Chapter 28

1.9K 305 7
                                    

Bab 28

Oh, kamu merasa sangat malu sehingga pipimu memerah, kan? Astaga.

Apa yang akan kulakukan dengan senyum lembut itu? Oh, aku akan gila. Bagaimana dia bisa tetap begitu manis?

Yandere seme? Dimana yandere seme di sini?

Sekarang semua orang harus memanggilnya Lucian seme yang baik dan manis!

Menahan jeritan, aku berusaha keras untuk mempertahankan ekspresiku yang tidak terpengaruh.

Tidak mudah berpura-pura terlihat kesal.

Apa yang akan kulakukan dengan orang yang mirirp anak anjing ini?

Ketika tuannya memanggilnya, dia hanya menggoyangkan ekornya dengan senang! Itu bagus, tapi...

"Ya, ya, aku ingin jalan-jalan dengan kakakku, setelah sekian lama!"

Aku menekankan kata-kata "lama" tanpa dia tahu apakah aku masih memiliki sisa kekesalan tentang dia yang tidak membalas surat-suratku. 

Apa dia mengerti atau tidak, Lucian hanya tersenyum.

"Master, aku ikut denganmu!"

Kemudian Doggy dari semua orang ikut tanpa kusadari. Aku memelototinya, alisku menukik  pada gagasan itu.

Pikirkan urusanmu sendiri, Doggy!

Tapi kalau dipikir-pikir, sebenarnya itu bukan salah Doggy. Doggy hanya tersenyum dan berubah menjadi rubah dan mendarat di pelukanku.

{ Master! Ayo pergi! }

Rubah kecil yang liar menjadi dapat berbicara bahkan setelah berubah menjadi bentuk rubahnya. Meskipun itu kurang berguna daripada kedengarannya, karena hanya aku yang bisa memahaminya saat dalam bentuk itu.

Sebenarnya, itu sangat menjengkelkan sehingga hanya aku yang bisa mengerti!

Aku menepuk pangkal hidungnya karena aku merasa kesal tanpa alasan. Itu adalah salah satu hal yang dia tidak suka, jadi dia menghindari tindakanku dengan memutar kepalanya.

Lihat dia, dia tumbuh menjadi anak yang sangat nakal. Apa aku mengajarinya untuk menjadi seperti itu? Hmm?

Bahkan ketika rubah menoleh, dia terus-menerus menahan dirinya duduk di pelukanku jadi aku terus mengetuk pangkal hidungnya.

tok, tok, keluar.

Di mana kita? Kenapa kamu mengarahkan pantatmu ke arahku?

Apakah lenganku ini rumahmu? Keluar dari sana.

Melupakan bahwa aku awalnya berbicara dengan kakakku, aku fokus pada Doggy.

Dia masih sibuk menghindari jariku.

Kemudian tangan yang familier mendekatiku lagi. Tiba-tiba, tangan di depan mataku meraih leher rubah.

"Kyung!"

"Kakak?"

Aku mendongak kaget. Tatapan emasnya yang kutemui saat ini sangat dingin, dan kemudian berubah dalam sekejap.

Itu tampak seperti angin sepoi-sepoi yang sejuk di padang salju Siberia.

Tapi ekspresi Lucian menjadi cerah hampir seketika saat aku sibuk mengedipkan mata pada skenario aneh.

"Aku ingin berjalan-jalan denganmu sendirian."

Aku langsung mengangguk mendengar kata-katanya yang singkat.

Ya, jika biasku mau. Tentu saja. Tapi kenapa dia mengatakan itu? Oke, ayo pergi!

Aku memegang tangan Lucian. Kami sering bergandengan tangan seperti ini ketika kami masih muda.

I Become the Younger Sister of a Regretful Obsessive Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang