Tiba-tiba, sekelebat bayangan melintas di benakku ... seperti film yang rusak.
Aku melihat seseorang.
Orang itu adalah aku.
Tapi juga bukan aku.
Tidak sepertiku, aku terlihat sangat berani. Berdiri di depan mereka, mengatakan kebohongan-kebohongan yang membuat mereka kesal, bahkan membuat lelucon yang membuat mereka marah.
"Nishishi~ Itu bohong!"
Itu bukan aku.
Karena ... aku penuh keinginan untuk hidup.
Sementara aku sangat ingin mati.
Ah, aku ingin mati, aku ingin mati
Apa-apaan ini?
Halusinasiku lagi?
Agar membuatku tetap hidup?
"Bisakah kamu menggunakan cara lain yang membuatku tetap ingin hidup?" kataku dengan sarkastik. Apakah yang bisa kamu lakukan hanyalah terus menghantui pikiranku?
"Kalau begitu, tetaplah hidup ... hanya untukku."
Aku menatapmu dengan pandangan lucu, seolah-olah kamu mengatakan hal terkonyol yang pernah ada. "Mengapa aku harus hidup hanya untuk makhluk fiksi sepertimu?"
"Bukan 'mengapa', tapi 'karena'."
Karena aku harus hidup hanya untuk makhluk fiksi sepertimu.
Lagi. Sekelebat bayangan melintas di benakku.
Aku melihat sosokmu tersenyum ke arahku.
Ah ...
Tapi ... aku tidak benar-benar ingin mati
Ketika aku dengan sengaja berbohong, kamu datang menghentikanku.
Ketika aku diabaikan, kamu pergi memelukku.
Ketika aku terluka, kamu segera menangis untukku.
Karena kamu akan menghentikanku
Karena itulah, aku bertekad untuk hidup.
Hanya untukmu.
Aku memutar otak, berpikir bagaimana cara untuk menghentikan semua ini. Dari membuat banyak rencana, memikirkan kemungkinan masa depan, dan yang paling pasti ... memastikan kamu tetap hidup.
Akhirnya, sebuah ide muncul di benakku.
Keberadaan dalang; orang di balik semua hal gila ini.
Selama dalang menghilang, maka permainan gila ini juga akan menghilang, 'kan?
Maka kamu akan hidup, 'kan?
Karena aku tidak ingin membuatmu menangis
Tapi, aku tidak tahu siapa dalang itu.
Jadi, aku berpura-pura menjadi dalang itu sendiri, ingin memancingnya keluar dari lubang tikus ... namun pada akhirnya aku berakhir di sana.
Yah, setiap tindakan ada risikonya. Dan aku harus menanggungnya.
Perlahan, benda itu jatuh menimpaku.
Rasanya sangat menyakitkan di awal, namun berubah menjadi hampa di akhir.
Tidak peduli berapa banyak luka yang aku dapatkan
Dan begitu aku membuka mata ...
... kita kembali dari awal.
Masih belum cukup, masih belum cukup
KAMU SEDANG MEMBACA
《END》 Ouma Kokichi - Shinitai || Songfic
أدب الهواة--Danganronpa V3 Fanfiction-- Songfic: Shinitai [Ouma Kokichi] *** Aku ingin mati. Aku sangat ingin mati. Tapi, aku tidak benar-benar ingin mati. Bisakah aku? *** !Warning! Songfic alias fiksi lagu (jadi plot cerita dibuat untuk lebih mendalami lagu...