06. Discussion

2 1 0
                                    

Happy Reading Love<3






Pagi yang cerah disertai gerimis manjadikan pagi ini sedikit lebih sejuk dari biasanya. Langit yang mulai menguning akibat cantiknya matahari, embun yang berjatuan di dedaunan. Pagi ini hanya sedikit berbeda dari kemarin, begitu juga dengan perasaan salah satu insan bumi ini.

Nadila yang masih duduk di kursi meja belajarnya menampakkan wajahnya yang sangat lelah. Tapi, matahari menerpa wajah cantik itu dengan cahayanya hingga membuat sepasang mata Nadila menyipit akibatnya. Cantik sekali, bahkan di pagi hari seperti ini tanpa ada riasan di wajahnya.

Nadila sejak kemarin belum terlelap sama sekali, dia benar-benar dengan ucapannya jika dia ingin fokus terlebih dahulu dengan pendidikannya. Sejak kemarin tanpa di ganggu oleh siapapun, dia hanya terus-terusan menghadap komputer dan sibuk mengerjakan sesuatu disana.

Kita semua tau, Nadila sekarang adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang pusing-pusingnya dengan tugas akhir bagi seorang mahasiswa atau bisa disebut skripsi. Dia pusing tidak hanya karena ini, kemarin saat berhadapan dengan Dosen Pembimbingnya, dia di tatar habis-habisan karena beberapa kesalahan dan kekeliruan yang terdapat di skripsinya. Nadila tau dan paham betul, bahwa saat mengerjakan itu di terganggu dengan beberapa hal dan sedikit bermain-main, makanya dia diam dan manut saja saat di kritik tajam oleh dosen nya itu.

Tapi kali ini, Nadila akan benar-benar serius dalam mengerjaknnya. Kemarin saat melakukan bimbingan, dia menjadi Nadila yang bisa multitasking. Dia memasang telinganya dengan tajam sambil mencatat semua saran dan kritik dari dosen tersebut, mencatat apa yang harus di ganti, apa yang harus di perbaiki, dia benar-benar fokus mencatat semua itu di buku kecilnya. Dia sangat tidak suka sebenarnya di protes seperti itu, tapi karena memang itu murni kesalahannya, dia terima saja.

Nadila mengerang sambil meluruskan punggungnya dan meregangkan tangannya keatas. Dia melihat jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 7 pagi, ah dia benar-benar tidak tidur semalaman. Dia yakin jika dosennya tidak akan protes lagi tentang skripsinya ini, karena dia bisa menjamin bahwa semua yang di katakan dosennya kemarin sudah dia laksanakan dengan baik. Ah sudahlah, jika Nadila sudah yakin akan suatu hal, berarti itu akan terjadi, yaa semoga saja.

Nadila hari ini berniat untuk mendiskusikan masalahnya dengan Hendery. Dia sebenarnya tidak bisa lama-lama mendiami seseorang, apalagi ini Hendery. Dia akan menyelesaikan apa yang seharusnya di selesaikan, dia yakin Hendery juga cukup kesal dengan dirinya karena seperti lari dari masalah padahal sebenarnya tidak seperti itu.

Nadila merasa bersalah sekarang karena perilaku nya kemarin terhadap keluarga Hendery termasuk Hendery juga. Tidak seharusnya dia bersikap seperti itu, tidak seharusnya dia membiarkan emosinya meluap begitu saja. Padahal jika dipikir-pikir, ucapan Hendery kemarin tdidak terlalu buruk dan Hendery belum rampung dengan ucapannya.

Nadila yang sadar akan itu merasa bahwa ini sangat berlebihan, Nadila seperti anak remaja yang baru pertama kali mengenal cinta, haha dasar. Makanya dia akan memulai pembicaraannya dengan Hendery bahkan meminta maaf dengan Orangtua Hendery.

Saat Nadila merebahkan badannya di tempat tidurnya itu, sebuah notifikasi muncul yang berhasil mengambil atensi nya.

Mas Dery

Accismus.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang