02. Call me, Mas

11 3 5
                                    

Happy Reading💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading💙






Sudah seminggu yang lalu saat aku minta tenggat waktu untuk menjawab lamaran dari orangtua Hendery. Sudah seminggu juga, aku yang biasanya banyak menghabiskan waktu dengan Bunda di dapur, kini lebih memilih untuk sendiri di kamar. Selain untuk melanjutkan skripsi ku, aku juga memikirkan hal ini.

Ayah yang sadar akan perubahan ku, tidak ingin mencampuri ataupun mengganggu jika aku ingin sendirian di kamar. Ia percayakan semuanya kepasa Bunda, ia yakin bahwa Bunda bisa memberikan apa yang aku butuhkan karena kita yang notabenenya sesama wanita.

Sekarang aku sudah siap buat ke kampus, dan masih berdiri di depan cermin fullbody didepanku ini. Aku belum bisa mengambil keputusan, aku tau waktunya masih lama. Tapi, setidaknya muncul sedikit jawaban di otakku tentang aku harus menolak atau menerima nya.

"Gapapa, kita pikirkan lagi nanti malam ya? Gue yakin lo bisa Nad, sejauh ini keputusan yang lo ambil gapernah salah"

"Yuk bisa yuk"

Aku mengatakan pada diri ku sendiri, meyakinkan diri ku sendiri bahwa aku bisa menghadapi ini.

"Bunda, aku berangkat ya. Oh iya, kayanya aku pulang malem, soalnya ada janji sama Yena mau ngerjain skripsi bareng"

Setelahnya aku berlalu tanpa ingin mendengar balasan ucapan dari Bunda, terlihat seperti aku menghindar, Tapi kenapa? Entahlah.

"Hati-hati ya sayang"

Itu Bunda, dengan sedikit berteriak. Maafkan aku Bunda, tapi sepertinya aku butuh lebih banyak waktu untuk sendirian.

¤¤¤


"Pokoknya gue bahas banyak sama doi, gue suka caranya berpikir, wawasannya luas. Tapi, dia gak berlagak sok pintar didepan gue yang bisa dibilang bego, gue suka deh kalo dari cara berpikirnya, cara ngomongnya-"

"Yaudah, terima aja. Itu lo udah suka, terus yang bikin bingung apalagi sih?"

Yena memotong pembicaraan ku, dan jawabannya itu sedikit membuatku kesal. Aku suka Kak Dery dalam hal berbeda, ini tentang kepribadian bukan tentang perasaan.

Kalau soal perasaan, tanpa minta waktu lama pun aku bisa langsung menjawab.

Sombong sekali Nadilaa....

"Is, Lo gak ngerti ya, ini tuh beda. Tapi, gue pasti bisa kok"

"Yeu, yaudah terserah. Mau kopi gak? gue pesenin nih"

Accismus.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang