🌹| 13 |🌹

57 4 0
                                    

Happy Reading
•───────•°•❀•°•───────•

Hujan semalam nyatanya juga belum berhenti sampai pagi ketika aku terbangun, pikiran semalam masih berkecamuk di otakku tapi aku pikir aku harus melanjutkan apa yang sudah aku mulai hingga akhir, walaupun suatu hari kebohonganku akan terbongkar ju...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan semalam nyatanya juga belum berhenti sampai pagi ketika aku terbangun, pikiran semalam masih berkecamuk di otakku tapi aku pikir aku harus melanjutkan apa yang sudah aku mulai hingga akhir, walaupun suatu hari kebohonganku akan terbongkar juga tapi aku harap dunia tau aku melakukannya bukan karena keinginanku namun karena akulah alasan mereka untuk bahagia dan aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat mereka bahagia sebelum akhirnya aku juga yang menghancurkannya nanti.

Aku keluar kamar ketika ibu bilang Kai sudah datang, aku melihat seragam pria itu sudah basah. Ibu mempersilahkan Kai masuk dan duduk di sofa ruang tengah. Aku datang duduk di sampingnya.

"Kamu hujan-hujanan, Kai?" Pria itu hanya tersenyum padaku.

"Iya, tidak apa-apa."

Melihat senyum Kai aku merasa betapa beruntungnya aku mendapatkan pria yang bahkan rela datang ke rumahku hujan-hujanan seperti ini hanya untuk menjemputku.

"Sebentar." Aku berlalu ke belakang dan kembali membawa handuk kering untuk Kai, sebagai kekasih yang baik aku tidak mau Kai sakit karenaku. Aku keringkan rambutnya dengan telaten tanpa sadar jika Kai terus menatapku dengan senyumannya.

"Kamu tau, kamu selalu cantik dari manapun aku melihatmu, aku tidak pernah bosan." Aku terhenti ketika Kai mengatakan hal itu dan membalas tatapannya.

"Kehadiranmu sungguh membuat hidupku bahagia, tidak ada yang bisa aku katakan selain terima kasih sudah datang dan menjadi seseorang yang sangat berarti untukku. Aku mencintaimu."

Tidak! Jantungku kini berdegup tak karuan saat Kai mengelus lembut pipiku sambil terus mengatakan kata manis yang seolah membuatku terbang melayang. Jujur, diantara ketiganya hanya Kai yang pandai mengutarakan perasaanya padaku dengan kata-kata manisnya. Sekarang perempuan mana yang tidak terpesona dengan pria yang penuh cinta seperti Kai ini.

"Oh iya aku punya sesuatu untukmu."

Kai menyadarkanku dari keterdiamanku sedari tadi, bagaimana bisa aku seperti orang bodoh di depan Kai?

"Apa itu?"

Kai mengeluarkan sesuatu dari tangannya dan mengambil tanganku. Sebuah gelang hitam dengan liontin beruang Kai pakaikan di tangan kiriku.

"Aku membelinya kemarin di pinggir jalan, aku rasa itu akan cocok dipakai di tanganmu dan benar bagus."

"Terima kasih aku menyukainya." Gelang ini sangat lucu aku jujur menyukainya, wah bagaimana pria ini bisa semanis ini huh? Aku jadi tak rela jika harus melepas Kai.

Ketika hujan dirasa sudah berhenti aku pamit pada ibu untuk pergi ke sekolah, di rumah hanya ada ibuku karena pagi-pagi ayahku sudah ke kedai untuk beres-beres dan ibu akan menyusul setelahnya.

I Have 3 Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang