33

1.6K 236 18
                                    

"Yeah hahahaha! Full House!" (Name) membanting empat kartu ke meja di depannya. Tawa puasnya menggelegar, membuat dua laki-laki yang duduk di hadapannya berdecih kesal

"Wah, kau hebat juga" Puji Ran mengelus kepala (Name)

"Jelasssss!" (Name) membusungkan dada bangga

Oh iya. Sekarang (Name), Rindou, dan Sanzu sedang bermain kartu. Rindou dan Sanzu duduk bersebelahan, sedangkan (Name) duduk di atas paha Ran. Yah lebih tepatnya di pangku

"Belajar lagi dek, butuh waktu 1000 tahun untuk mengalahkan ku" Ucap (Name) sombong sambil menepuk-nepuk kepala Rindou dan Sanzu

Tanpa mengatakan apa-apa, Rindou beranjak pergi dari sana. Dengan raut wajah kesal tentunya, dia tidak pernah menang melawan (Name) dalam permainan apapun

"Kok langsung ngambek? Baperan ah males" Ujar (Name)

"Cih, ngecheat" Cibir Sanzu

"Sembarangan! Akuin aja kalo aku emang hebat"

Ran mengangkat tubuh (Name) karna dia ingin menyusul Rindou. Mana ngangkat nya gampang banget kaya ngangkat anak kucing

"Maaf, lanjut nanti ya" Ujar Ran sambil menepuk-nepuk kepala (Name) singkat sebelum pergi

"Yah... Kok pada pergi sih? Yasudah main berdua aja yuk kang nyabu"

Tak berminat membalas perkataan (Name), Sanzu beranjak pergi dari sana meninggalkan (Name) sendirian

"Wah sialan, si rambut babi itu minta dihajar" Geram (Name) tertuju pada Sanzu

Jadi karna dia tidak tau ingin melakukan apalagi, (Name) memutuskan untuk menemui Mikey ditempat laki-laki itu biasa datangi jika ingin sendiri

Cerahnya langit malam tanpa ada awan yang menghalangi sinar rembulan dan bintang menjadi hal pertama yang (Name) lihat begitu ia sampai ke atap

"Yo, kau suka banget menyendiri ya" Sapa (Name) memecah keheningan selagi berjalan mendekat

"Kau yakin tidak mau datang? Mereka pasti sedang membuka kapsul waktunya" Ucapnya lagi

"Tidak perlu... Lebih baik begini" Balas Mikey singkat tanpa menoleh pada gadis di sebelahnya

(Name) mendengus geli, kalau boleh jujur sebenarnya dia ingin mengunjungi Takemichi dan yang lain agar membuka kapsul waktu bersama. Meski dia tidak menaruh apa-apa disana, tapi (Name) ingin tertawa lagi dengan segala tingkah konyol mereka

Di sisi lain dia juga tidak mungkin meninggalkan Mikey, apalagi dengan alasan kangen dengan teman lamanya

"Mereka... Pasti sedang bersenang-senang kan" Tanya (Name) tanpa sadar

"Kau sendiri?" Tanya Mikey balik

(Name) memiringkan kepala bingung, belum mengerti maksud pertanyaan Mikey

"Aku bahagia selama kau juga bahagia (Name)cchi. Bagaimana dengan mu?" 

Bukannya menjawab, (Name) tertawa pelan karna menganggap ucapan Mikey lumayan menghiburnya

"Berbicara soal bahagia? Ohh ayolah, senyum mu saja menyimpan luka"

Dan detik berikutnya suasana kembali hening, Mikey tidak menyangka kata-kata seperti itu akan keluar dari mulut (Name)

"Oh iya, kenapa tiba-tiba ngomongin ini?"

Tak menjawab pertanyaan (Name), Mikey justru bertanya balik

"(Name)cchi, kapan terakhir kali kau menangis?"

Tentu pertanyaan Mikey membuat (Name) memiringkan kepalanya bingung, apa-apaan itu?

𝐡𝐚𝐥𝐬𝐢𝐞𝐧 || ᴛᴏᴋʏᴏ ʀᴇᴠᴇɴɢᴇʀꜱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang