Saat ini Aghni dan adiknya yang bernama Salma itu sedang menunggu kehadiran Aryo di depan rumah mereka. Sekarang Aghni dan Salma sudah berdandan rapi tetapi bukan berdandan dengan kata lain make up karena Aghni tidak bisa bermake-up. Wajahnya yang cantik natural tak membutuhkan make up. Dia memakai Dress Lilac yang dibelikan Aryo untuknya tadi begitupun dengan Salma yang menggunakan Dress dari Aryo.
Saat Aghni memberikan totebag itu pada Salma. Awalnya dia mengerutkan keningnya karena tidak tahu maksud dari kakaknya itu tetapi setelah membukanya, Salma terkagum-kagum dengan Dress dalam totebag itu. Aghni mengatakan kalau Dress itu pemberian dari kakak gantengnya Salma. Betapa senangnya Salma hingga dia melompat-lompat di atas kasur.
Akhirnya setiap jam Salma selalu tidak sabar dan bertanya pada Aghni kapan dia akan memakai Dress itu dan kapan mereka akan pergi. Salma selalu melihat jam dan merasa jamnya tidak bergerak sama sekali.
Dan sekarang jamnya telah tiba. Mereka melihat sebuah mobil berhenti di depan rumah mereka dan sosok yang mereka tunggu-tunggu keluar dari mobil yang tak lain adalah Aryo. Aryo sendiri terlihat tampan dan gagah dengan kemeja hitam-nya.
"Kalian cantik banget deh." pujinya melihat Aghni dan Salma yang nampak anggun malam ini.
"Kakak bisa aja sih. Makasih!" Salma terpesona dengan pujian yang dilontarkan Aryo. Aghni dan Aryo saling tatap dan kemudian tawa mereka meledak.
"Udah ah ayo keburu malam nanti." kata Aghni.
"Kan emang udah malam!" Aryo dan Salma serentak mengucapkan kata itu. Aghni tersenyum kaku dan menahan tawa karena tingkah kedua orang yang dia sayang.
***
"Wahh tempat apa ini, bagus banget." Salma terkagum dengan keindahan tempat yang mereka kunjungi.
"Gemes banget adek gue." Aryo mengacak pelan poni Salma. "Ini itu namanya pasar malam. Bagus kan?" imbuh Aryo yang berjongkok, memposisikan dirinya agar sama dengan Salma.
Salma mengangguk cepat. Dia sangat menyukai tempat itu yang banyak lampu gemerlap dan permainan yang menarik, "Kakak ganteng, ayo kita naik itu." ajak Salma menarik Aryo menuju komedi putar.
Tapi mereka meninggalkan sesuatu yang teramat penting. Gadis di belakang mereka lambat memikirkan apa yang terjadi. Dan tidak menyadari kini dirinya ditinggal.
"Ehh Aryo tunggu akuuuu." teriak Aghni berusaha memanggil nama Aryo. Kemudian di berlari menyusul keduanya yang antusias ingin menaiki komedi putar.
Aryo menggandeng tangan kecil Salma untuk membeli tiket komedi putar. Saat ingin membeli dia ditanya akan membeli berapa tiket. Lantas dengan entengnya Aryo berkata tiga tiket. Setelahnya saat akan memberikan tiket kepada penjaga dia teringat sesuatu. Pelengkap mereka ada dimana?
Aryo menepuk jidatnya, dia melupakan Aghni karena tangannya yang langsung ditarik oleh Salma. Dia celingukan mencari keberadaan Aghni yang entah dimana.
"Huh.. huhh.. K-kok kalian ninggalin aku sih." gerutu Aghni.
Aryo menunjukkan cengiran khasnya, "Maaf Agh gue lupa. Salahin aja nih si Salma main tarik-tarik aja."
"Eh kakak ganteng jangan songong ya!" Salma menginjak sepatu Aryo.
"Sepatu gue astaga, tuhkan kotor!" tukasnya sambil membersihkan sepatu barunya.
Salma menirukan gaya bicara Aryo tanpa suara. "Sepatu kuda aja bangga." ejek Salma menjulurkan lidahnya.
"Sekate-kate lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA TAKDIR
Teen Fiction'Nyatanya Takdir Ini Bukanlah Takdir Yang Asli' Rahasia yang tersimpan rapat kini terkuak. Selama 17 tahun rahasia itu bersembunyi dibalik kebahagiaan kecil Aghni. Hancur, itulah yang dirasakannya sekarang. "Kenapa Ayah dan Ibu bohong sama Aghni! Ka...