Derap langkah kaki yang berpacu cepat disusul deru nafas berat terdengar di pinggir jalan, gadis bersurai hitam yang sedang berlari itu sebisa mungkin menyuruh orang-orang yang berlalu-lalang sedikit menyingkir dengan ramah
"MINGGIR!! AER PANAS AER PANAS! WOOF! WOOF! BARK! AWOOOOO!"
Yah... Kira-kira begitu
Sampai akhirnya dia berhenti di depan toko roti dan tanpa pikir panjang menerobos masuk. Sayangnya baru menginjakkan kaki selangkah, dia tak sengaja menabrak punggung seseorang
"Hei perhatikan langkah mu"
"Maaf bang maaf, lupa ngerem ta-" Ucapannya terhenti ketika (Name) melihat siapa yang baru saja dia tabrak, ekspresinya juga berubah drastis
"Cih, masih pagi udah ketemu hama"
"Yang benar Hanma" Balas laki-laki di depannya
"Nyenyenye minggir, aku mau beli" Namun baru ingin melangkah, Hanma menahan sebelah pundak (Name) terlebih dulu sambil memasang senyum jahil
"Bukan hanya kau saja yang datang kesini untuk membeli sesuatu, bocah"
"Matamu"
"Tubuh mu sepertinya tambah pendek ya? Atau aku yang semakin tinggi" Tanya Hanma diakhiri tawa mengejek
"Berisik tiang, mending kau urus saja gaya rambut jamet mu itu"
Untungnya perkelahian kecil tak berguna tersebut terhenti karna sang pemilik toko roti berdehem
"Maaf, tolong jangan bertengkar disini"
"O-oh iya... Maap pak" Ucap (Name)
"Jadi, anda ingin membeli yang mana saja?" Tanya si penjual pada Hanma
Sekilas Hanma melirik (Name) sejenak sebelum menjawab, senyum jahilnya juga melebar
"Aku ambil dua yang itu"
Dugaannya benar, (Name) langsung menoleh kearahnya dengan terkejut saat Hanma menunjuk dua roti yakisoba yang tersisa
"YAH! Jangan yang itu plis, aku juga mau. Jangan ambil semuanya dong, kita satu-satu aja ya?" Bujuk (Name) dengan wajah memelas
Kalau bukan karna roti yakisoba edisi terbatas yang sedang di diskon, dia tidak akan rela sampai segininya pada Hanma
"Tidak mau" Balas Hanma menjulurkan lidah
"Ayo dong Hanma ganteng, baik, ramah, dan rajin menabung. Bagi dua ya? Ya??"
(Name) meneguk ludah kasar saat menyadari aura-aura licik Hanma menggebu-gebu
"Gajadi dah gajadi, kau ambil aja semuanya. Aku gabutuh" Ucapnya sambil mundur perlahan
"Perkataan mu tidak bisa ditarik kembali, tadi kau sampai memohon untuk ini kan? Ayo" Dengan sedikit paksaan yaitu menarik kerah baju (Name), Hanma membawa gadis itu ke suatu tempat
"Fak! Lepas! Aku mau makan udon saja! Jangan menarik ku brengsek!!"
(Name) Pov
Bangsat, seharusnya aku ga kesini
Sudah kedua kalinya aku diculik paksa oleh Hanma. Ngeselin banget sih jamet kuproy satu ini, bukannya maen sama Kisatot aje
Hanma tiba-tiba menyodorkan roti tadi padaku tanpa berkata apa-apa
Tentu aku curiga kenapa nih orang tiba-tiba jadi baik, pasti dia punya niat licik tersembunyi. Oh iya, sekarang kami berdua duduk di ayunan taman
Kesambet apa dia sampe mau maen ayunan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐡𝐚𝐥𝐬𝐢𝐞𝐧 || ᴛᴏᴋʏᴏ ʀᴇᴠᴇɴɢᴇʀꜱ
Random(Full Name), nama yang ketika disebut akan membuat orang takut, benci, segan dan cinta saat mendengarnya gadis remaja yang tiba-tiba berada di tempat asing ini terpaksa berurusan dengan preman-preman yang biasa ia lihat dari balik layar komputer war...