hidupnya memang monokrom, kyle mengiyakannya dengan berpakaian serba hitam hari ini. juga dengan dua buket bunga lily bunga kesukaan samnya, agar memberikan sedikit warna didalam pemakamannya sekarang. ia tersenyum melihat batu terpahat salib dihadapannya.
kyle sedari tadi hanya berdiri tegak bak salib itu selama beberapa menit, kyle berjalan melangkah kesamping arahnya untuk mengusap lembut dengan diselingi senyum manisnya. bahkan bunga didekapannya kalah indah dengan senyuman itu.
ia membersihkan daun kering yang berada pada dua makan dengan ia ditengah tengahnya.
"hai, mmm aku merasa canggung, jika kalian lupa aku kyle"
senyumnya berubah dengan tertawa kecil, tubuh kyle sudah tidak seperti dua tahun lalu. masih sangat monokrom, sekarang sudah ada tanda tanda berwarna dihidupnya. apa mungkin karena umurnya genap 17 tahun sekarang? dia jadi lebih dewasa walau kyle kecil sudah memaksakan dewasa.
tubuhnya tak sekurus dulu, pipinya berisi hingga tembam mungkin jika sam melihatnya sekarang kedua pipi fluffy itu akan memerah hasil cubitan gemas dari adiknya.
membayangkannya saja membuat wajah kyle memerah.
"kalian tau? aku akan mewarisi kerajaan tahun selanjutnya. aku sungguh gugup"
kyle duduk bersila membiarkan celananya akan kotor kapan saja, senyumnya masih mengembang walau air mata perlahan menetes mengikuti gravitasi bumi.
"aku gugup apa kalian mendengar disana? aku gugup untuk mengambil tahta yang kenyataannya bukan diserahkan untukku
rasanya sangat sesak melihat wartawan meliputi berita tentangku dan beritanya hanya tentang kesembuhannya. seakan akan ia satu satunya manusia tersakit dibumi ini.
tahta itu pula, bagi ku atau daddy thom adalah fatamorgana semata jika kalian tak pernah memberikannya dengan hati terbuka. aku tak ada satu tetes pun darah anggota kerajaan. apakah bisa?"
tangan mungilnya mengusap cairan benih diwajahnya agar tak terjatuh ditanah makan tersebut, itu air mata kesedihan dan niatnya disini ingin menaburkan warna kebahagiaan.
"bisa, jika tidak aku sudah merebutnya kembali"
"jangan berbicara padaku, aku gak suka orang bohong" pria muda dengan kursi roda tempatnya duduk dan berjalan sekaligus, ia sama halnya dengan kyle memakai pakaian serba hitam dipagi sinar matahari dengan kuning bergemerlap memancari mereka.
pria muda itu memajukan roda agar kursinya melangkah maju mendekati lelaki manis yang berusaha berdiri sendiri. ia manangkap tangan mungilnya, dengan sekali gerakan pula menariknya hingga terjatuh pada pangkuannya itu lebih baik dari pada terjatuh menyapa tanah makam.
ia tersenyum mendengar isakan pelan dari kyle, ia menarik pinggang kyle agar terduduk nyaman dipangkuannya memaksakan lelaki manis itu agar bersandar pada pundaknya. mengusap surai kyle dengan penuh perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓aurora, dodam
Short Storysalah satu hal tersulit dalam hidup adalah membuat pilihan, merelakan dan bertahan. walau dalam konteks yang berbeda, karena dalam permasalahannya mau ia bertahan atau merelakan, kyle tetap akan menangis. jadi apa yang harus ia pilih? ❝ aku pangera...