7 -dia pamer!

75 8 0
                                    

Hayy balik lagi

Jangan lupa vote ya prenn

Happy reading♡

*

*

*

*

*

Zerin menjentikkan jarinya  saat mendapat sebuah ide cemerlang.

"len, kita rekrut dia, masuk ke circle kita" ujar Zerin sambil menatap Elara intens dan senyum miring menghiasi wajahnya.

"nice idea my sis " balas Ellen menyetujui.

Di lain sisi, Elara sedang berdiri berhadapan dengan sang kapten, untuk menentukan posisi apa yang akan Elara dapatkan.

"kemampuan lo di bidang lain sangat memuaskan dimata gue, seharusnya gue bisa nentuin posisi lo sekarang, tapi-"

"maaf kak, untuk sementara, tolong tempatkan saya di posisi setter cadangan, saya janji setelah ini saya akan meningkatkan kemampuan toss saya dan membuat kakak puas dengan hasilnya. kalau saya gagal..., tempatkan saya di posisi lain" ucap Elara memohon tapi begitu tegas.

"lo egois juga ternyata..." sindir sang kapten.

"tapi gue suka"lanjut Meta tersenyum smirk.

"okey, kebetulan posisi setter masih diisi kakak kelas lo yang pastinya bentar lagi nggak bisa ngisi posisi itu lagi karna dia udah kelas 12 kayak gue, so..." Meta menggantung ucapannya membuat jantung Elara berdebar cepat saking takutnya oleh jawaban Meta.

"permintaan lo, gue terima"

Elara menghembuskan nafas lega. setidaknya masih ada kesempatan untuk dirinya mendapatkan posisi yang dia ingin kan, ia tau ia egois, tapi menurutnya, ini lah satu-satunya cara untuk melatih dirinya agar fokus lagi saat mengumpan bola.

"semuanya boleh free, kita bakal mulai ekskul besok, pas pulang sekolah" putus sang kapten club voli putri itu.

Saat mendengar ucapan Meta, Elara memilih untuk pergi keluar gym. dirinya terduduk di belakang gedung tersebut, sedang merenungi tentang karir volinya nanti jika dia terus seperti ini, memang di posisi lain dia terlihat sangat jago, tapi jika dia lemah di satu tehnik dasar saja, itu bisa mengurangi beberapa persen potensinya untuk menjadi seorang atlet voli  pro.

 "mau sampai kapan gue kayak gini...," lirih Elara sambil meremas rambutnya pelan.

"lo harusnya lagi ekskul kan sekarang?"

Elara mendongakkan kepalanya saat mendengar suara berat yang sangat ia kenali itu.

"ngapain lo?" tanya elara balik dengan nada ketusnya.

"maksudnya?"

"ngapain lo di sini? pake nanya urusan gue lagi"

ni anak songong banget ye, untung sayang, batin bima berusaha sabar dengan sifat baru Elara yang membuatnya harus terbiasa.

"gua tadi nggak sengaja lewat sini karna mau buang sampah, trus karna liat lo, yaudah gue samperin," ujarnya sesuai fakta.

Elara tetap diam tak bersuara di tempatnya, menunggu basa basi seorang bima selesai.

"lo harusnya lagi-"

"gue di sini lagi butuh udara segar" jawab Elara memotong pertanyaan bima.

Bima menaikkan sebelah alisnya menunggu lanjutan perkataan Elara. Elara yang mengerti maksud bima langsung menghela nafasnya panjang.

BIMASAKTI DAN RATUNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang