3. Axel's Past

13.5K 996 35
                                    

Alexa membuka matanya perlahan saat merasakan sekujur tubuhnya terasa pegal dan sakit. Ia tertidur di posisi yang sama yaitu dengan kedua tangan terikat di tiang ranjang.

Iris cokelatnya bergerak melirik ke arah jam dinding. Pukul enam pagi.

Ia sungguh tidak menyangka pria itu benar-benar mengurungnya tanpa memberinya makan atau pun berniatan untuk mengobati lukanya. Oh tentu saja perbuatan sebaik itu tidak mungkin dilakukan oleh pria bejat sepertinya.

Alexa meringis saat merasakan lukanya semakin terasa perih. Ia tidak membayangkan bagaimana penampilannya saat ini, sudah pasti dirinya seperti orang tidak waras.

Pintu kamar itu terbuka dan menampakkan sosok yang ia benci.

Pria itu menatapnya dingin. Kemudian dua orang suruhannya mendekati Alexa dan melepaskan ikatan di tangannya.

Axel melemparkan kotak first aid ke arah Alexa. Setelah itu ia menutup pintu itu kembali dan meninggalkan Alexa sendiri.

Alexa meraih kotak tersebut di lantai dengan hati-hati karena luka di pahanya yang masih terasa perih.

Ia meraih obat-obatan di dalam kotak itu dan mengobati lukanya sendiri, sesekali ia meringis saat merasakan perih di lukanya. Ia membersihkan lukanya terlebih dahulu kemudian membungkusnya dengan perban.

***

"Daddy!"

Anak perempuan berusia sekitar lima tahun berlarian menghampiri Axel. Ia sudah siap dengan seragam sekolahnya, rambut cokelatnya ia biarkan terurai indah.

"My princess, come here!" Axel berlutut dengan satu kaki dan merentangkan kedua tangannya untuk memeluk gadis kecil tersebut.

Shea Rebecca Maverick, putri kecil Axel. Ia adalah buah cinta antara Axel dan Rebecca Wills.

Enam tahun yang lalu, Axel menikahi Rebecca. Wanita paling cantik yang pernah ia temui. Memiliki hati yang lembut dan penuh kasih sayang. Ia sangat sempurna menurut Axel. Kelembutan wanita itu mampu mencairkan hati Axel yang dingin dan keras. Tentu saja pria itu sangat mencintai Rebecca. Dan Axel pernah menjadi pria yang sangat bahagia karena kehadiran Rebecca di hidupnya.

Hingga kejadian tiga tahun lalu membuat hidupnya kembali hancur. Rebecca, wanita yang paling ia cintai meninggalkan dirinya. Tidak, ia tidak pergi mengejar pria lain. Ia pergi untuk selamanya.

Ya, ia meninggal karena kecelakaan.

Flashback on

"No no! Kau tunggu di sana, aku akan menyeberang." Teriak Axel pada wanita yang berada di seberangnya.

"Tidak, kau sedang menggendong Shea!" teriak wanita itu.

Axel melihat ke arah putrinya yang masih berusia dua tahun. Ia sedang menggendong putrinya dan tangan kirinya juga tengah memegangi stroller bayi. Ya, cukup merepotkan jika ia menyeberang jalan seperti ini.

"Hati-hati, aku mengawasi dari sini." Teriak Axel lagi.

Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan aman jika Rebecca menyeberang.

Sementara itu Rebecca berjalan dengan senyum lebar menatap suami dan putrinya.

Axel membulatkan matanya saat melihat mobil besar yang tampak berjalan dengan ugal-ugalan dan mengebut.

"Rebecca! Awas!" teriak Axel.

Ia ingin berlari menarik istrinya, namun... Terlambat sudah.

Falling In Love With A KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang