kita bukan kesalahan

40 24 1
                                    

Anna berfikir, apa bener Nathan menyukainya selama ini? Anna harus bagaimana, dia tidak tau. Dia juga takut memulai hubungan baru...
Tapi Anna tidak bisa bohong, dia mulai menyukai Nathan....
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya Anna dan Nathan kembali bersekolah, seperti biasa mereka berkabar sebelum berangkat sekolah. Soal bahasan malam itu, tidak ada kejelasan. Anna hanya bilang jalani saja. Bisa dibilang mereka berkomitmen.
Kebetulan jam pertama adalah wali kelas. Yaitu bu Yanti, beliau selalu meminta anak-anak bergiliran maju kedepan setelah berdoa untuk membacakan Pancasila.

Bu Yanti : "ayooo.. giliran siapa hari ini?"

Semua murid saling menatap, lalu Yaya maju. Karena memang hari ini giliran dia. Tiba-tiba semua murid bersorak menyebut nama Nathan dan Yaya...

Akbar : "Nath... Tuu temenin Yayaa hahaha"
.
.
Dan masi banyak lagi...

Nathan melirik Anna, tapi seperti biasa Anna sedang tersenyum. Anna selalu tersenyum saat Nathan di jodohkan dengan orang lain, saat Nathan berdekatan dengan cewe lain, saat Nathan lebih terbuka dengan cewe lain dan bahkan saat Nathan dengan sengaja menceritakan cewe lain didepan teman-teman lelakinya tapi tentu saja Anna bisa mendengar nya.

"Nathan tidak sependiam yg Anna kira. Dia hanya dingin kepada orang yang tidak akrab dengannya. Dan dengan teman-teman laki-lakinya di kelas dia cukup akrab bahkan banyak berbicara . Nathan juga suka menggoda beberapa teman cewek dikelas yang katanya mereka teman lama, jadi memang sudah akrab. Tapi memang Nathan kurang terbuka dengan siapapun, termasuk Anna."

"Nathan tidak pernah menceritakan secara jelas urusan pribadinya, hanya mengatakan garis besarnya. Nathan tidak pernah bercerita saat dia ada masalah. Nathan tidak menceritakan apa yang sedang dia rasakan. Dia, sedikit tertutup."

Entah sejak kapan Anna mengamati Nathan dan menyimpulkan semua itu. Dan sudah beberapa bulan berlalu sejak kedekatan Nathan dan Anna semuanya berjalan cukup menyenangkan.

Mereka masi selalu berkabar dan saling memberi tahu tentang hal-hal kecil, atau mungkin hanya Anna yang memberi tahu hal-hal kecil pada Nathan (?)

*Room chat WhatsApp
Nathan : Na, besok keluar film baru lohh

Anna : film apa than?

Nathan : film ***** ( film kesukaan dia), aku mau nonton gaada temen. Temenin aku yaaa

Anna : eh, kapan?

Nathan : sabtu, aku booking tempat deh kalo kamu mau

Jujur Anna memang senang berpergian dengan Nathan, ini pertama kalinya dia mengajak nonton film yang dia suka, karena biasanya Anna yang mengajak dia menonton film yang Anna suka. Seperti genre romance dan Nathan tidak suka genre romance, tapi mereka tetap pergi bersama.

Anna : eumm okee ayoooo, kapan ?

Nathan : kamu mau? Padahal ini bukan genre kamuu lohhh ini film thriller.

Anna : aku suka kok ( Anna sedikit berbohong)

Nathan : ASIKKK OKEE SAYANGG

*Blush* pipi Anna memerah.
"Hah, Nathan? Sayang? "

Lalu Anna cepat cepat membalas pesannya

Anna : jadinya kapan? Jam berapa nath? ( Tetap santai walau panas dingin cuma gara-gara 'Sayang')

Nathan : ntar aku kabarin yaa, awas kalo berubah pikiran.
Nathan : udah malem Na, bobo sana. Jangan bergadang, jangan baca wattpad dulu. Suka ga inget waktu. Akuge mau bobo capek bgt.
Nathan : aku bobo yaa, selamat tidur Anna <3 . Awas kalo ga langsung bobo 😠

Anna tidak bisa menahan senyumnya," sejak kapan Nathan bisa berbicara manis seperti ini? "
"Hah?, Nathan udah bisa romantis?"
" Manis bgt Nathan"
Lalu Anna membalas

Anna : selamat tidur juga Nath. Aku langsung tidur kok hihi ga begadang lagiii. Mimpi indah yaaa<3

Sebenarnya anna bisa lebih manis kalau Nathan manis. Anna hanya gengsi memulai. Jangan lupakan soal Fiki yang selalu manis, dan Anna juga seperti itu pada Fiki. Dulu...
.
.
.
.
TBC
.
.
.
Hallo temen-temen, ini first time aku bikin cerita Yeayy!!. Semoga suka yaa dan jangan lupa kasih bintang hihi. Aku terima kritik dan saran kalian,silahkan komentar. Maaf typo bertebaran (*・~・*)
See u next chapter.

Sebuah Ketidaksengajaan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang