"Daddy!" panggil seorang gadis kecil di belakang mereka, sontak semua menoleh ke belakang.
Di sana, Shea berdiri di anak tangga paling terakhir dengan bercucuran air mata.
"M-maaf Nyonya, Shea mencuri kunci pintu dan membukanya sendiri." Ucap seorang pelayan yang tengah menggendong Alyssa.
"Aku mohon Tuan, jangan lakukan itu pada Daddy." Ucap Shea sambil mendekati mereka dengan beraninya.
Ronan tidak kunjung menurunkan pistolnya dan menatap Shea datar.
"Dia bukan ayah yang baik," ucap Ronan.
"Aku mohon biarkan Daddy hidup," ucap Shea sambil berlutut dengan kedua tangan mungilnya yang ia satukan di depan dada seraya memohon.
"Shea, mundur Sayang." Ucap Axel.
"Kumohon," ucap Shea lagi tanpa menghiraukan ucapan Axel. Gadis kecil itu sudah tersungkur di depan Ronan dengan wajah menggemaskannya yang memelas.
Tidak lama terdengar tangisan bayi yang tidak lain adalah Alyssa. Dengan segera Alexa mengambil alih bayi itu dan menggendongnya, namun tangisannya tidak kunjung berhenti tidak seperti biasanya.
"Come here," ucap Axel.
"Berikan aku kesempatan menggendong putriku," ucap Axel pada Ronan.
Alexa memberikan Alyssa pada Axel dan detik itu juga tangisan bayi itu berhenti. Alexa tersenyum dengan mata berkaca-kaca.
"Kau tega membunuh ayah dari dua anak ini?" tanya Alexa pada Ronan.
Ronan kembali melirik ke arah Shea yang masih berusaha memohon kepadanya. Ia menghembuskan napas kasar dan meletakkan pistolnya ke saku celana.
"Hei gadis kecil, berdiri." Ucap Ronan.
Shea pun berdiri dan mendekati Ronan. Pria itu berlutut dan mengusap air mata Shea.
"Sudah. Jangan menangis." Ucap Ronan yang masih terkesan cuek.
"Terima kasih Tuan," ucap Shea sambil menghapus air matanya. Gadis kecil itu pun memeluk Ronan tanpa aba-aba. Dengan ragu tangan Ronan terulur membalas pelukan Shea. Sedetik kemudian senyum yang teramat tipis terbentuk di bibirnya.
Ronan mengangkat Shea dan menggendong gadis kecil itu. Ia mendekati Axel, begitu pun dengan Millie.
"Aku memaafkanmu," ucap Ronan masih dengan angkuhnya.
"Terima kasih," ucap Axel yang sedikit terkejut dengan perubahan sikap Ronan.
"Kau harus berterima kasih pada putrimu ini dan bayi kecil yang ikut menangis itu," ucap Ronan.
"Ya, mereka putriku yang hebat." Ucap Axel dengan bangga.
"Come here, Shea." Ucap Axel.
Shea pun turun dan memeluk Axel dengan erat. Alexa menatap ayahnya dengan terharu. Kemudian ia menghampiri ayahnya dan memeluknya erat. Ia menangis tersedu-sedu di pelukan ayahnya.
"Terima kasih," ucap Alexa.
"Itu karena aku menyayangimu," ucap Ronan.
"Aku tahu itu," ucap Alexa dan kembali memeluk ayahnya.
Millie pun mendekat dan bergabung bersama mereka. Suaminya adalah pria yang keras kepala dan itu menurun pada Alexa. Mereka sama kerasnya, tidak jarang mereka saling berselisih. Namun akhirnya, keluarga mereka bersatu kembali.
***
"Kalian belum menikah?" tanya Ronan.
Saat ini mereka tengah berkumpul di ruang keluarga. Setelah kejadian menegangkan yang membuat mansion Axel sedikit berantakan, kini akhirnya mereka memutuskan untuk berdamai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With A Killer
Romance"Siapa kau?!" teriak wanita itu. "Axel Orion Maverick. Orang yang akan menjadi mimpi burukmu," ucapnya dengan suara rendah, iris birunya menatap wanita itu tajam dan menusuk. "Dan aku yang akan mengenyahkan mimpi buruk itu." "Sebelum kau mengenyahk...