|•KEEMPATBELAS•|

0 0 0
                                    

Yang baca plis la ya, itu vote sama komen. Gaesss!🤧

Mengsad:(

Oh ya jangan lupa makan, minum g ush. G pnting:)

HAPPY READING✓

Tanpa mereka sadari ada topik yang terlewat karena terlalu seru. Kalian tahu?

"Dila!" Panggil Revan dengan nada datar.

"Hm?" Respon Dila.

"Lo kenapa bisa pingsan di gudang lama itu?" Tanya Revan, walau terkesan datar dan juga dingin. Tapi ini adalah bentuk perhatiannya pada seseorang. Mungkin?

Sontak beberapa orang terdiam bisu, Daniel juga ikut diam. Jujur, ia belum mendengar apapun dari mulut Dila perihal kejadian tadi. Saat ini mereka menunggu jawaban dari Dila.

Ingatan Dila kembali memutar kejadian yang sempat menimpanya di sekolah.

"Gue berantem!" Pernyataan Dila membuat beberapa orang di sana syok mendengarnya. Tapi, tidak dengan Daniel.

"HAH?!" Pekik Ratu bersamaan dengan Dinda.

"Lo beneran?" Tanya Jessica antusias.

"Jadi, luka di muka Lo itu karena berantem?" Tanya Dinda lagi, Dila mengangguk sebagai respon.

"WOW CRAZY!" Antusias Razka, menatap kagum Dila yang terlihat santai duduk bersama mereka, di samping ada Raisa yang terlihat serius menatap Dila.

"Ceritain dong!" Pinta Daniel. Dila lagi-lagi hanya mengangguk.

"Jadi ...."

FLASHBACK

"Assalamu'alaikum, Bu?" Dila masuk ke ruangan yang di tujukan oleh dua siswa tadi.

Karena tidak ada sahutan, langkahnya perlahan maju untuk masuk ke ruangan usang yang sangat jarang di pakai itu. Gelap, berdebu, kotor, sepi dan juga berantakan.

"Bu Gayatri?" Panggil Dila, langkahnya sudah jauh dari pintu masuk.

Masih sama, tidak ada sahutan. Ia berbalik hendak pergi dari ruangan itu dan merutuki kedua adik kelasnya yang menipunya, namun baru saja langkah pertama. Pintu tiba-tiba tertutup dengan kasar.

PRAK!

Dila terlonjak kaget dengan dentuman suara pintu yang tiba-tiba tertutup, padahal itu bukan pintu otomatis yang di tutup menggunakan remote hanya penampilannya saja yang seperti modelan minimalis.

Mata Dila sedikit memicing memastikan bahwa yang dia lihat adalah seseorang. Ternyata memang benar! Itu adalah orang lain, tidak terlalu jelas terlihat karena di ruangan itu sangat gelap, tidak ada jendela ataupun pentilase yang menyalurkan sedikit cahaya di ruangan itu.

"Siapa Lo?" Tanya Dila lantang. Ia tahu bahwa ada yang sengaja menjebaknya.

"Haha ... Lo nggak perlu tau kita siapa!" Jawab salah satu di antara mereka. Karena yang gadis itu lihat, ada sekitar tiga orang yang menghadap dengannya.

"Mau Lo apa?" Tanya Dila datar.

"Bunuh Lo!"

Sontak Dila tersentak kaget, apa salahnya? Ah, gadis itu saja tidak mengenali ketiga orang yang ada di depannya ini.

"Cih, kenal aja enggak!" Dila berusaha menormalkan walau badannya sedikit gemetar. Hanya sedikit!

REVANDILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang