-tiga-

315 27 0
                                    

-Menaruh hati-


Entahlah aku tak tau apa yg terjadi setelahnya , yg pasti aku dibawanya kerumahnya //Lagi\\

Aku masih ingat ruangan ini , mungkinkah ini kamarnya ? Atau kamar tamu ? Walau sudah dua kali aku tetap belum mengerti

Aku hanya berbaring dengan selimut sampai ke leher dan kompres di dahiku

Baru kali ini aku melihatnya nampak seperti manusia pada umumnya , maksudku dia tak nampak seperti pshyco sama sekali jika sedang tidur

Dia tidur dibawah sebelah kasur yg kutempati dengan menggenggam tangan kiriku

Entah ada hal apa dia tiba tiba terbangun saat ku pandangi , itu membuatku sedikit salting dan harus buang muka

"K-kenapa ?"
Tanyaku yg mulai menghadap ke langit langit kamar

"Aku hanya merasa terancam"
Jawabnya yg membuat mataku sedikit terbelalak

"Kau terbangun hanya karena kulihat saja ?!"
Dahiku mengernyit--menoleh ke arah Sanzu--

"Aku merasa dilihati lama"
Jawabnya memberi tatapan curiga

Nih orang nalurinya hebat banget sih , di pandangi aja langsung bangun

Mungkin aku baru menyadarinya tapi kali ini dia tak menggunakan masker , hal sepele ini mampu membuatku sedikit merona

"Kenapa kau tak membawaku pulang ? Bukankah ini sudah menjelang malam ?"
Tanyaku yg cukup penasaran walau aku sudah tahu alasannya

Kalau itu sudah pasti jika dibawa pulang bukannya sembuh yg ada nyawaku mungkin akan melayang

"Aku tau kau takkan sembuh jika ku bawa kau pulang , setidaknya jika disini kau bisa sembuh"
Jelasnya yg memang sudah terteka sejak awal

"Ya sih , tapi mati pun bukan hal buruk yg benar benar harus ku takuti. . . Jika mereka akan membunuhku jujur aku tak ada masalah apapun dengan itu"
Jelasku dengan memalingkan arah--menunduk melihat ke arah lurusan kaki berbaring--

"Kau menginginkan mati ?"
Tanyanya padaku , tapi jujur saja aku tak 100% rela mati semudah itu

"Mungkin. . ."
Jawabku ragu karena tak mengerti mau bagaimana meladeninya

Dia sedikit mengeratkan genggamannya , hal itu membuatku kembali menoleh ke arahnya

"Jangan mati , jika kau tak mau melakukannya demi dirimu sendiri , maka hiduplah demi diriku"
Lihatlah dia malah membual , lalu sekarang bagaimana caraku menanggapinya ??

"Lupakan itu , kita baru saja dekat 2 hari ini"
Jawabku yg kerasa itu sedikit tak nyaman didengar telinga

"Tapi aku tau tentangmu , bukankah kau suka mencari masalah di sekolahmu ? Kau pernah hampir membunuh seseorang karena kau menusuknya dengan pulpel kan ? Kau juga pernah lagi lagi hampir membunuh orang dengan memukulinya habis habisan ?"
Bedeb*h !! Kenapa dia bisa tau aku sebanyak itu !? Dan itu semua kenapa ga da yg baik sih T T

"Tak ada hal baik satupun :T"
Aku menggembungkan pipiku dan melirik ke arah lain dari Sanzu

"Ada. . . Kau pernah melompat ke sungai yg alirannya deras demi seekor anak kucing bukan ?"
Gila-!! Bahkan sampai hal ini !? Padahal aku sendirian disana , apa dia selalu ada dimanapun aku berada ?!

Perpaduan ( Sanzu X Readers ) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang