Part 1

2.7K 120 2
                                    

Jisoo mendongak sembari memejamkan mata membuat Taehyung lebih leluasa menjelajahi leher jenjangnya.

"Sebut nama ku baby" Jisoo menggeleng ia berusaha keras menahan suaranya.

"Dasar nakal, akan ku buat kau bersuara? Eohm," Taehyung menyesap lalu menggigit kecil leher Jisoo hingga menimbulkan suara desahan yang tertahan.

Taehyung menurunkan ciuman dada bagian atas Jisoo tangan kekarnya menjalari punggung mulus mencari penggait bra menghalangi pandangannya.

Klang~

Taehyung melepas pengait bra lalu melemparnya asal, meski ruangan gelap. Taehyung tidak pernah kehilangan gairahnya, ia mendekatkan wajah tepat di telinga Jisoo.

"Jika besok kau bisa keluar dengan selamat. Ingat nama ku Baby, Kim Taehyung"

Yah, Jisoo akan terus mengingat nama yang sudah menghancurkan hidupnya itu. Tidak peduli, besok ia masih bisa melihat mentari pagi atau tidak yang jelas Jisoo tidak suka dengan perlakukan Taehyung. Ia ingin sekali menolak namun tubuhnya berkata lain.

"Bangs--mmphtt" Jisoo menggigit bibir bawahnya dalam begitu Taehyung menenggelamkan wajah pada belahan dadanya ia tidak mau jika harus menyebut nama seorang banjingan.

Tangan Taehyung mulai menjalar kebawah, ia meraba area sensitif Jisoo "Ughhh... Ahhh" lenguhan panjang tercelos dari bibir mungil Jisoo saat jemari Taehyung menerobos masuk dalam miliknya.

"Sebut nama ku baby" titahnya, lagi-lagi Jisoo menolak membuat Taehyung murka ia menambah satu lagi jemarinya membentuk gerakan gunting

"Akkhh ..... Sakitt!!"

"Sakit? Jika kau menurut, aku tidak akan menyakiti mu"

Persetan dengan mengikuti perintah Taehyung  tidak peduli jika Jisoo harus merasakan teramat sakit di area sensitifnya saat jemari Taehyung mulai bergerak cepat menusuk-nusuk dalam miliknya.

"Kau keras kepala juga rupanya"

Jisoo masih menggigit bibir bawahnya dalam hingga terluka tangannya meremat kuat sprei menahan sakit namun ia seakan menikmati ritme jemari Taehyung.

Saat Jisoo hampir mencapai puncak Taehyung  malah mengeluarkan jemarinya membuat Jisoo mendesah frustrasi sungguh itu sangat menyiksa.

Nafas Jisoo menderu cepat ia ingin meminta lebih dari Taehyung namun tertahan oleh egonya yang sangat tinggi.

"Sudah puas Tuan Kim?" tanyanya dengan nafas tak beraturan.

Sebelah garis sudut bibir Taehyung tertarik ke samping. Ia merasa tertantang dengan keberanian Jisoo.

"No baby! Bolehkah aku bertanya satu hal?"

"Apa?"

Taehyung mendekatkan wajah tepat di telinga Jisoo "Apakah kau pernah melakukan hal ini sebelumnya?" bisiknya.

Jisoo mengernyit bingung, ia memang merasa dejavu dengan keadaan ini. Entah dimana dan dengan siapa, ia tidak ingat. Seperti ada kepingan puzzle yang hilang.

"Diam mu mengatakan segalanya baby" Taehyung kembali memangut bibir Jisoo rakus tanpa memberinya celah pasokan udara.

******

Jisoo merasakan tubuhnya remuk redam saat kali pertama membuka mata ia tidak menemukan siapapun. Padahal Jisoo berharap bisa melihat dan mengingat wajah banjingan semalam.

Jisoo merasa jika ia pernah ada di posisi ini sebelumnya, di campakkan begitu saja tak ayal seorang jalang di luar sana. Jisoo menarik selimut melilitkan ke tubuh polosnya takut jika ada orang yang tiba-tiba saja masuk atau khawatir si banjingan itu akan kembali lagi.

Mine 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang