05. Think Carefully

10 1 0
                                    

Happy Reading💙




"Mas, gimana ? udah dapet kontak Dery?"

Tanya seorang perempuan sambil menyiapkan makan malam untuk suami dan anak kembarnya.

"Belum. Apa aku harus kerumahnya?"

Jawab lelaki paruh baya yang rambutnya hampir seluruhnya memutih. Meski begitu, wajah nya tidak termakan usia, dia tetap tampan walaupun sudah berusia 55 tahun.

"Bisa sih. Asalkan di omongin baik-baik, Dery pasti ngerti-"

"Aku takut dia gak terima kenyataan. takut juga dia malah marah ke orangtuanya"

Laki-laki itu menunduk dalam sambil menghela nafas. Istrinya yang melihat itu juga bingung harus memberikan saran seperti apalagi.

Kesalahan akibat di masa lalu dan menyebabkan luka memang bisa saja dilupakan. Tapi, namanya luka pasti membekas bukan?

"Makan dulu Yah, besok dipikirin lagi"

Sahut anak laki-lakinya yang baru saja muncul dari ruang tengah yang di susul oleh adik kembarnya di belakang.

Siapa keluarga ini? apa hubungannya dengan Dery?

¤¤¤

Mas Dery❤

La....

Maafin aku, aku gatau kalimat aku bakal nyakitin kamu

ayo keluar kamar La, aku kangen, aku mau peluk kamu

aku mau minta maaf sampai kamu maafin aku
Maafin semua kata-kata aku La, please....

tolong angkat telpon ku kalo gamau ketemu

Setidaknya keluar kamar kamu La, Bunda sama Ayah nungguin

Rentetan pesan dari Hendery terus saja masuk ke Hp Nadila. Nadila mengubah Hp nya ke mode silent, dia tidak ingin di ganggu oleh siapapun bahkan suara sekecil notifikasi pun dia tidak mau.

Tentang Hendery yang memanggilnya dengan sebutan 'La' memang Hendery sendiri yang ingin begitu. Jika orang lain memanggilnya dengan 'Nad' dia ingin beda sendiri.

Semenjak kejadian malam itu, Nadila tidak akan keluar kamar selama tidak ada hal mendesak. Bahkan bertemu dengan Ayah dan Bunda nya pun dia tidak ingin.

Hendery, Ayah bahkan Bunda nya pun sudh sering mencoba membujuknya untuk keluar kamar tapi tidak membuahkan hasil.

Nadila dengan sifat kerasa kepala nya yang baru diketahui Hendery pun akhirnya terungkap. Jika orang lain mengatakan dia berlebihan, terserah saja.

Perasaannya sungguh sakit ketika di ragukan seperti omongan Hendery kemarin. Nadila yakin, Hendery yang kemarin mencoba mendekati nya, mengantar bahkan menjemput nya, bercerita, hingga saling berpelukan itu merupakan Upaya dari Hendery untuk meyakinkan hatinya.

Setelah perlakuan Hendery selama sebulan terakhir, alias tenggat waktu yang di minta Nadila. Nadila mengira bahwa Hendery sudah mantap dan yakin tentang perasaannya terhadap Nadila, entah harus diteruskan atau di lepaskan.

Ternyata Nadila amat sangat tidak menyangka hal seperti ini terjadi. Bahkan dia sendiri pun tidak berpikiran dan berniat seperti itu. tidak menyangka bahwa ternyata perasaan Hendery masih abu-abu terhadapnya.

Apakah salahnya ada dirinya, sampai Hendery sendiri ragu terhadap perasaanny sendiri. Terserah, biarkan Nadila tetap menyendiri sementara dan memikirkan bagaimana baiknya.

Accismus.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang