5 -menolak kehadiranmu

97 11 6
                                    

Hayy balik lagi

Jangan lupa vote ya prenn

Happy reading♡

*

*

*

*

*

Di jam istirahat ini. tentu banyak yang lebih memilih menghabiskan waktu dikantin untuk mengenyangkan perut mereka, tidak terkecuali dengan keempat sejoli ini.

"Cantik banget bini gua ran" celoteh Gilang sambil berdecak kagum memandang photocard yang menampilkan gambar salah satu member girlgroup kpop yang sedang naik daun saat ini.

"Lia mulu yang ada di otak lo. noh pikirin Ellen, dia cantik, demen sama lo, bisa digapai lagi, nggak kayak Lia lo itu, cantik iya bisa digapai kagak. HALU! HAHAHAHAHAHAHA" sembur Pangeran sambil meledakkan tawanya dan disusul kedua temannya. tentu saja yang ketawanya paling keras adalah Bima, dia paling suka saat melihat Gilang ternistakan.

"bacot lo pada, gua mikirin Ellen itu 24 jam perhari asal lo tau, sedangkan ngehaluin my sweetie Lia aja sekali-kali" sewot Gilang yang tidak terima selalu ditertawakan oleh teman-temannya.

Di sisi lain, Elara dan Vanessa baru saja sampai di kantin. cewek itu sempat melewati meja Bima dan teman-temannya, tapi dia sadar.

Elara dan Vanessa duduk tidak jauh dari meja Bima dan teman-temannya. bima yang sadar akan kedatang gadis itu terus memerhatikannya, sampai dia berdiri dari kursi besi itu, menimbulkan tanda tanya dari teman-temannya.

"mau kemana lo bim?" tanya Gilang.

"kepo"

Hanya kata itu yang keluar dari mulut Bima sebelum dia pergi dari meja itu ke vanding machine yang berada di dekat warung mie ayam kantin.

Ya, sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup canggih, tidak heran biaya masuk sekolah ini memiliki harga yang cukup fantastis. semua murid di sini tentu saja dari kalangan orang atas.

Bima membeli minuman energi rasa kelapa berkemasan kotak itu. lalu membawanya ke meja Elara, dan menaruhnya di atas meja yang berada di depan cewek berkuncir kuda tersebut.

"buat lo"

"hah?" beo Elara.

"gue bilang buat lo" ulang Bima yang berusaha menggunakan wajah datarnya di depan elara.

"kenapa ngasih ke gue?"

"suka-suka gue dong" sewot Bima, "tadi temen gue salah beli, daripada mubazir, mending kasih ke orang" alibinya.

"dan kenapa harus gue?" Elara masih ngotot menanyakan hal itu ke Bima dengan kening mengkerut dalam.

mampus

"y-yaa, karna temen-temen gue pada nggak mau, dan yang gue kenal itu baru lo. yaudah, gue kasih lo aja," Bima terus saja mencari-cari alasan.

Elara heran. kenapa alasan cowok ini terdengar tidak masuk akal? tapi dia terlalu malas untuk memusingkan itu.

"yaudah, makasi," Elara tersenyum kecil, bahkan nyaris tak terlihat. bima mengangguk singkat dan langsung pergi dari hadapan para gadis itu. dia berusaha untuk menahan senyumnya, dia tahu tadi elara sempat tersenyum, mengundangnya untuk tersenyum juga. setidaknya dengan cara yang seperti ini, dia bisa menjadi lebih dekat dengan Elara. ya, modus🙄

 ya, modus🙄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BIMASAKTI DAN RATUNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang