi Bi Lyla, karenanya lah Revan masih bisa merasakan kasih sayang ibu dengan tulus. Ia sangat menyayanginya seperti ibunya sendiri.

"Den Revan, itu tadi Bapaknya nelpon nyariin Den Revan." Ucap Bi Lyla Dengan hati-hati. Wanita itu takut akan menyakiti perasaan anak majikannya karena mengingatkan hal yang di bencinya.

Revan kembali datar, merasa malas dengan ucapan Bi Lyla. "Biarin aja Bi"

"Jangan gitu Den, Bapak sama Ibu kan orang tua kandung Den Revan. Den Revan nggak boleh benci sama mereka." Tutur Bi Lyla lembut.

"Revan terlanjur benci sama mereka Bi, kalau emang mereka sayang sama Revan mereka nggak akan pisah terus biarin Revan sendiri. Revan ngerasa udah nggak punya orang tua sama sekali Bi." Jujur, Revan sakit hati dengan orang tuanya. Dadanya sesak ketika mengingat kejadian dulu.

"Mungkin itu takdir tuhan Den, tuhan mau Den Revan mandiri." Ucap Bi Lyla.

"Bukan masalah takdir Bi, Revan nggak pernah manja sama Papa sama Mama. Emang pada dasarnya Papa sama Mama nggak pernah berharap kehadiran Revan di dunia Bi." Ujar Revan melirih. Hatinya hancur! Sakit rasanya jika di ingat.

Bi Lyla merasa bersalah telah membahas masa lalu pemuda itu, memang! Sangatlah sulit melupakan semuanya, "Bibi minta maaf yah, udah buat Den Revan sedih." Ucap Bi Lyla tidak enak.

"Ini bukan salah Bibi. Justru kehadiran Bibi disini buat Revan jadi kayak punya Mama,  makasih yah Bi." Ucap Revan, bibirnya melengkung ke atas membentuk sebuah senyum manis di bibirnya.

"Bibi janji nggak akan ninggalin Den Revan, Bibi bakal jaga Den Revan. Ayok di makan! Nanti telat ke sekolah." Tutur Bi Lyla penuh kasih sayang. Revan mengangguk patuh lalu segera menghabiskan sarapannya, setelah itu ia pamit untuk berangkat ke sekolah.

Jam istirahat sedikit lagi usai tapi itu tidak menganggu ke-empat remaja yang tengah santai di kantin. Mereka adalah Revan, Reyhan, Axelle, dan juga Saga. Namun, Revan memilih merenung tidak memperdulikan teman-teman konyolnya yang tak henti-hentinya tertawa karena hal lucu yang di ceritakan mereka.

Mata Revan tak sengaja menangkap sebuah pemandangan yang membuatnya menatap tidak suka kedua insan yang sedang tertawa bahagia disana.

'jantung gue plis!'

"Lo cemburu liat Dila sama Altez mesra gitu?" Tanya Reyhan.

"Gak!" Jawab Revan.

"Eh Rev, udah ketahuan kali kalau Lo cemburu liat Dila sama Altez." Sanggah Axelle di Sertai anggukan dari Indra dan juga Reyhan.

"Saran gue nih. Kalau Lo emang cinta sama Dila Lo harus perjuangin cinta Lo jangan sampe Lo nyesel nanti kalau Dila udah punya yang lain, itu si saran dari gue kalau Lo mau ikutin si yaudah tapi kalau nggak yaudah si gpp." Terang Axelle. Revan menoleh ke arah Axelle sejenak dan kembali menormalkan pandangannya ke posisi semula.

"Gue gak cinta sama Dia." Pungkas Revan terkesan datar.

Dila dan Altez sudah berteman baik selama seminggu lebih, tidak jarang Altez selalu mengajaknya keluar untuk jalan-jalan setelah meminta izin pada kedua orang tuanya.

REVANDILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang