Hayy balik lagi
Jangan lupa vote ya prenn
Happy reading♡
*
*
*
*
*
Plakk
Bima merasakan pipi sebelah kirinya panas, rasa perih mulai menjalar ke sekujur pipinya.
"KOK LO NAMPAR GUE SIH NYING!"
"eh, s-sorry sorry bim, tadi gue refleks, lo kalo udah ngelantur gini biasanya otaknya lagi makin geser. yaudah gue tampar aja biar mendingan gesernya" jelas Yutta gelalapan.
"eh, tapi mau di pukul gimanapun kegoblokan lu nggak akan berkurang" lanjut Yutta bergumam tapi masih bisa didengar oleh Bima.
"maksud lo apaan?!" tanya Bima tidak santai.
"tapi lo serius bim? mau ngelakuin hal itu? menurut gue...., terlalu beresiko" jelas Yutta mencurahkan isi hatinya, mengalihkan kemarahan Bima.
"gue bakal jelasin semuanya nanti, tapi nggak sekarang," jawab cowok itu masih meneguhkan pendiriannya.
Yutta menghela nafas panjang. tidak mengerti dengan jalan pikir Bima, tapi dia tidak bisa melakukan apapun selain mendukung sahabatnya itu, cowok jepang itu masih tahu batas saat mencampuri urusan pribadi Bima.
"gue nggak bisa ngapa-ngapain lagi selain ngedukung lo, ini masalah lo, jadi cuma lo yang tau cara ngatasinnya, gue nggak berhak ikut campur lebih dari ini. jadi-" Yutta menggantung ucapannya.
"semoga lo nggak nyesel nantinya dengan tindakan lo sekarang" lanjut Yutta sambil menepuk bahu cowok itu dan berlalu dari hadapannya.
"Saya queenasha elara zamrud, saya disini ingin menjadi anggota club voli ini dan bertekad akan membawa nama club voli SMA RAJAWALI ke tingkat nasional," ucap Elara lantang.
"bagus, dari gaya lo, cukup meyakinkan untuk bisa menjadi anggota club ini dan membawa nama SMA RAJAWALI ke tingkat nasional" jawab sang kakak kelas yang menjadi kapten di club itu dengan tegas.
"posisi lo sebelumnya?"
"setter"
Meta- sang kapten mengangguk singkat, "kita uji dulu kemampuan lo. win, bantuin dia" ucapnya lalu memerintah rekannya untuk membantu Elara
"lo, bakalan ngasih toss ke kak Windy ini" ucap cewek berambut pendek itu sambil menunjuk Windy dengan dagunya.
Elara berlari kecil ke tengah lapangan dan mendekati net, dan memasang posisi bersiap untuk menerima bola yang akan di lempar oleh Windy dari sisi kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMASAKTI DAN RATUNYA
Fiksi Remaja"lo jahat bim" "....." "lo jahat. asal lo tau, gue sampai hampir mati gara-gara lo" ucapnya yang dipenuhi suara isakan. bima bungkam, keringat dingin mengucuri pelipisnya, mulutnya bergetar. "gue-" "GUE BENCI SAMA LO!!" "...gue di sini" "pergi.., lo...