Jam pelajaran terakhir sudah selesai. Mereka segera keluar dari kelas dan menuju ke parkiran dan pulang ke rumah masing-masing.
"Acell!" Panggil Asya dari jauh yang melihat Acel sedang menunggu dirinya di sebelah motor yang akan mereka naiki untuk pulang.
Namun Acel hanya terdiam sambil melihat Asya yang berjalan mengarah ke dirinya.
"Lu mau jalan-jalan dulu gak?" Tanya Acel pada Asya yang sudah ada didepannya.
"Emm.. boleh deh" Tanpa basa-basi Asya mengiyakan ajakan Acel.
Mereka berdua segera menaiki motornya dan beranjak pergi meninggalkan parkiran sekolah.
* * *
Ditengah perjalanan..."Sya lu mau makan apa?" Tanya Acel sambil menatap spion kaca yang mengarah pada wajah Asya.
"Emm.. terserah Acel deh" sahut Asya.
"Bakso?"
"Jangan bakso.."
"Seblak mau?"
"Enggak dulu deh,tdi kan udah"
"Steak?"
"Boleh deh" beberapa detik Asya langsung meneruskan jawabannya itu. "Eh tapi jangan deh"
Acel pun sudah kebingungan dengan jawaban Asya yang tidak mau padahal diawal Asya bilang terserah. "Ya terus apaan dong?"
"Asya mauuu... empek-empek kapal selam aja gimana? Acel mau gak?" Jawab Asya yang sedang menginginkan makanan tersebut.
"Dari tadi kekk" Jawab Acel ketus karena sudah cape dengan sikap Asya yang selalu berubah-ubah jika tentang makanan.
Asya hanya tersenyum. Acel langsung menuju ke arah yang akan mereka kunjungi untuk pergi makan empek-empek tadi. Sampai akhirnya mereka sampai disana.
Acel dan Asya langsung turun dan masuk ke restoran yang mereka kunjungi tersebut. Tak lama Acel langsung meminta pelayan mengambilkan menu dan memesan pesanan untuk Asya dan dirinya.Tak lama kemudian pelayan pun datang sambil membawakan pesanan milik Asya dan Acel.
Acel memesan dua empek-empek kapal selam dan 3 gelas es teh. Acel memesan 3 es teh gelas yang satu untuk dirinya dan yang dua lagi untuk Asya,karena Acel tau kalau Asya tidak cukup untuk meminum satu gelas es teh saja.Acel menyodorkan semangkok empek-empek dan dua gelas es teh milik Asya. "Nih Sya makan aja,nanti kalo kurang bilang ke gue aja ya biar nanti gue pesenin lagi"
"Gak ah ini aja,Asya lagi bokek" Ucap Asya pada Acel.
"Gue yang traktir.." Sahut Acel sambil menoleh pada Asya.
"Aaa.. Makasih Acelllll!!!!" Ucap Asya kegirangan.
* * *
Beberapa saat kemudian setelah Acel menunggu Asya yang sudah menghabiskan 4 mangkok empek-empek kapal selam dan 3 es teh. Acel pun membayar semua yang telah mereka makan dan langsung bersiap-siap untuk pulang.
-Diperjalanan
"Sya besok pagi gue jemput aja ya"
"Tumben Acel jemput Asya?" Tanya Asya yang kepalanya menyender pada punggung Acel.
"Acel hari ini kenapa sih? Tumben nraktir gue,terus katanya besok mau jemput lagii.. biasanya kan gak pernah Acel sebaik gini sama gue?" Ucap Asya dalam hatinya sambil bertanya-tanya.
"Gak papa Sya,kasihan aja sama lu. Masa iya cewe malah yang jemput cowo.. tiap hari lagi" Sahut Acel sambil tersenyum jahil dan melirik Asya dari kaca spion.
"Yaelah kirain Acel perhatian sama Asya ternyata cuman kasihan" Sahut Asya sambil memanyunkan bibirnya dan menyilang kedua tangannya.
Acel tertawa puas melihat tingkah Asya seperti itu. Acel pun kembali fokus menyetir,sampai akhirnya tiba dirumah Acel.
"Yaudah Cel,Asya langsung pulang ya.. salamin Bunda kamu yaa" Ucap Asya berpamitan pda Acel.
"Iya,hati-hati Sya!" Teriak Acel pada Asya yang mengendarai motornya dan pergi menjauh dari hadapan Acel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boyfie!
Teen FictionAsya adalah sosok gadis yang cantik,kaya tapi juga manja,apalagi jika sudah melihat kedatangan Acel di depan matanya. Yup,Asya sudah sangat lama suka dengan Acel si pria dingin itu karena Papa mereka adalah rekan bisnis sejak mereka kecil. Emm..tap...