Mereka pulang setelah memberi es krim dan di rumah sudah ada Bunda dan Tania di ruang tamu membuat mereka berdua mempunyai firasat kalau Tania sudah merencanakan sesuatu, Bunda memanggil Leon untuk bergabung di antara mereka berdua dan Leona membujuk Leon untuk bergabung ke sana dengan mereka
Tania tersenyum miring karena Leon nggak bisa apa-apa kalau di hadapan Bunda " Bunda ada apa ini? Leon mau istirahat Leon habis keluar sama Leona Leon capek "
" Nak! Bentar lagi kamu akan menikah loh kamu harus punya waktu sama Tania " kata bunda yang melihat Leon malah perjalanan naik ke atas ke kamarnya
Leon berhenti dan membalikkan badannya " kan bisa besok Kenapa harus sekarang sih? Lagian sekarang udah malem apa Tania nggak pulang ke rumah " memasang muka sebel melihat Tania masih ada di rumahnya
" Tania kan nginep di rumah kita, dia akan mencoba untuk dekat dengan kamu supaya kalian lebih kenal satu sama lain " kata bunda
" Apa! Bunda nggak salah ngomong ya kan Leon belum nikah sama Tania? "
" Bunda mau kamu lebih dekat dengan Tania bukan sama Leona! "
" Leona adalah sahabat Leon, jadi mau Leon deket sama Leona yang apa-apa " menyandarkan tubuhnya di tangga dan memainkan kunci mobilnya
" Sudahlah Bunda nggak apa-apa Tania bisa pulang kok " kata Tania
" Ya udah pintu keluarnya ada di depan loh, siakad bisa keluar lewat sana terima kasih sudah mengganggu rumah gue " kata Leon yang menunjukkan arah pintu keluar
" LEON! Seharusnya kamu nggak boleh gitu dong sama calon istri kamu, Tania adalah calon istri kamu "
" Dan Leona adalah sahabat sejati Leon, jadi nggak ada seorangpun yang bisa membentak Leona kayak tadi! " Kata Leon yang menekan kata tadi dan menatap kearah Tania
" Apa kamu suka sama Leona! Bunda dari tadi perhatikan kamu dengan Leona selalu dekat terus daripada sama Tania " ucap bunda
" Ya tentu "
" Apa? Kamu suka sama Tania! "
" Bunda bisa lihat sendiri gimana sedangkan apa Leon dan Leona, kalau gitu Len mau istirahat capek " naik ke atas masuk ke kamarnya, bunda mengelus Tania supaya bisa sabar menghadapi Leon
Leona baru saja selesai mandi setelah keluar dia melihat Bunda dengan Tania sudah ada di kamarnya, Leona bingung dan melihat muka Bunda sepertinya bunda marah dengan Leona? Bunda menampar pipi Leona
" Ingat yang Leona! Bunda sudah anggap Leona seperti Putri Bunda sendiri, Bunda nggak mau Leona merusak hubungan Leon dengan Tania " kata bunda
" Maksud bunda apa? Tania halo ngomong apa ke Bunda sampai bunda marah sama gue " Leona menjelaskan ke Tania tapi bunda menampar pipi Leona lagi
" Ingat yah Leona! Jangan salahkan calon menantu saya " menunjuk kepada Leona,Leona menangis memegang pipinya yang sudah merah
" Udah deh kalau enggak usah sok nangis ya Leona, lo itu udah ngerusak hubungan gue dengan Leon " kata Tania,yang memancing ke marahan bunda supaya lebih marah sama Leona
Leona menatap tajam ke Tania setelah itu melihat ke bunda dengan sendu
" Bunda, Leona bisa jelasin sama Bunda Leona nggak ada hubungan apa-apa sama Leon "" BOHONG! "
" Bener Bunda, Leona udah anggap Bunda seperti Bunda Leona sendiri.... Leona sayang banget sama Bunda "
" Salah coba cari muka doang kan, gue tahu orang yang cari muka tuh kaya mana " cibir Tania
" Bunda percayakan sama Leona? Leona nggak ada hubungan apa-apa sama Leon percaya sama Leona "
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA 2 LEN
Teen Fictiondi saat itu pertemuan mereka tidak sengaja Karena pada saat itu Leona sedang di dikejar oleh preman yang tidak dikenal, dan tiba-tiba di sana ada seorang pahlawan yang tiba-tiba datang dari mana nggak tahu menolong Leona...... dan disitu juga pertem...