Part 7

524 45 3
                                    

Jisoo merasakan tubuh remuk redam, perlahan ia mulai membuka mata.

"Jiso-ya, ghawenchana?"

Jisoo melebarkan mata melihat Jungkook berada di sampingnya. Ia segera bangun lalu Memeluk Jungkook.

"Kookie, aku senang bisa melihat mu kembali." tanpa sadar, air mata Jisoo merembes jatuh.

Jungkook merasa kebingungan dengan tingkah laku Jisoo yang aneh.

"Hei, ada apa? Apa yang terjadi dengan mu semalam?" tanya Jungkook kemudian membelai lembut rambut Jisoo yang terurai.

Jisoo melepaskan pelukannya, ia berusaha menenangkan diri dan mengingat kejadian semalam.

"Sebelum itu, kau minumlah ini dulu" Jungkook memberikan segelas air dendan satu pil kecil.

"Apa ini?" tanya Jisoo.

"Aku membelikan mu obat pengar untuk meredakan nyeri. Teman mu, bilang. Semalam kau minum banyak sekali sampai tak sadarkan diri."

"Teman?" Jisoo mengulang perkataan Jungkook, lalu meminum obat yang di berikannya.

"Iya, semalam teman mu. Mengantar mu pulang, aku lupa tidak menanyakan namanya."

"Jungkook, semalam aku--"

"Kau tidak perlu menjelaskannya. Aku tahu semalam kau habis minum dengan teman mu. Maaf, seharusnya aku tidak membawa mu ke acara semalam. Kau pasti sangat tidak nyaman"

Tidak! Ini tidak benar, semalam Jisoo di culik. Ia tidak mengenal siapapun orang di pesta. Bagaimana bisa Jungkook mengatakan jika Jisoo habis pergi minum dengan temannya?

"Kau tidak ingat, kejadian semalam. Saat lampu mati. Aku begitu panik dan mencari mu. Tiba-tiba kau mengirimi ku sebuah pesan." Jungkook meraih ponsel miliknya diatas nakas, membuka pola kunci lalu memperlihatkan pesan teks pada Jisoo.

Jichu🐰
Jeon, kau tidak perlu mencari ku. Aku ingin menghabiskan malam ini dengan teman-teman ku. Kami akan pergi ke kafe, kau nikmatilah saja pestanya. Aku rasa, tempat itu tidak cocok untuk ku.

Jisoo terbelalak kaget, semalam ia bahkan tidak menyentuh ponselnya sama sekali. Lagi pula, ia tidak pernah memanggil nama Jungkook dengan sebutan marganya.

"Ada apa? Apa kepala mu masih pusing?" tanya Jungkook prihatin yang di balas ngelengan pelan dari Jisoo.

"Hari ini aku harus segera berangkat ke kantor. Kau istirahat lah, dulu. Oh, ya. Jangan lupa untuk menjemput Mingyu pulang sekolah. Jaga dirimu baik-baik, aku pergi dulu."

Jisoo menatap lesu punggung Jungkook yang perlahan menjauh lalu menghilang di balik pintu. Ia tidak akan menceritakan kejadian sebenarnya pada Jungkook.

Jisoo tidak ingin pemuda Jeon menjadi khawatir dan menganggu pekerjaannya. Biarlah, masalah ini ia yang akan menyelesaikannya sendiri. Lagi pula Jungkook tidak ada hubungannya dengan ini. Dia sudah sangat baik mau menampungnya dengan Mingyu selama ini.

******

Taehyung tersenyum puas melihat potret Jisoo yang mengenakan pakain bikini kelinci seksi dengan bandana dan kalung rantai di ponselnya. Taehyung mengambil banyak sekali gambar, ia teringat kembali kejadi semalam.

"Dasar brengsek! Lepaskan aku!" umpat Jisoo.

Taehyung hanya tersenyum mendengar umpattan dan makian yang keluar dari bibir mungil Jisoo. Ia sengaja mematikan lampu agar gadis itu tidak bisa melihat wajahnya.

Mine 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang