11

2.4K 419 19
                                    

"Lah, hujan" Baru melangkahkan kaki keluar dari apartemen, ternyata cuaca diluar tidak mendukung

Padahal aku pengen jalan-jalan, seharian dirumah sendirian ternyata sangat membosankan. Kepala ku pusing main game mulu

Untungnya aku sudah membeli dua payung untuk jaga-jaga kemarin, jadi tidak perlu khawatir

"Hehe... Tidak ada yang bisa menghalangi ku untuk jelong-jelong, let's goooooooo" Aku berlari menuruni tangga dan langsung menerobos derasnya hujan

Kalo hujan gini udah pasti sepi, jadi gabakal ada yang liat tingkah bodoh ku disini

"Hujan oh hujan kenapa engkau turun? Bagaimana aku tak turun, katak panggil aku" Ya gini kalo nonton kartun si kembar botak lima kali sehari, ada aja lagunya yang nempel di kepala

Ujan-ujan gini enaknya minum es, mumpung nenek ga ada disini jadi aku bisa bebas mau minum ataupun makan es kapan saja. Tidak akan ada teriakan yang bilang "Es trooooozzz"

"Hahaha, mamang es I'm comingggg"

Namun aku sempat lupa kalau sekarang aku sudah terlibat dengan Valhalla dan Touman, jadi sepertinya kehidupan damai ku tidak bisa berjalan lancar

Contohnya ya seperti sekarang. Saat lagi  asik-asiknya melompati setiap genangan air, ada aja yang ganggu. Tenang, pake sendal kok jadi gausah mikir sepatunya basah apa enggak

"Hmph-" Seseorang membekap mulut ku dari belakang

Ketika menoleh ternyata dia tidak sendiri, ada beberapa laki-laki tinggi yang menemaninya mengganggu ku

Dasar idiot, bukan sekali dua kali aku mengalami hal seperti ini. Di dunia yang satunya aku sudah terlebih dulu memiliki banyak musuh, memang bukan hal yang harus di banggakan tapi gapapa

"Gendut, tangan mu bau dosa" Aku memegang pergelangan tangannya yang masih menutup mulut ku lalu dengan mudah membanting badannya yang ga seberapa itu ke depan

"Walaupun kurus pendek gini bukan berarti aku lemah ya bajingan sialan" Laki-laki korban pertama mematung di tempatnya terjatuh, mungkin masih shock? Entahlah

Ku tatap laki-laki yang masih berdiri di belakang ku, sekitar tiga orangan? Tubuh mereka memang lebih besar dari ku, tapi kalau soal nyali boleh lah di adu

Tapi niat jalan-jalan ku hari ini harus tertunda deh asw

"Sini, adu mekanik kita bos. Yang kalah meninggal" Aku memasang kuda-kuda selagi menunjukkan seringai

Udah lama juga ga gelut, sekalian pemanasan buat Halloween berdarah aja lah ya meski masih lama. Tapi kenapa mereka diam saja? Kan mereka yang memulai, dasar babi-babi lemah

"Sudah ku bilang dia lebih kuat dari gadis pada umumnya"

"Hei bodoh, cepat keluarkan itu"

"B-baiklah"

Bisik-bisik kok kedengeran, mereka beneran idiot kah?

"Kalau kalian gamau maju, biar aku yang maju! Ahahahaha" Secepat mungkin aku berlari kearah mereka, namun mata ku menangkap sesuatu di balik kantung salah satu dari mereka

Itu... Pisau?

"Serius? Udah keroyokan, lawan perempuan, masih aja bawa senjata? Selemah itu kalian?" Aku memutar tubuh sebelum menendang lengan laki-laki yang memegang pisau tadi

"Jangan bercanda!" Orang yang daritadi diam saja tiba-tiba menyerang ku, dia juga membawa pisau di tangannya

"Buset dah ini mau tauran apa by one"

Tentu aku dengan mudah menghindarinya lalu menyerang balik dari belakang. Ku pukul wajahnya menggunakan punggung tangan hingga menimbulkan bunyi yang lumayan keras

"Udah? Gitu doang? Halah ez" Sama sekali tidak ada perlawanan. Ga seru nih, aku kan mengharapkan sesuatu yang emejing

Aku melihat dua orang yang tersisa dengan malas, kalau takut kenapa ikutan nyerang coba

"Singkat saja karna aku tau mental kalian udah terguncang" Aku berjalan perlahan menghampiri dua orang ini

"Siapa yang menyuruh kalian?"

Tidak ada jawaban, keduanya enggan membuka mulut. Sepertinya mereka jauh lebih takut pada orang yang menyuruh mereka dibanding aku sendiri

"Oh, gamau jawab?" Ku layangkan tatapan kesal, buat nge gertak doang sih

"Ti-tidak! Lebih baik kau pukuli saja kami, mau bagaimanapun kami akan hancur kalau menyebut nama orang itu"

Dih alay, emangnya ini anime iblis sebelah yang sekali sebut nama langsung mati

"Yaudah gapapa. Tapi jangan begitu ya lain kali, wadefak men" Aku menepuk-nepuk sebelah bahunya sambil tersenyum ramah

Kebetulan Takemicchi dan Cipuy melintas tak jauh dari tempat ku, kalau tidak salah itu berarti mereka habis berbicara tentang Mikey kan

"Takemicchi! Chifuyu!" Aku memanggil mereka berdua sambil melambaikan tangan. Dan di saat ku kira semuanya sudah selesai, si gendut yang ku pertama kali ku lempar bangkit dan berniat menusuk ku dari belakang tanpa sepengetahuan ku

"(Name)-san bahaya!" Teriak Takemicchi berlari mendekat

"He?" Ketika aku menoleh si gendut ini berniat menusuk ku dari belakang. Untung masih sempat menghindar jadi hanya kena pinggang dan lukanya tidak terlalu dalam

"Bangsat! Berani-beraninya nyerang dari belakang dasar babi bodoh jelek gendut bau azab bajingan!!" Dengan emosi aku menendang laki-laki gendut yang kehilangan keseimbangan ini berkali-kali

"Lihat saja! Akan ku temukan orang yang menyuruh mu dan akan ku habisi dia! Brengsek!"

"Hentikan (Name)-san, luka mu lebih penting" Chifuyu menarik ku menjauh dibantu oleh Takemicchi

Aku sendiri tidak sadar darah yang mengalir lumayan banyak sampai membuat baju yang ku pakai ternodai, mana warna putih lagi sial. Rinso kan mahal

"Kau kenal mereka?" Tanya Chifuyu

"Ga, tiba-tiba ngajak gelut ya udah ku ladenin"

"(Name)-san luka mu terus mengeluarkan darah" Ucap Takemicchi mulai panik

Kenapa dia yang panik... Aku yang terluka saja bahkan masih bisa cengengesan

"Ga parah kok, aku kan kuat. Lagipula ini cuma luka gores... Mungkin" Tapi lama-lama sakit juga

Ga jadi santai deh, ini beneran sakit. Rasanya kulit ku robek menjadi dua, preman bangsat. Tubuh ku sudah tidak perfect lagi dan parahnya akan ada bekas luka yang tidak akan menghilang

"Aku mau mengobati luka ku dulu dirumah, kalian berdua pulang saja" Aku berjalan melewati mereka berdua, jalan ku jadi pelan karna rasa sakit yang ditimbulkan luka di pinggang kanan ku

"Aku akan menemani mu" Chifuyu menyusul lalu membantu ku berjalan

"Tidak perlu, temani Takemicchi saja sana" Aku menjauh darinya, alasan lain karna jantung ku ga kuat deket sama cipuy lama-lama

"Sekarang biar aku yang mengobati luka mu (Name)-san"

"Gapapa, aku masih sanggup kalau cuman begini saja, seri-" Belum sempat menyelesaikan perkataan ku, tiba-tiba rasanya kepala ku terasa sangat pusing. Kedua mata ku juga kenapa jadi berat, rasanya ngantuk banget

"Sial..." Darah rendahnya ke delay, pantas masih bisa berdiri tegak selama beberapa menit setelah berputar tadi

Dalam sekejap penglihatan ku jadi gelap seluruhnya, kaki ku yang mulai lemas tak sanggup menahan berat tubuh dan akhirnya ambruk ke jalan

Hal yang terakhir ku dengar sebelum semuanya benar-benar gelap adalah teriakan Chifuyu dan Takemicchi yang meneriaki nama ku

"(Name)-san!!"

Memalukan, aku benar-benar malu. Kenapa harus pingsan di depan mereka berdua? Dan lebih parahnya setelah aku membanggakan diri pula

"Preman... Bangsat"

Tbc

❣️buabye

𝐡𝐚𝐥𝐬𝐢𝐞𝐧 || ᴛᴏᴋʏᴏ ʀᴇᴠᴇɴɢᴇʀꜱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang