12

803 120 19
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Tok... tok... tok...

Terdengar suara ketukan dari luar pintu rumah Nanami. Tak langsung membuka knop pintu tersebut, Nanami malah mematung karena jantungnya berdegup sangat kencang seakan-akan bisa copot saat itu juga. Ia tau dan sangat yakin bahwa orang yang mengetuk pintu rumahnya di jam 10 malam ini adalah pria yang sedari tadi berada di pikirannya, Gojo Satoru.

Krieet...

Nanami membuka pintu rumahnya perlahan. Ia tak mau terlalu menunjukkan perasaan gembiranya melihat Gojo datang.

"A-ada apa, Gojo?" Nanami sedikit terbata. Entah karena malu atau karena melihat Gojo yang datang menggunakan tuxedo sambil membawa sebuket bunga. "Kenapa kamu pakai-,"

"Kita lanjutkan yang tadi sore!" Gojo memotong kalimat Nanami.

"Maaf aku baru datang sekarang. Para turis-turis itu bilang mereka mau berkeliling kota hingga malam. Lalu aku menelpon Utahime untuk menggantikanku, walau sebenarnya aku membohonginya agar ia datang. Lalu... lalu aku pergi ke tempat Geto, menceritakan semuanya dan kemudian ia menyuruhku untuk..."

Cup.

"Untuk..."

Nanami mengecup pipi Gojo dengan cepat. Gojo tersentak kaget. Saking kagetnya ia mematung tanpa bisa melanjutkan ceritanya.

"Aku mau jadi pacarmu, Gojo" ucap Nanami dengan satu tarikan nafas. Wajahnya memerah, bukan hanya Nanami sendiri, wajah Gojo pun sama merah dengnnya.

Pria beruntung malam itu tanpa sadar meloncat tinggi sambil mengepalkan salah satu tangannya ke udara.

"YAA HOOO!!" Serunya.

Sangat bersemangat hingga tanpa sadar ia membuka kedua kakinya berlawanan arah saat berada di udara.

Cccrreeeetttt!!! Celana bahan ketat yang dipakai Gojo robek.

"Gojo!" Panik Nanami. Ia memegang erat kedua bahu Gojo, seakan-akan meminta pria hyperaktif itu untuk diam.

"Ini... sangat memalukan" lirih Gojo pelan. Tubuhnya bahkan sedikit gemetar. "Dan yang paling buruk, celana ini punya Geto"

"HAHAHA" Tawa Nanami pecah sejadi-jadinya. Bisa dibilang juga pertama kalinya Gojo melihat tawa lepas Nanami. Pria itu terpesona.

"Masuklah ke dalam. Aku akan menjahitnya"

.
.
.

Nanami dan Gojo duduk bersebelahan di sofa. Dengan Nanami yang sedang menjahit celana robek milik Geto dan Gojo yang duduk di samping Nanami tanpa melepaskan pandangannya dari kekasihnya itu.

"Maaf ya kalau bajuku ketat di kamu" ucap Nanami mengalihkan pandangannya sebentar ke arah Gojo.

Gojo menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Aku yang minta maaf. Harusnya kita bisa berpelukan sekarang. Tapi karena aku terlalu bersemangat, kamu malah harus menjahit celana"

Nanami terkekeh. "It's okay, Gojo"

"Bagaimana kalau kita buang saja celana itu?" Saran Gojo asal.

"Jangan! Kamu sudah pinjam malah dirusakin. Masa mau dibuang juga?"

Gojo mengabaikan ucapan Nanami. Ia malah memandangi bibir kekasihnya itu.

'Bukannya tadi Nanami menciumku? Tapi kenapa hanya di pipi? Kenapa ia tidak mencium bibirku? Aku sudah gosok gigi. Aku mau mencium Nanami!"

"Nanami..."

Sang empunya nama menoleh.

Cup.

Kini giliran Gojo yang mencium Nanami. Di bibir yang sudah lama ingin ia cium.

 Di bibir yang sudah lama ingin ia cium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup lama pasangan baru itu berciuman. Saling menarik dan menghisap. Tangan kanan Gojo ia lingkarkan di pinggang Nanami. Lalu dengan hati-hati ia membawa tubuh Nanami untuk berbaring di atas sofa.

"Apa aku boleh menginap?"

.
.
.

Source picture:
Source: https://twitter.com/1darkred?s=21

Koji's note:
Hii!! Long time no see (lagi).
Makasih untuk dukungan dan antusiasnya untuk work ku ini.
Sebenernya aku udah sering bikin cerita, tapi ini pertama kalinya cerita yang aku buat bener-bener ku lanjut dengan serius. Ga cuma aku publish 1-2 chapter trus aku anggurin.

Responnya sangat di luar dugaanku dan aku seneng banget.
Karena aku merasa book ini cringe dan ga jelas banget, jadi aku ga bisa maksain kalian untuk vote. Tapi komentar-komentar kalian bener-bener nyemangatin aku banget buat lanjut terus book ini.

Makasih ya buat yang sering komentar. Dan makasih buat semuanya!! 😭🖤

 Dan makasih buat semuanya!! 😭🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Go Nana // AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang